46.Perantara allah

2.1K 107 4
                                    

Hana sudah cantik dengan kebaya coklat susunya, senada dengan baju keluarganya, keluarga Angga, dan keluarga Metta. Pagi ini Kakak satu-satunya yang dia miliki akan melangsungkan pernikahan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Metta Atalia Sebastian binti bapak Ali Sebastian dengan mas kawin seperangkat alat sholat serta Berlian seberat 23KG, tunai." Fathur bernafas lega dikala dia selesai mengucapkan ijab kabul tanpa kesalahan.

"Bagaimana para saksi?" Tanya sang penghulu kepada para saksi dari pihak Metta dan Angga.

"Sah.." Seru mereka, kompak.

"Alhamdulilah, akhirnya halal juga." Sontak perkataan Metta langsung di sambut gelak tawa oleh banyak orang. Metta sangat malu, dia mencium telapak tangan Fathur yang di balas Fathur dengan mencium kening Metta.

"Jaga istri kamu Thur, sekarang kamu adalah kepala keluarga. Tuntun istri kamu kejalan Allah." Pesan Najib kepada putranya.

"Jangan bikin Abi dan Umi sedih karena kamu lalai menjadi suami." Timpal Maryam.

"Iya Bi, Um, Fathur janji akan menjaga Metta." Balas Fathur, sambil tersenyum tipis. Kemudian dia meminta restu kepada kedua orang tua Metta. Begitupun dengan Metta, dia melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Fathur.

"Cie..., sah." goda Abim yang terlihat tampan dengan jas biru tua yang melekat di tubuhnya.

"Kamu kapan nyusul?" Tanya Metta, yang di balas senyuman tipis oleh Abim.

"Thur, Met, aku pergi dulu." Abim berjalan menjauh dari mereka berdua.

"Apa aku salah bicara?" Sesal Metta, rahut wajah Abim yang tadinya ceria berubah menjadi masam.

"Gak kok, mungkin dia butuh waktu sendiri." Fathur mengusap punggung istrinya. Dia menatap nanar kepergian sahabatnya. Fathur tahu, Abim masih sangat mencintai Hana.

"Kakak..." Hana mengangkat kebayanya, dia langsung menghambur kedalam pelukan Metta dan Fathur.

"Apasih dek, kayak bocah aja. Kamu tuh pakai kebaya yang anggun dong." Tegur Fathur.

"Hee..., semoga keluarga kakak menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Cepat punya dedek, biar aku jadi tante." Fathur dan Metta mengaminkan doa dari Hana.

"Huk'uh, semoga cepat punya debay yang cantik kayak aku." Timpal Zahra, yang dibalas dengusan oleh Alan dan Angga.

"Semawa kak, semoga langgeng." Doa Angga kepada Metta dan Fathur.

"Iya, makasih." Balas Metta dan Fathur.

"Doain aku cepat nyusul." Timpal Alan, mereka semua tertawa.

"Amin." Balas mereka, kompak.

***

Malam ini semua orang datang ke acara resepsi Metta dan Fathur. Acaranya sangat meriah, banyak kalangan orang penting yang datang. Alunan musik mengalun indah, semua orang berdansa mesra.

"Perhatian-perhatian," Suara sang MC membuat semua orang berhenti berdansa. Mereka menatap lurus kearah panggung.

"Di kesempatan kali ini ada seorang pemuda yang ingin mengungkapkan persasaannya kepada seorang perempuan. Untuk Mas Abim, saya persilahkan." Sang MC itu menyingkir lalu Abim naik keatas panggung.

"Selamat malam semua?" Sapa Abim, yang di balas mereka dengan lantang. "Malam..."

"Maaf mengganggu acara kalian yang sedang berdansa. Untuk kesempatan kali ini, saya ingin mempersunting seorang perempuan yang saya cintai dari saya masih menduduki bangku SMA. Dia adalah Hana, perempuan cantik yang memiliki hati mulia. Dia bagaikan Ibu Siti Fatimah, cinta saya kepadanya tulus. Han, boleh kamu naik keatas panggung?" Mohon Abim, dia turun dari atas punggung. Dia berlutut di depan Hana, mau tidak mau Hana menuruti permintaan Abim.

Derita Cinta Pernikahan ( Complite)Where stories live. Discover now