13.antara aku, kamu, dan dia

1.7K 127 0
                                    

Pagi ini Hana sedang menyeduh teh hangat yang dia buat sendiri. Semalam dia memaksa kakaknya agar membujuk dokter yang menanganinya untuk mengizinkan dirinya pulang. Tadinya kakaknya sempat menolak keinginan dirinya, namun apa daya kakaknya disaat dirinya terus membujuk kakaknya itu.

Hana pulang diantar oleh Fathur. Saat melihat keadaan apartemen yang tidak ada penghuninya, membuat Fathur kembali murka. Kemana Angga brengsek itu?

Pintu apartemen Hana terbuka, menampilkan sosok lelaki tampan yang di kagumi oleh banyak perempuan.

"Aku mau mandi, habis itu aku mau ada acara di luar." Ucap Angga, dia berjalan masuk kedalam kamarnya. Hana menghela nafas panjang, sepertinya suaminya itu sangat sibuk.

Hana makan dalam diam. Nanti malam teman sekampusnya akan mengadakan resepsi pernikahan mereka dengan mewah. Hana ingin datang, tapi dengan siapa? Mana mungkin Angga mau pergi bersamanya.

Angga keluar dari kamar dengan wajah segar. Dia meneguk air yang dia ambil dari kulkas sampai tandas.

"Mas, makan dul..."

"Aku mau ada acara di luar. Aku pergi dulu." Potong Angga, dia melenggang pergi begitu saja. Air mata Hana luluh seketika. Hatinya seakan di remas.

***

Angga melajukan motor ninjanya ke area balap. Teman-temannya sedang menunggunya disana.

Angga turun dari motornya, di depannya sudah ada Davit musuhnya. Lelaki tampan yang memiliki mata biru laut itu menatap Angga dengan sinis.

"Berani juga kamu datang kesini." Sinis Davit, sambil tersenyum sinis. Bagi Angga senyum lelaki itu sangat menyebalkan.

"Bacot!!" Balas Angga, murka.

"Dari pada kita berantem, mending kita mulai balapannya." Ajak Davit, dia menarik sudut bibirnya keatas.

Kedua lelaki yang sedang duduk di atas motor ninja mereka masing-masing sedang saling tatap sengit.

Entah apa yang membuat mereka seperti ini, yang pasti mereka berdua memiliki sebuah dendam tersembunyi.

Seorang perempuan cantik berdiri di tengah-tengah mereka berdua. Dalam hitungan ketiga, kedua motor itu meleset pergi.

Tidak ada penonton yang biasa menyoraki nama mereka, hanya mereka berdua dan satu perempuan yang menjadi aba-aba. Beruntung sekali malam kemarin tidak hujan, jadi area sirkuit tidak licin.

Mereka menaiki motor dengan ugal-ugalan. Membuat siapa saja yang melihatnya meringis ngeri.

"Dasar pembunuh!! Mati saja kamu!!" Teriak Davit, penuh amarah. Kakinya menendang motor ninja yang Angga naiki, beruntung Angga bisa menjaga keseimbangan motornya, Hingga hanya membuat motornya oleng, tidak sampai jatuh.

"Aku bukan pembunuh bego!! Semuanya salah paham." Teriak Angga, membela diri. Kenyataannya Angga bukanlah pembunuh, kejadian tiga tahu silam hanya sebuah salah paham.

"Gara-gara kamu dia pergi ninggalin aku untuk selama-lamanya. Dasar brengsek!!" Maki Davit, emosi. Angga menyengkram gas motornya, ingin sekali dia membunuh lelaki di sampingnya, tapi dia masih punya hati.

Tidak ada yang menang diantara mereka berdua, mereka sama-sama sampai di garis finis dengan bareng. Hingga membuat perempuan cantik yang sedang menunggu kedatangan mereka menjadi bingung.

Derita Cinta Pernikahan ( Complite)Where stories live. Discover now