32.pilihan sulit.

1.8K 114 0
                                    

Sore ini Hana pulang dari kampus dengan rasa kesal. Pasalnya ban motornya kempes di jalan yang jauh dari bengkel. Hana mendorong motornya hingga hampir setengah jam.

"Astagfirullah, capek banget." keluh Hana, sambil melepas helm yang berada di kepalanya.

Hana berjalan masuk kedalam rumahnya. Kedua orang tuanya pasti belum pulang.

"Buat jus mangga enak nih." Gumam Hana, dia melepas sepatu yang dia pakai. Hana masuk kedalam dapurnya, sebelumnya dia meletakkan tas dan bukunya diatas meja makan.

"Mangga atau alpukat ya?" Hana menatap kedua buah di tangannya bergantian. Dia bingung harus memilih buah yang mana.

"Masa dibuat jus semua, siapa yang akan minum?" Gumam Hana, sambil mengerutkan keningnya.

"Mangga ajalah, nanti sambil makan keripik tela ungu. Sumpah, pasti enak banget." Hana mengupas mangga matang di tangannya dengan semangat. Setelah dia mencucinya, dia langsung memotong kecil-kecil buah mangga yang berada di tangannya kedalam blender. Hana tidak lupa menuangkan air dingin dan juga es batu kedalamnya.

Setelah jus mangganya jadi, Hana mengambil satu toples keripik tela ungu di meja khusus cemilan. Tentunya masih di dapur.

Baru saja Hana ingin membawa cemilan dan jusnya kedalam kamar dan memakannya di balkon, tiba-tiba...

Ting..., Tong..., Ting..., Tong...

Hana menghela nafas pelan, dia kembali meletakkan jus dan cemilannya diatas meja dapur.

Kaki jenjang Hana berjalan menuju pintu utama. Tangannya terurur untuk membuka pintu utama rumahnya. Hana sangat terkejut dikala melihat mama mertuanya ada didepan pintu rumahnya.

"Masuk, Ma." Ucap Hana, dia menyuruh Bila masuk kedalam rumahnya.

"Tidak usah Han, mama ingin ngobrol sama kamu diluar saja." Tolak Bila, dia duduk di kursi yang berada di teras rumah Hana.

"Baiklah, mama mau minum apa?" Tanya Hana dengan sopan.

"Tidak, kamu duduklah. Mama ingin bicara penting sama kamu." Tolak Bila, hal itu membuat kerutan di kening Hana. Tidak biasanya mama mertuanya main ke rumahnya dengan rahut wajah tegang seperti ini.

"Ada apa, Ma? Apa yang membuat mama sore-sore begini datang ke rumah Hana?" Tanya Hana, setelah duduk di kursi yang berada di samping Bila. Mereka hanya di batasi oleh meja bundar.

"Ini tentang Davit dan Angga." Bibir Hana yang tadinya tersenyum seketika langsung tertutup. Hana menghela nafas berat. Ada apa lagi ini?

"Kamu tahukan Han, kalau kedua anak mama itu mencintai kamu?" Bila kembali membuka suara setelah lama terdiam. Hana menghela nafas berat, lalu dia mengangguk lemah.

"Mama harap kamu bijak dalam menentukan pilihan. Mama tidak memaksa kamu untuk memilih salah satu dari anak Mama. Kamu bebas memilih siapa saja untuk menjadi pasangan hidup kamu. Tapi ingat Han, Angga benar-benar bertaubat. Mama dan papa melihat sendiri kalau dia sholat dan berdoa kepada allah agar kamu kembali kepada dia." Bila mengingat jelas moment dimana anaknya itu bersujud memohon kepada Allah untuk mengembalikan istrinya kepada dirinya.

Hana memejamkan matanya, dia menekan pelan dadanya.

"Mas Angga menginginkan aku kembali karena dia mencintaiku? Atau hanya ingin menebus kesalahannya dulu?" Hana sebenarnya ragu bertanya seperti itu kepada mama mertuanya, tapi mau bagaimana lagi? Otaknya sekarang ini sedang di penuhi oleh pertanyaan yang tidak bisa dia jawab sendiri.

Derita Cinta Pernikahan ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang