11.sesak

1.8K 118 0
                                    

Angga bangun dari tidurnya, kepalanya terasa berat. Namun semua kejadian tadi malam tiba-tiba memenui otaknya. Ada rasa sesal yang menghantam dadanya.

Angga melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi. Setelah selesai, dia berpakaian santai dan menyambar kunci mobil yang terletak di atas nakas.

Bahkan Angga tidak menyapa Hana yang sedang menyeduh teh di ruang makan.

Pagi ini kota jakarta sedang di guyur hujan deras. Hingga membuat Hana sedikit menghangatkan tubuhnya dengan cara meminum teh. Matanya yang tanpa sengaja menoleh kearah kanan, melihat Angga yang berjalan tergesa-gesa keluar dari apartemen.

"Mas...., Mas Angga!" Panggil Hana, dia berlari mengejar Angga. Tapi sayangnya life yang terdapat Angga di dalamnya sudah tertutup sebelum Hana datang.

Hana berlari mengejar Angga yang sudah meleset pergi menggunakan mobilnya.

"Hiks..., hiks...., bahkan saat kejadian semalam terjadi, dia tidak meminta maaf kepadaku." Isak Hana, dia tertunduk di depan apartemennya. Zahra yang memang berniat menemui Hana merasa kaget ketika melihat sahabatnya tertunduk di depan apartemennya.

"Kamu kenapa, Han?" Zahra menghampiri Hana dengan rahut wajah panik.

Hana hanya diam, ini adalah rumah tangganya, Zahra tidak berhak tahu tentang masalah keluarganya saat ini. Karena masalah ini adalah aib keluarganya.

"Han.....?!" Panggil Zahra, dia menepuk pipi Hana yang sedikit tirus. Tangannya ikut gemetaran melihat sahabatnya menangis dengan tatapan sendu.

Hana hanya tersenyum sambil menatap wajah Zahra sahabatnya.

"Aku gak apa-apa. Hanya saja waktu aku ingin membeli makan, aku terjatuh. Dan kakiku sakit untuk dibuat berdiri." Jawan Hana, berbohong. Ini semua masalah rumah tangganya, dia tidak mau Zahra sampai tahu semuanya. Hana tidak mau menambah beban fikiran Zahra.

"Lalu suamimu?" Tanya Zahra, celingukan. Hana terpaksa tersenyum, tidak mungkin dia menjawab bahwa suaminya itu pergi dan dia berniat mengejarnya.

"Dia ada urusan mendadak di luar. Ayo Zah masuk kedalam saja. Gak enak di lihat orang disini." Ajak Hana, dia berjalan masuk kedalam apartemen Angga dengan langkah lunglai.

"Duduk Zah, aku ganti baju dulu." Suruh Hana, dia bejalan masuk kedalam kamarnya. Zahra duduk di sofa kecil, tepatnya di pinggir pintu apartemen.

"Kamu mau minum apa?" Tanya Hana, dia berjalan menghampiri Zahra yang sedang sibuk dengan heandpone yang berada di dalam genggamannya.

"Apa aja." jawab Zahra, sekenanya. Hana mengangguk, lalu dia berjalan menuju dapurnya. Dia mengambil jeruk dan memblendernya. Hana belum belanja, ini semua yang beli adalah Angga dulu. Sepertinya Hana harus belanja hari ini, karena kalau dia tidak belanja, dia tidak akan bisa masak. Stok makanan di kulkas sudah habis.

"Tumben kamu kesini?" Tanya Hana, sambil meletakkan dua jus jeruk dan beberapa cemilan di atas meja.

"Bunda sudah sadar, dia nanyain kamu. Katanya dia mau melihat putrinya yang sudah menikah ini." Jawab Zahra sambil tersenyum senang. Hana menyunggingkan senyumannya, memang dia dan bundanya Zahra sangat dekat. Begitu pula dengan Zahra dan uminya.

Derita Cinta Pernikahan ( Complite)Where stories live. Discover now