Part 35

7.8K 1K 49
                                    

Selamat Malam-!

Makasih yang kemaren ngasih tau kalo diriku typo ngasih nama part. Lagi kurang fokus wkwkwk...

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet 🤗 Gomawo bom vote nya.

Kalo ada typo lagi kasih tau ya...

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

"Yer, lo kenapa mau sih disuruh ke rumah Yena?" tanya Dino.

Sekarang, Dino dan Yeri sedang menuju ke rumah Yena. Tentu saja untuk memberikan hadiah dari Blackvelvet.

Mengapa Dino ikut? Karena Irene meminta Yeri, untuk menyuruh Dino menemaninya. Ya siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti, bukan?

"Kan udah gue jelasin alesannya pas dirumah lo," jawab Yeri.

"Lo beneran salah satu dari Blackvelvet?" bisik Dino.

Yeri menatap Dino kesal. "Udah gue jelasin kan?"

"Ya gue masih nggak percaya aja." Dino mengedikkan bahunya dengan santai.

Ps. rumah Yena dan Dino satu komplek, jadi mereka jalan kaki.

"Lo bilang, kalo setiap anggota Blackvelvet nggak boleh bocorin rahasia, walaupun ke orang terdekat. Terus kenapa lo ngasih tahu gue? Gue orang spesial ya?" Dino cekikikan sendiri.

"Plis deh, Dinosaurus. Penyakit geer lo tuh nggak bisa diilangin apa?" tamya Yeri dengan kesal.

"Ya terus kenapa gue di kasih tahu?" tanya Dino.

"Ya karena lo harus nemenin gue ke rumah Yena, sambil nganterin amplop dari Blackvelvet. Dan kalo gue nggak ngasih tahu lo langsung ke intinya, lo pasti nanya ini itu yang bikin pala gue puyeng!" jawab Yeri, mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

Dino terkekeh pelan. "Mereka tahu kan kalo lo dimusuhin sama Yena dan kawan-kawan?" tanya Dino, yang langsung mendapat anggukan kepala dari Yeri. "Terus kenapa mereka malah nyuruh lo nemuin orang yang musuhin elo?" Dino mengerinyit bingung.

"Kak Irene selalu tahu apa yang bakalan terjadi nantinya. Dia tuh kaya cenayang tahu nggak? Apa yang di prediksi dia, pasti selalu bener." Yeri menoleh pada Dino. "Kaya nya bakal terjadi sesuatu, makanya Kak Irene nyuruh gue buat ngajak elo," lanjutnya.

"Tenang! Selama ada Dino disamping elo, elo nggak bakalan kena masalah apapun!" ucap Dino dengan semangat.

"Yeh! Kaya yang iya aja lo!" cibir Yeri.

"Dih emang bener!" ucap Dino, tak mau kalah. "Eh btw, gue baru tahu kalo gue satu komplek sama Yena."

"Kemana aja, Mas?" sinis Yeri.

"Ya kan lo tahu sendiri, kalo gue jarang berbaur sama anak komplek sini."

"Ya nggak sampe segitunya juga kali! Kita kan satu kelas sama Yena, dan lo baru tahu? Temen macam apa lo?!" kesal Yeri.

"Maklum lah, gue kan cuma mikirin lo doang." Dino menaik tirunkan alisnya.

"Egois itu namanya!" ucap Yeri.

Dino mengehentikan langkah nya, begitu juga dengan Yeri. "Denger ya, Yerim." Dino merangkup pipi Yeri. "Buat apa gue mikirin yang lain, kalo gue masih bisa mikirin lo." Dino tersenyum, memperlihatkan deretan giginya.

Yeri melepaskan tangan dino dari wajahnya, dengan kesal. "Yeuh kang baso!" cibir Yeri.

Dino hanya terkekeh pelan, sembari mengacak puncak kepala Yeri.

🕹️🕹️🕹️

Rose sedang berkutik didepan komputernya. Ia yang paling cepat kengantarkan amplop dari Blackvelvet.

Bukan karena Rose ingin lebih cepat menyelesaikan nya. Tapi, Rose juga harus mengawasi orang-orang yang didatangi anggota lain.

Untuk apa? Entahlah, Irene yang memintanya seperti itu.

Selain tempat yang menjadi target Blackvelvet, Rose juga menyalakan komputernya yang lain, untuk melihat keberadaan anggota Blackvelvet.

Sudah tahu bukan, jika anggota Blackvelvet dipasangi alat pelacak? Jadi sangat mudah bagi Rose menemukan mereka.

Ada sekitar 10 tempat yang diawasi Rose saat ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semuanya berjalan dengan baik.

Terlihat Joy sudah menyelesaikan tugasnya, dan sekarang ia sedang berbincang dengan Sungjae.

Irene sedang menuju ke rumah selanjutnya. Begitu juga dengan anggota yang lainnya.

Rose mendesah pelan, apa yang sebenarnya direncanakan oleh Irene? Tidak ada yang aneh, tapi ia tetap harus berada didepan komputer sepanjang hari, sampai tugas semua anggota selesai.

Rose menyandarkan tubunya dikursi, ia memakan camilan yang sudah ia sedikan sebelumnya.

Hanya menonton seperti ini tidak menyenangkan, sangat membosankan. Lebih baik, jika Rose meretas sesuatu.

Tapi hal itu pasti akan mengundang amarah Irene, dan mambuat Rose berada dalam masalah.

Tak lama, ada sesuatu yang menarik, yang muncul dilayar monitor nya.

Rose langsung mengambil handphonenya, ia mencari nama Irena, lalu menelfonnya.

"Iya?" sahut Irene dari sebrang sana.

"Di tempat Yeri, Kak!" ucap Rose, terdengar sedikit panik.

"...."

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

Gomawo buat yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow 😘

Clue || BlackVelvet [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat