Part 84

6.8K 876 128
                                    

Kembali lagi dengan Zimacaron dan Blackvelvet wkwkwkwk.. Rindu??? Lama gak update ya huhuhu

Jangan bosen yaaaa. Kalo ada typo kasih tau.

Gomawo buat friska wkwk... Udah ngingetin buat update.

Happy Reading🌹
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

"Kali ini kita akan membahas tentang fobia," ucap Bu Jessica yang sedang mengajar dikelas Jungkook and the gang. "Ada yang tahu, apa itu fobia?" lanjutnya.

Jimin mengangkat tangan kanannya.

"Iya Jimin. Apa itu fobia?" tanya bu Jessica.

"Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan terhadap situasi atau objek tertentu, Bu!" jawab Jimin.

"Bagus!" puji Bu Jessica. "Di antara kalian, ada yang punya fobia?" tanya bu Jessica.

Beberapa murid mengangkat tangannya.

"Mijoo, kamu fobia apa?"

"Saya fobia sama cowok buaya, Bu!" sahut Mijoo yang langsung disoraki satu kelas. "Emang bener." Ia mengedikkan bahunya.

Bu Jessica menggelengkan kepalanya.

"Hyunsik!" Bu Jessica menunjuknya, karena tadi ia mengangkat tangannya. "Apa fobia kamu?"

"Saya fobia balon, Bu."

"Kenapa bisa fobia?" tanya bu Jessica.

"Karena pas saya lagi niup balon, si kampret item buluq kurang ajar Kai malah mecahin balonnya. Otomatis perih dong Bu bibir cogan!"

Seisi kelas langsung tertawa mendengar jawaban itu.

"Kai, apa bener?" tanya bu Jessica.

"Bener, Bu." Kai mengangguk tanpa dosa. "Waktu itu Sehun lagi nyanyi balon ku ada lima. Biar ada suara dor yang realistis, saya pecahin aja balonnya. Kebetulan dia yang lagi megang balon."

Seisi kelas kembali tertawa.

"Emang kurang ajar!" gerutu Hyunsik.

Lagi-lagi bu Jessica hanya menggelengkan kepalanya.

"Sehun!" Bu Jessica menunjuk Sehun.

"Kenapa, Bu? Rindu sama saya?" sahut Sehun tanpa takut.

"Kamu punya fobia?" tanya bu Jessica.

Sehun terdiam, menampilkan ekspresi berfikir. Entah itu serius atau pura-pura saja agar terlihat pintar.

"Punya." Sehun mengangguk setelah beberapa detik berfikir.

"Apa fobia kamu?"

"Kehilangan Seulgi, Bu!"

"BUCIN!!!!!!" teriak seisi kelas dengan kompak.

"Emang kenyataannya kaya gitu." Sehun mengedikkan bahunya dengan santai. "Saya suka takut berlebihan kalau mikir kehilangan Seulgi, Bu."

Bu Jessica menggelengkan kepalanya untuk ketiga kalinya. "Kenapa nggak ada yang bener jawabannya?" ucapnya frustasi.

"Punya saya bener lho, Bu!" Hyunsik memprotes.

"Terserah kamu aja." Bu Jessica menyerah.

"Asal aku bahagia kan, Bu?" ucap Hyunsik.

"Iya." Bu Jessica mengangguk-anggukan kepalanya pasrah. "Ada lagi yang punya fobia?" tanya Bu Jessica.

Jungkook mengangkat tangannya. "Saya Bu."

"Apa fobia kamu, Jungkook?"

"Saya takut kalau Lisa nggak maafin saya, Bu."

"BUCIN PART 2!" teriak seisi kelas lagi.

Jungkook menutup kedua telinganya.

"Sudah-sudah. Sekarang, kalian cari tentang jenis fobia sekaligus cara penanganannya.

"Ok Bu!" sahut mereka semua.

🕹️🕹️🕹️

Perang dingin Lisa dan Jungkook masih berlanjut. Lisa sudah pasrah, dan malas mengurusi hal yang menurutnya kekanakan.

Lagi pula, kenapa juga Jungkook jadi seperti itu? Lisa dekat dengan Bambam yang sudah jelas-jelas mantannya saja, Jungkook tidak secemburu itu. Kun hanya sahabat kecilnya, yang sudah lama tidak bertemu. Tidak ada salahnya kan jika Lisa mengobrol dengannya?

"Lis," panggil Joy.

"Hm?"

"Lo nggak putus aja sama Jungkook?"

"SEMBARANGAN!" protes Lisa tak terima.

"Nyantai dong." Joy membulatkan matanya karena terkejut. "Gue kan cuma nanya."

"Pertanyaan lo sesat tahu nggak?! Mana mungkin gue putus sama dia!" Lisa mendengus kesal. "Se kesel-keselnya gue sama dia, tetep aja sayang."

"Iya deh," pasrah Joy.

"Lo sama Sungjae gimana?" tanya Lisa, membalas Joy.

"BISA NGGAK LO NGGAK USAH BAHAS ITU?" Kali ini Joy yg berteriak.

"Santai dong. Gue kan cuma nanya." Lisa terkikik geli.

"Nggak lucu!" sinis Joy.

"Bodo amat." Lisa menjulurkan lidahnya mengejek Joy. "Lo kenapa nggak nerima Sungjae aja sih? Jangan bohongin perasaan lo sendiri," ucap Lisa menjadi bijak.

"Lo tahu alasannya."

"Lo kan bisa kasih dia kesempatan. Toh Sungjae nya yang ngajak lo pacaran."

"Nggak bisa, Lis. Hal kaya gini bisa terjadi lagi kapan pun. Gue nggak mau sakit hati lagi," ucap Joy.

"Lo nggak akan tahu hasilnya, sebelum lo coba. Rasa sakit yang kedua nggak akan sesakit pertama, karena lo pernah ngerasain itu."

"Gue nggak bisa ambil resiko itu."

"Lo nggak akan maju kalau nggak bisa nerima resiko."

"Plis jangan bahas itu lagi sama gue. Biarin gue mikirin itu sendiri, ok?"

Lisa mengehela nafas pasrah sembari mengangguk. Memang sulit membujuk Joy. Jika sudah terluka ya sulit untuk disembuhkan. Walaupun bisa, itupun tidak akan sama seperti dulu.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow 😘

Clue || BlackVelvet [END]Where stories live. Discover now