Part 60

6.5K 817 25
                                    

Selamat siang-!

Nunggu Blackvelvet? Hehehe maaf.

Untuk cerita Butterfly hari ini akan di update!!!! Prolog nya dulu aja wkwkwk...

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet 🤗 gomawo bom votenya 🥰

Kalo ada typo kasih tahu ya...

Happy Reading 🌹
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Sehun menunggu Seulgi didepan kelasnya, sesuai yang ia katakan saat jam istirahat.

Tak lama, kelas Seulgi selesai. Semua murid berhamburan keluar kelas. Seulgi dan teman-temannya selalu keluar terakhir, karena mereka tidak suka berdesakkan.

"Eh pangerannya mbak Gigi dateng," ucap Naeun saat melihat Sehun.

"Pulang bareng Sehun, Gi?" tanya Jihyo, yang langsung diangguki Seulgi.

"Sorry, hari ini nggak bareng dulu." Seulgi tersenyum.

"Gue juga," timpal Wendy, membuat mereka menatapnya. "Gue bareng sama Suga," lanjutnya sembari tersenyum malu.

"Tumben lo bareng sama dia." Seulgi menaikkan sebelah alisnya.

"Lo jadian sama Suga ya?" tebak Jihyo, tersenyum jahil.

"Serius?! Lo kok nggak cerita sama kita?!" dengus Naeun.

"Nggak jadian! Cuma pulbar doang," ucap Wendy.

"Nggak percaya gue!" Naeun mendelik kesal. "Lo pernah bilang sama kita, kalo lo pulang bareng sama Suga, itu artinya lo jadian sama dia. Inget?!"

Wendy terkekeh pelan. "Belom resmi," sahutnya.

"Lo hebat, Wen. Bisa naklukin kutub utara," timpal Sehun sembari tertawa pelan.

"Dia nggak sedingin yang kalian kira kok," ucap Wendy.

"Iya cuma sama lo doang!" cibir Jihyo. "Udah lah, ayo pulang." Jihyo menarik tangan Naeun menjauh dari mereka bertiga. "Sampai besok sahabat-sahabat laknat ku!" teriaknya sembari melambaikan tangan.

Seulgi dan Wendy hanya berdecak kesal.

"Pulang sekarang?" Sehun menggenggam tangan Seulgi.

Seulgi mengangguk, sembari tersenyum. Lalu ia beralih menatap Wendy.

"Iya sana pulang! Gue mau nyamperin Suga dulu!" ucap Wendy, yang mengerti tatapan Seulgi. "Bye!" pamitnya, lalu berlari pergi.

"Let's go!" Sehun menarik tangan Seulgi dengan lembut.

🕹️🕹️🕹️

"Jen lo nggak pulang sama Hanbin?" tanya Nayeon.

Jennie mendelik kesal. Sudah tahu jika hubungan ia dengn Hanbin buruk, masih saja bertanya seperti itu.

"Lo gimana sih?! Mereka kan lagi berantem!" geram Irene, memukul pelan lengan Nayeon.

"Ya kan gue cuma nanya! Siapa tahu kalo pulang tetep bareng!" Nayeon mendengus kesal. "Kali ini gue nggak pulang sama Jinyoung, jadi bisa pulang sama lo." Nayeon merangkul Jennie.

Jennie menyingkirkan tangan Nayeon. "Nggak usah. Gue pulang sendiri aja," ucapnya berjalan mendahului mereka.

Irene dan Nayeon hanya diam, melihat kepergian sahabatnya itu. Mengejarpun percuma, jika mood nya sedang buruk. Dan setelah ini, Jennie tidak akan bisa dihubungi. Itu sudah pasti.

Bayangkan saja sendiri. Hubungan sudah 2 tahun, tetapi hampir hancur hanya karena masalah kecil. Bukankah sakit? Walaupun itu hanya pura-pura.

"Gue harus ngasih pelajaran sama si Hanbin," ucap Nayeon sembari berkacak pinggang.

"Lo kan udah tahu kalo Hanbin cuma pura-pura!" Irene mendelik kesal. "Kasian Hanbin kalo lo marahin mulu! Bisa kurus dia!"

"Lo nggak kasihan sama Jennie?! Liat tuh!" Nayeon menunjuk Jennie yang berjalan keluar area sekolah. "Tu anak jadi nggalau kaya gitu! Kaya nggak tahu aja kalo dia galau kaya gimana!"

"Itu cuma sementara kali! Besok Hanbin mau ngasih kejutannya, jadi santai aja!"

"Tau ah! Lo nggak peka sama perasaan Jennie!" Nayeon mendengus kesal, lalu berjalan mendahului Irene.

Irene hanya memutar bola matanya kesal. "Bilang aja kalo lo pernah ngalamin hal yang sama, makanya kek gitu!" gumamnya.

🕹️🕹️🕹️

"Aku pulang!" teriak Seulgi, saat masuk kedalam rumahnya.

"Nggak usah teriak-teriak juga kali!" kekeh Sehun sembari mengusak puncak kepala Seulgi.

"Kak Seulgi!!!!" teriak Jisung—adik Seulgi— yang berlari menghampiri mereka. Jisung berhenti saat melihat kakaknya datang bersama Sehun. "Eh Kak Sehun juga kesini," ucapnya.

Sehun mengangguk. "Apa kabar, Sung?" Sehun menghampiri Jisung, lalu mengusak puncak kepalanya. "Makin tinggi aja," kekenya.

"Tiap hari minum susu mulu, jadi tinggi!" ledek Seulgi. Ia menghampiri Jisung, lalu memberikan kresek yang berisi susu kotak pesanan Jisung. "Nih," ucapnya.

"Makasih Kakak ku sayang," ucap Jisung sembari tersenyum lebar.

"Bunda kemana, Sung?" tanya Sehun.

"Ada di dapur," jawab Jisung.

"Aku ketemu Bunda dulu ya?" Sehun beralih menatap Seulgi.

Seulgi hanya mengangguk, "Aku mau ganti baju."

"Yaudah gih," ucapnya.

"Ayo temenin Kakak ketemu Bunda." Sehun merangkul Jisung, lalu menariknya menuju arah dapur.

"Udah ketemu Bunda pasti langsung main game," gumam Seulgi sendirian, sembari menunggu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia mengehela nafas, lalu naik ke lantai 2, menuju kamarnya.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

Gomawo yang udah nunggu+baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow 😘

Clue || BlackVelvet [END]Where stories live. Discover now