Part 90

4.6K 768 112
                                    

Selamat malam-!

Hola-! Ketemu lagi sama Zimacaron+Clue Blackvelvet hehe

Sehat semua kan? Jaga kesehatan ya...
Hindari kerumunan🤗

Pasti pada nanya kan, kenapa sekarang aku jarang up. Iya kan?:(( Biasanya rajin wkwkw...
Sebenarnya cerita ini dah tamat, tinggal dipost doang:( tapi-! File nya aku kasih sandi, dan sandinya lupa lagi🤧 Akhirnya harus mikir lagi ending yang pernah aku buat itu kaya gimana. Hiksss

Ok deh lanjut aja yaaa...

Kalau ada typo kasih tau

Happy Reading🌹
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

"Semuanya udah beres Nona Blackvelvet?" bisik Dino, mengejutkan Yeri dari belakang.

"Lo!" Yeri memukul pundak Dino kesal. "Bisa nggak sih, nggak ngagetin gue?!"

Dino tertawa. "Bikin lu kaget hobi gue," ucapnya.

Yeri mendelik kesal, tidak menanggapi Dino lagi.

"Mantan lo tuh." Dino merangkul Yeri sembari menunjuk ke arah laki-laki jangkung.

"Gue udah liat, nggak usah dikasih tau!" sinis Yeri, menyingkirkan tangan Dino dari pundaknya.

"Gue denger dia pacaran sama Mina. Lo tau, kan? Kang Mina?" ucap Dino.

"Jangan sampe gue botakin kepala lo disini ya!" ancam Yeri.

"Ya elah sinis banget kalau soal mantan," cibir Dino. "Dia kesini!" Dino menepuk-nepuk pundak Yeri.

"Kenapa lo yang heboh sih?!" gemas Yeri. "Yang mantan Mark itu gue apa lo?!" lanjutanya.

"Ya lo lah bego! Gue masih normal!" dengus Dino.

"Ya udah diem, nggak usah lebay!" ketus Yeri. "Dia nyamperin gue, kenapa lo yang salting?!"

"Lo nggak mau kabur aja?" tanya Dino.

"Ngapain kabur?" Yeri berbalik bertanya.

"Biasanya lo ngehindar dari Mark, kenapa sekarang engga?"

"Emangnya kenapa? Terserah gue dong."

"Berarti lo udah move on dong. Iya, kan?" tanya Dino antusias.

"Sekali lagi bahas tentang itu, gue sumpel mulut lo pake cabe-cabean!"

"Lagi berantem?" tanya Mark yang tiba-tiba muncul di depan mereka berdua. "Gue ganggu ya?" tanyanya lagi, saat melihat Dino dan Yeri tiba-tiba terdiam.

"Nggak," jawab Dino dan Yeri bersamaan.

"Ada apa?" tanya Yeri.

"Besok lo ada acara?" tanya Mark to the point.

"Ada!" Dino menyahutinya, sembari merangkul Yeri. "Besok Yeri ada acara sama gue," lanjutnya.

Yeri menatap kesal Dino.

"Jadi, besok lo nggak bisa? Kalau lusa gimana?" tanya Mark, kembali menatap Yeri.

"Nggak bisa juga!" Dino lagi yang menjawab. "Lusa gue juga jalan sama Yeri, besoknya lagi Yeri ada jadwal. Besoknya lagi ada. Tiap hari Yeri sibuk," lanjutnya.

"Lo manager Yeri?" tanya Mark, sedikit kesal.

"Gue—"

"Dia pacar gue." Yeri memotong pembicaraan Dino, membuat kedua laki-laki itu terkejut menatapnya.

"Jadi kalian udah jadian?" tanya Mark, suaranya terdengar melemah. "Congrats kalau gitu."

"Thanks. Nggak ada yang mau di obrolin lagi, kan? Gue sibuk," ucap Yeri.

Mark menganggukkan kepalanya. "Gue pergi dulu," pamitnya. Ia berjalan menjauh meninggalkan mereka berdua.

Yeri tersenyum, lalu menoleh pada Dino yang masih melongo. "Lo kenapa?" tanya Yeri, heran.

"Lo lagi sakit?" Dino memeriksa kening Yeri.

"Apaan sih!" ketus Yeri, menyingkirkan tangan Dino.

"Ngapain lo bilang kalau kita pacaran ogeb!" Dino menoyor pelan kepala Yeri, membuat gadis itu merutukinya.

"Gue tahu, kalau lo nggak suka sama Mark. Apalagi setelah dia nyakitin gue, iya kan?" ucap Yeri sembari tersenyum.

"Apa harus lo bilang kalau kita pacaran?" Dino mendelik kesal.

"Gue tahu lo sebenernya seneng." Yeri mengedikkan bahunya, lalu pergi meninggalkan Dino.

"Apa-apan woy!" teriak Dino. Sedetik kemudian ia tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

🕹️🕹️🕹️

Irene, Jisoo dan Jennie pergi ke aula. Sebentar lagi, panggung akan mereka ambil alih.

"Lakuin sesuai rencana," perintah Irene.

Jennie dan Jisoo mengangguk, lalu pergi ke belakang panggung untuk menemui Wendy dan Seulgi. Sedangkan Irene, ia mengawasi dari jauh.

"Kak." Lisa menepuk pundak Irene, membuatnya sedikit tersentak.

"Kaget ya?" goda Joy, terkikik geli.

"Menurut ngana?" Irene merotasikan bola matanya kesal.

Lisa tertawa. "Maaf hehe," ucapnya.

Irene mengangguk. "Ada apa?" tanyanya.

"Yena nggak dateng ke acara ini," jawab Lisa. "Dari tadi, kita nggak liat dia."

"Kalian udah cek tempat bazar?" tanya Irene.

"Tadi aku sempet ke bazar, tapi nggak liat dia sama sekali. Gimana dong, kak?" sahut Joy.

Irene mengedikkan bahunya. "Kita liat nanti aja. Toh acara intinya bukan buat bales perlakuan Yena ke Yeri. Itu bisa kita lakuin diluar acara ini," jawab Irene.

"Tapi Yeri?" ucap Lisa.

"Yeri bukan pendendam. Dia juga nggak akan mengharapkan lebih," sahut Irene. "Nggak usah dipikirin. Kita bisa bales dia diluar acara ini," lanjutnya.

"Jadi, hadiah buat Yena dibatalin?" tanya Joy.

"Di pending sayang. Kita belum tahu, dia dateng atau engga. Ini belum akhir acara," jawab Irene. "Sekarang, kalian cari tahu aja dia dateng atau engga."

"Siap 86 kak!" sahut Joy dan Lisa bersamaan.

"Dalam 15 menit, kalian harus udah tahu kabar tentang Yena. Ok?"

"Ok, Kak!"

Joy dan Lisa bergegas pergi mencari info mengenai Yena.

Mc mengumumkan jam istirahat, setelah itu mereka akan melanjutkan acaranya. Dan tentu saja akan di ambil alih oleh Jennie dan Jisoo. And Blackvelvet time.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow😘

To be continue-!

Clue || BlackVelvet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang