Part 19

8.7K 1.1K 17
                                    

Selamat Siang!!^^

Mau main clue lagi? Hadiah nya tetep 20k, tapi untuk dua orang. Bukan 20k untuk dua orang_- maksudnya masing-masing dapat pulsa 20k:v Tapi besok aja lah ya. Harus mikirin clue nya dulu mwhehehe...

Selamat datang untuk new readers Clue Blackvelvet^^ Gomawo bom votenya<3 jangan sungkan kasih kritik dan saran ya^^

Ok deh.. kasih tau kalo ada typo ya....

Happy Reading^^

.

.

.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Irene, Jennie dan Nayeon keluar dari dalam kelas, bersama murid yang lain. Sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Karena Blackvelvet memutuskan tidak akan stay disekolah, jadi mereka akan pulang bersama.

"Eh kalian nggak pulang sama pacar kalian, kan?" tanya Nayeon, sembari berjalan beriringan.

"Engga," jawab Irene.

"Gue juga kaya nya engga. Hanbin bilang, dia ada kerkom disekolah. Jadi nggak bisa anterin gue," tambah Jennie.

Nayeon mengangguk lega. "Bagus deh, jadi gue nggak ditinggal ditengah jalan lagi." Dia mendengus kesal.

"Makanya cari pacar!" ejek Irene.

"Jinyoung kan ngejar lo mulu, Na. Kenapa nggak lo terima aja sih?" tanya Jennie.

Ya memang benar, apa yang dibilang Jennie. Jinyoung selalu berusaha mendekati Nayeon, tapi Nayeon hanya merespon seadanya saja. Padahal dia juga tahu, kalau Jinyoung menyukainya.

"Nggak usah jadi bahas dia, please!" Nayeon melipat kedua tangannya didepan dada.

"Dari pada lo jomblo, mendingan lo terima Jinyoung aja. Lagian dia tulus sama lo," ucap Jennie.

"Dibilangin jangan bahas dia!" ketus Nayeon.

"Lagian lo kenapa sih nggak mau sama dia? Perasaan dia nggak jelek deh. Bahkan jauh dari kata jelek," ucap Irene.

"Jangan bilang kalo lo galmov dari Mark?" curiga Jennie.

"Bisa jadi tuh!" Irene mengangguk setuju.

"Berisik lo pada! Udah ah gue pulang sendiri aja! Nyesel gue bahas tentang pacar!" gerutu Nayeon, mempercepat langkahnya, meninggalkan Irene dan Jennie yang terkikik geli.

"Eh btw, si Mark udah jadian sama Sana ya?" tanya Irene pada Jennie.

"Kaya nya sih udah. Kemaren Mark post foto lagi sama Sana," jawab Jennie sembari mengedikkan bahu tidak perduli.

"Bego tuh cowok! Udah dapetin Nayeon yang perfect, eh malah ditinggal!" ucap Irene.

"Udah deh nggak usah gibah! Gue nggak mau dapet dosa!" Jennie memutar bola matanya.

"Yeh! So alim lo!" gerutu Irene.

"Bodo amat!" Jennie menjulurkan lidahnya, lalu berlari mengejar Nayeon. Irene hanya menggerutu tak jelas, lalu ikut mengejar Nayeon.

***

Yeri baru keluar dari kelas, sendirian. Sepertinya, teman-temannya memutuskan untuk tidak berteman lagi dengan Yeri. Karena mereka tidak pernah berusaha mengobrol dengan Yeri, mereka asik ngobrol bertiga. Padahal mereka duduk berdekatan, Yeri duduk bersama Yena. Tapi mereka seperti menganggap Yeri tidak ada.

Ya, Yeri memang sudah tidak memperdulikan lagi hal itu. Lagi pula, masih banyak yang ingin berteman dengannya.

"Woyy!" Dino tiba-tiba datang, sembari merangkul Yeri.

Yeri mendengus kesal, lalu menyingkirkan tangan Dino dengan kasar. "Jangan bikin gue kaget bego!" dengus Yeri.

Dino terkekeh, lalu kembali merangkul Yeri. "Yang penting lo kan belom jantungan," ucap Dino.

"Jadi lo bakal ngagetin gue terus, sebelum gue jantungan gitu?" kesal Yeri.

Dino mengedikkan bahunya. "Mungkin," jawabnya.

"Tai!" umpat Yeri, menyingkirkan tangan Dino dari bahunya.

"Ya elah gue bercanda kali. Nggak usah marah kaya gitu." Dino mencolek dagu Yeri, sembari tertawa pelan.

"Jijik! Nggak usah deket-deket sama gue!" Yeri mendorong tubuh Dino agar menjauh.

"Jangan gitu sama jodoh sendiri," goda Dino.

"Gue? Jodoh lo? Najis amat!" dengus Yeri.

"Udah lah terima aja! Lagian banyak yang bilang kalo kita cocok," ucap Dino merangkul Yeri lagi.

"Ogah!" Yeri memutar bola matanya kesal.

"Yok pulang!" ajak Dino. "Mulai hari ini, gue anter jemput lo lagi." Dino tersenyum, menampakan semua deretan giginya.

"Ugh! Abang ojol ku kembali," ucap Yeri sembari mencubit kedua pipi Dino.

Dino tertawa pelan, "Gue ikhlas jadi ojol pribadi, asal lo penumpangnya."

"Jangan ngebuat gue jijik ya!" kesal Yeri.

"Hehehe... becanda," ucapnya sembari mengacak puncak kepala Yeri.

Mereka berjalan beriringan, menuju parkiran. Dino mengambil motornya, sedangkan Yeri menunggu didepan gerbang sekolah. Tak lama, Dino datang.

"Ayok," ucap Dino.

"Ke toko buku dulu ya," ucap Yeri sebelum naik.

Dino langsung mengangguk setuju, lalu Yeri naik ke atas motor Dino. "Mau ke ujung dunia dulu juga gue anterin," ucapnya.

"Yeh!" Yeri memukul helm yang dipakai Dino. Dino hanya terkekeh pelan, lalu mulai melajukan motornya.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow^^ <3

Semoga suka terus yaaaaaaa.....

Clue || BlackVelvet [END]Where stories live. Discover now