Part 94

4.1K 660 39
                                    

Selamat Malam-!

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet!! Makasih bom like nya🙆

Semangat buat yang masih ngerjain tugas, karena pas siang mager ngerjain🤣❤️

Kalau ada typo kasih tau ya...

Happy Reading🌹
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Wendy mencari Suga, sebelum bersiap. Sejak tadi Suga tidak terlihat, membuat Wendy khawatir. Telponnya pun tidak diangkat.

"Dia kemana sih?" gumam Wendy, kembali menghubungi Suga.

"Nyariin aku ya?"

Suga berbisik dari belakang Wendy, membuat Wendy terkejut. Untung saja ia tidak mengumpat.

Suga tertawa melihat ekspresi Wendy. "Kaget ya," kekehnya.

"Kamu!!!" Wendy memukuli Suga karena kesal. "Nyebelin!!!!" kesalnya.

Suga semakin terbahak. "Aduh! Sakit! Sakit!" ucapnya, berusaha menghindari pukulan Wendy.

"Maaf. Maaf," ucap Suga.

"Rasain nih!" Wendy tidak berhenti memukuli Suga.

Suga menangkap kedua tangan kekasihnya itu. Ia menarik Wendy kepelukannya, membuat Wendy terdiam.

"Maaf ya, sayang." Suga mengelus rambut Wendy.

Wendy menelusupkan kepalanya di dada Suga. "Kamu kemana aja? Dari tadi aku nyariin kamu," ucapnya.

"Kangen ya?" kekeh Suga.

Wendy mengangguk cepat.

"Maaf ya," ucap Suga. "Tadi aku pulang dulu ke rumah," lanjutnya menjelaskan.

"Kenapa nggak ngabarin aku?!" rajuk Wendy, melepaskan pelukan Suga.

Suga mengusak puncak kepala Wendy. "Biar kamu nyariin aku," godanya.

"Ish!" Wendy memukul lengan Suga.

"Bentar lagi kamu tampil, kan?" tanya Suga.

Wendy mengangguk. "Aku kira kamu nggak akan nonton aku."

"Pasti nonton lah. Kesayangan aku kan mau tampil," ucap Suga.

"Apaan sih!" Wendy tersipu malu.

Suga terkekeh, ia merangkul Wendy dengan gemas. "Lucu banget sih pacar aku ini," ucapnya.

"Suga ih!!" rajuk Wendy, karena Suga terus menggodanya.

"Kamu bukannya harus siap-siap?" tanya Suga.

"Iya. Tapi karena aku khawatir sama kamu, jadi aku nyariin kamu dulu."

"Segitunya, hm?" Suga mencubit pipi Wendy.

Wendy mengerucutkan bibirnya kesal, membuat Suga semakin gemas.

"Aku temenin ke ruang make up, ya?"

Wendy mengangguk, tanpa ragu. Tentu saja ia mau. Mana bisa menolaknya?

Suga menggenggam tangan Wendy. Mereka pergi menuju ke ruang make up.

Disana sudah ada Seulgi dan Lisa, mereka sudah bersiap lebih dulu. Hanya Wendy yang belum melakukan persiapan.

"Pantesan aja ngilang. Ternyata sama pacarnya," cibir Seulgi.

"Nggak usah sirik!" Wendy menjulurkan lidahnya.

"Sori gara-gara gue kalian jadi nyariin Wendy," ucap Suga merasa bersalah.

"Bagus deh kalau sadar!" ketus Seulgi.

"Kak cepet ganti baju," ucap Lisa.

Wendy mengangguk. Ia menoleh pada Suga. "Aku siap-siap dulu ya?" ucapnya.

Suga mengangguk. "Aku juga mau cari tempat yang pas buat nonton penampilan kamu," ucapnya.

"Ok!" ucap Wendy semangat.

"Ya ampun bucin terus! Kapan siap-siap nya?!" gemas Seulgi.

"Bawel banget astaga!" kesal Wendy.

"Aku pergi ya?" pamit Suga.

Setelah mendapat anggukan dari Wendy, Suga keluar dari ruang make up. Sedangkan Wendy segera berganti baju dan berdandan.

🕹️🕹️🕹️

"Jisoo," panggil Taeyong.

Ini sudah ke 9 kalinya ia memanggil nama Jisoo, tapi diacuhkan oleh gadis itu. Jisoo sama sekali menoleh. Jangankan menoleh, melirik saja tidak. Tapi Taeyong tidak menyerah begitu saja.

"Lo masih aja dingin sama gue," ucap Taeyong. "Padahal waktu itu lo udah nggak terlalu dingin," lanjutnya.

Jisoo masih terdiam.

"Lo seakan ngasih harapan ke gue," ucap Taeyong. "Kalau lo emang nggak suka sama gue, lo jangan ngasih harapan ke gue."

Jisoo masih terdiam, ia sedikit menundukkan kepalanya.

"Mungkin lo masih marah karena waktu itu gue berantem gara-gara rebutin lo." Taeyong masih berdialog.

"Gu—"

"Gue belum siap buka hati buat cowok." Akhirnya Jisoo bersuara. "Gue butuh waktu," lanjutnya sembari memejamkan mata.

Sekarang Taeyong yang terdiam.

Jisoo menatap Taeyong. "Gue takut sakit hati lagi," ucapnya. "Gue trauma."

Taeyong meraih tangan Jisoo, ia menggenggamnya.

"Gue orang yang bakalan ngobatin trauma lo," ucap Taeyong serius.

Jisoo menarik tangannya dari genggaman Taeyong. Ia mengalihkan pandangannya.

"Gue perjuangin lo perlahan," ucap Taeyong. "Gue juga nggak akan maksa lo buat buka hati. Gue mau lo terima gue, karena lo emang punya perasaan sama gue."

Jisoo hanya menganggukkan kepalanya, menanggapi ucapan Taeyong.

*Feel nya kaya Jaerose ya wkwk

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow😘

Besok update lagi kok!!!

Clue || BlackVelvet [END]Where stories live. Discover now