Part 83

6.6K 884 104
                                    

Selamat Malam!!!

Apa kabar??? Baik dong pasti. Iya kan? Hehehe.. ada yg nungguin Blackvelvet up? Maaf ya lama gak up hehe. Pusing sama kerjaan soalnya.

Kalau ada typo kasih tau yaaa

Happy Reading🌹
.
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

Selamat pagi pemain!

Besok adalah clue terakhir. Nggak sabar, kan, buat acara besok?

Siap-siap ya. Dandan yang cantik sama ganteng. Banyak kejutan buat kalian semua. Untuk clue member terakhir besok tentunya. Jadi, sekarang kita main-main aja.

Ready? Pecahkan clue dibawah ini.

•••

Dia berpangkat, tapi kerjaannya hanya malas-malasan.

•••

Siapakah dia? Isi jawabannya dibawah.

Selamat berfikir!

-Blackvelvet, JN-

....


"Kookie, udahan dong marahnya." Lisa berusaha membujuk kekasihnya itu.

"Udahlah lo jangan so jual mahal," ucap Donghyuk yang dari tadi gemas melihat sikap Jungkook.

"Ditinggal beneran tahu rasa!" timpal Jimin dengan sinis.

"Banyak bacot lo pada!" protes Jungkook. "Ayo kekelas, bentar lagi bel masuk!" ajaknya.

"Kookie!" Lisa menahan tangan Jungkook. "Aku kan udah jelasin ke kamu, Kun itu cuma sahabat aku. Kita udah lama nggak ketemu. Lagian pas kamu liat aku sama dia, dia nggak manggil sayang-sayangan kan?"

Jungkook menatap kesal Lisa. "Tetep nggak suka!" tegasnya.

"Plis deh, Kook! Jangan kaya anak SMP yang baru pacaran!" gemas Lisa.

"Malah ngatain!" kesal Jungkook.

"Ya udah deh terserah!" Lisa mengibaskan tangannya. "Kamu mau maafin atau engga, yang pasti aku udah minta maaf. Aku juga udah jelasin semuanya," lanjutnya lalu berlalu pergi.

"Mampus marah beneran pacaran lo!" ucap Jimin, berjalan pergi.

Jungkook menggaruk tengkuknya, lalu beralih menatap Donghyuk.

"Gue males bantuin lo." Donghyuk mengangkat kedua tangannya. "Lo selesain masalah lo sendiri aja ya. Lo yang bikin masalah, lo juga yang harus tanggung." Donghyuk berlari mengejar Jimin yang sudah pergi duluan.

"Woy! Temen macam apa lo pada?!" teriak Jungkook kesal. "Apa iya Lisa marah beneran sama gue?" gumam Jungkook mengacak rambutnya frustasi.

....

Lisa kembali ke kelasnya, ia duduk dikursi dengan raut wajah yang kesal, membuat ketiga temannya mengerutkan kening.

"Kenapa lo? PMS dadakan?" tanya Joy.

"Nggak!" ketus Lisa.

"Terus kenapa?" tanya Yuqi.

"Jungkook nyebelin!" Lisa mendengus kesal. "Kaya anak kecil tahu nggak?!"

"Kenapa lagi sih?" Joy menghela nafas pelan. "Maaf lo nggak diterima lagi?"

Lisa mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya udahlah biarin aja. Nanti juga nyamperin sendiri," ucap Yuqi.

"Lo ikutin cara yang dikasih tahu Rose." Joy menepuk pundak Lisa.

"Iya gue tahu." Lisa menopang dagunya. "Lagian gue udah cape ngerengek-rengek kaya cewek murahan supaya dimaafin," ucapanya.

"Lo kalo ngomong jangan asal jeplak dong!" Doyeon membungkam mulut Lisa, membuat gadis itu mendecak kesal.

"Doyeon bener. Hati-hati kalau ngomong," ucap Joy.

"Ya udah sih!" ketus Lisa.

"Terus lo sama Kun gimana?" tanya Yuqi.

Lisa mendengedikkan bahunya. "Mungkin Kun bakalan ngejauh dari gue," jawabanya.

"Kok gitu?" Doyeon mengerinyit.

"Dia bilang kaya gitu. Itu supaya Jungkook nggak cemburuan lagi," sahut Lisa.

"Gila! Pengertian banget." Doyeon menggelengkan kepalanya.

"Kun emang baik. Dia mau lakuin apapun, yang penting gue nggak sedih." Lisa menghela nafasnya. "Gue jadi ngerasa bersalah sama dia. Gue selalu nyusahin dia."

"Jangan bilang kalau lo suka sama Kun?!" tuduh Joy, Yuqi dan Doyeon bersamaan.

"Dikamus gue nggak ada yang namanya sahabat jadi cinta," ucap Lisa malas.

"Jangan lupa!" Joy menoyor kepala Lisa. "Lo sama Jungkook bisa pacaran itu karena awalnya sahabatan!" lanjutnya.

"Itu beda!" Lisa mendecak kesal. "Gue kan emang suka sama Jungkook. Kejadiannya sama kaya lo," ucap Lisa mendelik kesal pada Joy. "Bedanya, perasaan gue langsung dibales sama Jungkook. Kalau lo..."

"Diterusin gue gantung lo dipohon belakang!" ancam Joy.

Lisa terkekeh. "Gue kan cuma berbicara fakta," ucapanya.

"Serah!" Joy mendengus kesal.

🕹️🕹️🕹️


Irene berjalan menuju perpustakaan, sendiri. Entah kemana dua temannya itu. Sejak bel berbunyi mereka berdua menghilang entah kemana. Mungkin mereka sedang pacaran. Jennie bersama Hanbin, Nayeon bersama Jinyoung.

"Hei!" Suho tiba-tiba merangkul Irene dari belakang, membuat gadis itu terkejut.

"Kamu ih!" kesal Irene memukul pelan lengan Suho.

Suho terkekeh. "Ngelamun sih!" ucapnya.

"Kata siapa?!" tanya Irene dengan nada ketus.

"Kata aku barusan."

Irene berdecih pelan, kembali berjalan, membiarkan tangan Suho merangkul bahunya.

"Mau kemana?" tanya Suho.

"Ke perpustakaan."

"Jennie sama Nayeon?"

"Nggak tahu." Irene mengerucutkan bibirnya. "Paling juga pacaran," lanjutnya.

"Sirik?"

"Apanya?" Irene menoleh sekilas.

"Kamu sirik, kalau mereka lagi pacaran?" Suho memperjelas ucapannya.

"Nggak tuh." Irene mengedikkan bahunya.

Suho mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau sirik, aku temenin kamu ke perpus. Jadi kita berduaan."

"Perpus itu tempat belajar, baca buku! Bukan pacaran!"

"Kalau gitu, kita cari tempat lain. Gimana?" Suho tersenyum manis.

Irene mencubit pelan perut Suho. "Sekolah bukan tempat pacaran!"

"Tapi tempat mencari pacar."

Irene mendengus kesal.

Suho terkekeh. "Iya iya," ucapanya mengalah, mengusak puncak kepala Irene.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒

Gomawo yg udah bacak+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow 😘

Clue || BlackVelvet [END]Where stories live. Discover now