Arti Kesempurnaan

1K 72 0
                                    

Tidak ada yang namanya kesempurnaan di dunia ini. Yang ada hanyalah terlalu banyak kelebihan hingga kekurangan terpendam dalam-dalam.

🌫🌫🌫

Namun, di antara takdir yang bisa saja Nayla tebak sore itu. Justru Kiki kembali membuat Nayla seakan tak bisa berpijak dengan normal di atas tanah. Tubuh Nayla membeku. Langkah mereka berdua terpaku. Kiki memutar badannya menghadap pada Nayla. Cowok itu kemudian mensejajarkan tubuhnya dengan Nayla yang tak bergerak sama sekali.

Tidak ada tatapan tajam seperti biasa yang Nayla lihat di mata Kiki. Tidak ada kelabu di sana yang biasa sosoknya perlihatkan pada dunia. Tidak ada. Yang ada hanyalah beban di hati Nayla saat Kiki kini menatapnya lama.

Kemudian dengan gerakan tiba-tiba, Kiki dan segala rahasia yang sosoknya punya menarik Nayla lebih dekat. Tangan cowok itu terulur, menggenggam kedua telapak tangan Nayla erat.

Kali ini lebih dekat lagi. Bahkan, sampai Nayla bisa mendengar jelas hembusan napas cowok itu di telinganya.

Lagi, kini jauh lebih dekat lagi. Hidung cowok di hadapannya ini bahkan hampir saja menyentuh hidungnya. Genggaman Kiki di tangan Nayla juga rasanya semakin erat saja dan Nayla tidak bisa menolak semuanya.

"Permen karet."

Dan di detik yang sama, Nayla rasanya ingin tenggelam ke laut saja.

Kiki...



































Kiki dengan segala hal yang tidak bisa ditebak langsung mendorong dahi Nayla menjauh. Tertawa renyah di tempatnya seakan menertawakan wajah Nayla yang memerah akibat ulahnya.

"Apa? Lo ngarep gue cium?"

Shit!

Nayla menggeleng cepat seraya membuang wajahnya. Mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan wajah.

"Apaan. Enggak, kok."

"Nay," panggil Kiki berikutnya.

"Apa?" balas Nayla masih enggak menatap Kiki di sampingnya yang sudah seenaknya menarik tangannya menepi.

"Lo mau gue cium?"

"APAAN YA ENGGAK KOK NGGAK BOLEH FITNAH."

Benar. Wajah Nayla semakin memerah dibuatnya. Dan Kiki menyukai itu di sana.

Sore itu adalah sejarah yang akan Nayla kenang dalam hidupnya. Untuk yang pertama kalinya hal yang selama ini ia harapkan jadi kenyataan. Dan untuk yang pertama kalinya juga ia melihat Kiki tertawa dan itu karenanya.

Niatnya memang untuk membuat Kiki tertawa, tapi kenapa Nayla malah jatuh cinta? Nayla tidak punya jawaban. Memandangi sosok Kiki yang menatap lautan di hadapannya sudah cukup menjadi definisi bahagia bagi Nayla.

"Kamu belum makan," kata Nayla lirih.

"Lo laper?" balas Kiki.

Kemudian dengan yakin Nayla menganggukkan kepalanya. Merapat pada Kiki di pinggir jalanan. Lalu setelahnya tangan cewek itu terulur pelan, menarik lengan Kiki dan membawanya untuk berjalan.

"Kamu belum makan, kan?" tanya Nayla memastikan.

"Kepo."

"Mau makan apa?" balas Nayla tak menghiraukannya. Sementara Kiki tetap ikut berjalan membiarkan Nayla membawanya entah ke mana.

Sial. Kenapa tiba-tiba dia jadi penurut gini, ya?

Padahal biasanya, bayang tubuh Nayla saja adalah hal yang akan sangat ia hindari keberadaannya. Dulu, apapun yang berkaitan dengan sosok cewek itu selalu saja sukses membuat hidup Kiki berantakan tak karuan, tapi sekarang, bahkan keberadaan sosoknya malah membuat Kiki rasanya seperti kecanduan.

152 Hari MELUPAKANMU ✔Where stories live. Discover now