Bagian 259 (Kerudung Sakura)

978 178 61
                                    

.

.

Tuhan, jangan biarkan pria itu merebutnya dariku.

Kumohon ... jangan biarkan siapa pun merebutnya dariku!

.

.

***

Dua hari kemudian. Senin pagi di Danadyaksa Corp. ...

Jari telunjuknya menekan tombol speaker di pesawat telepon.

"Mieke, tolong ke ruangan saya sebentar," kata Yoga.

"Baik, Pak," jawab Sekertarisnya patuh. Tak lama wanita itu sudah di ruangannya.

"Kamu lagi sibuk apa hari ini?," tanya Yoga.

"Saya lagi ketik surat untuk dikirim besok ke supplier, Pak," jawab Mieke.

"Surat itu kerjakan besok pagi saja. Sekarang saya perlu bantuanmu. Pilihkan satu kerudung yang bahannya bagus," pinta Yoga padanya. Praktis permintaan yang tidak umum itu membuat Mieke keheranan.

"K-kerudung, Pak?," tanya Mieke, tak yakin dengan pendengarannya.

"Iya. Beli saja online. Kamu bisa tanya sama temanmu yang berjilbab. Nanti kasih tahu saya harganya," Yoga mengakhiri kalimatnya dengan senyum. Tampak mengerti kenapa Sekertarisnya memasang muka penuh tanda tanya. Permintaan ini memang tidak biasa.

"O-oh? Begitu? Baiklah Pak. Anu ... untuk motifnya, Bapak mau motif apa?," Mieke membuka notes kecilnya dan bersiap menulis dengan pulpen di tangan.

"Motifnya ... ," Kalimat Yoga terhenti. Sebuah bayangan muncul dalam benaknya. Kencan pertama dengan Erika. Saat itu, Erika mengenakan rok panjang bermotif bunga sakura. Cantik sekali. Senyum di bibirnya tak dapat dicegah.

"Motif bunga sakura," jawab Yoga dengan tatapan mengenang masa lalu.

Mieke terdiam menatap binar mata bosnya yang tampak sendu. Kenapa lagi ini? pikirnya. Pasti urusan wanita.

"Baik, Pak. Akan saya carikan kerudung sakura."

***

Siangnya Mieke datang melapor. "Saya sudah tanya beberapa staf yang berjilbab. Ini ada beberapa pilihan yang berhasil saya temukan di toko online. Menurut anak-anak, bahannya bagus. Bapak tinggal pilih saja motifnya."

"Oh sudah? Wah cepat ya. Mana sini. Saya mau lihat," ucap Yoga antusias.

Mieke mendekat ke meja bosnya dan menyerahkan ponsel miliknya. "Ini Pak. Silakan dipilih."

Yoga melihat hasil seleksi Mieke dilayar ponsel. Ada lima pilihan motif. Bunga sakuranya pun tidak sama bentuknya. Latarnya ada yang berwarna biru donker, hitam, putih, krem dan ...

Jari Yoga berhenti menggeser layar. Terpana melihat sebuah foto kerudung yang warna dasarnya merah muda pastel yang sangat lembut. Dan bunga sakuranya berwarna putih. Terlihat cantik sekali.

"Yang ini. Tolong pesankan yang ini. Cari pengiriman tercepat," putus Yoga tegas.

"Baik Pak," jawab Mieke patuh.

Sorenya, kerudung yang dipesan sudah datang. Mieke membawa barang pesanan itu ke meja bosnya.

"Wah, cepat sekali!," Yoga menatap takjub kotak berbentuk persegi panjang berwarna merah muda doff.

"Iya Pak. Saya pilih pengiriman pakai ojek online," kata Mieke sambil nyengir.

"Terima kasih, Mieke," ucap Yoga dengan ekspresi ceria.

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang