Bagian 247 (Ngaji Bareng Anak)

759 143 57
                                    

.

.

Semoga Allah beri kita taufiq, agar kita sebagai hamba bisa membuktikan cinta kita pada Allah dan Rasul-Nya, dengan sebaik-baik pembuktian.

.

.

***

Suara tabuhan rebana terdengar dari luar masjid. Yoga dan Yunan menaiki anak tangga. Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru.

Qasidah 'Rahman Ya Rahman' terlantun indah mengiringi langkah mereka. Langkah para hamba yang berusaha mendekat kepada Allah dan Rasul-Nya.

"Rahman Ya Rahman."

"Saa 'idnii yaa Rahman." (Bantulah aku, Yang Maha Penyayang)

"Isyrah shodri Qur'an." (Penuhi dadaku dengan Al Qur'an)

"Imla qalbii Qur'an." (Lapangkan hatiku dengan Al Qur'an)

"Wasqii hayaatii Qur'an." (Sirami hidupku dengan Al Qur'an)

"Rahman Ya Rahman. Saa 'idnii yaa Rahman.

"Isyrah shodri Qur'an. Imla qalbii Qur'an. Wasqii hayaatii Qur'an."

Yoga menoleh ke arah barisan belakang. Seperti biasa Rizky sudah ada di sana. Menyiapkan dua tempat kosong untuk mereka. Sebelum berangkat, Yoga sudah memintanya menjaga spot untuk dia dan satu orang lagi.

Saat ditanya siapa orang yang satu lagi, jawab Yoga : Anakku.

Jawaban melalui jendela chat itu membuat Rizky terdiam sesaat. Lalu mengetik sebuah balasan singkat.

Hm ... ditambah sebuah ikon smiley yang sedang berpikir keras.

Dan sekarang terjawab sudah siapa orang misterius itu.

"Assalamualaikum Om Rizky," Yunan mencium tangannya dengan penuh penghormatan.

"Wa alaikum salam. Kamu .... bukannya kamu anak yang dulu pernah ketemu sama Om di Panti Asuhan? Anaknya ... Farhan?" tanya Rizky penasaran.

Yunan menganggukkan kepala. "Iya Om. Ayah saya meninggal dunia karena kecelakaan."

Rizky syok mendengarnya. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un ... ya Allah ... turut berduka ya Yunan. Insyaallah husnul khotimah. Walaupun Om cuma sempat mengobrol sebentar, Om yakin Ayahmu orang baik."

"Jazakallah kheir, Om," Yunan tersenyum padanya. Menyenangkan mendengar orang tercinta kita yang wafat dipuji dengan kebaikan.

"Lho Yoga? Jadi kalian berdua saling kenal?" Rizky kini beralih pada Yoga.

Yang ditanya tampak malu-malu. "I-iya. Yunan adalah anak teman lamaku."

"Oh begitu? Jadi Farhan adalah teman kuliahmu?" tanya Rizky antusias seolah dia adalah seorang wartawan koran gosip.

"Bu-bukan. Istrinya Farhan adalah teman SMA-ku," jawabnya gugup.

Rizky terdiam beberapa saat. Berusaha mengingat peristiwa dulu di Panti Asuhan. Bagaimana Farhan bereaksi pada nama Yoga Pratama, lalu mereka nyaris bertemu karena Farhan berniat mencari Yoga ke toilet. Tapi ternyata Farhan mendadak harus pergi karena putrinya di rumah sakit demam tinggi. Dan ternyata juga, Yoga kenal pada istrinya Farhan. Berarti ...

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang