Part - 47

8.5K 370 21
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pelangi butuh hujan untuk memperlihatkan betapa indahnya suatu warna."

***

"Mah ... duduk di sini," pinta Raynal mengambilkanku sebuah kursi yang lebih besar daripada tubuhnya.

"Tapi sayang ... bukanya hari Ibu sudah lewat beberapa bulan yang lalu dan kita pun sudah merayakannya di sekolah kalian," jelasku heran.

"Stttt," ucap Raynal meletakkan jari telunjuknya di bibirku yang terhalang niqab.

Aku pun duduk menghadap ke sebuah panggung kecil dan lampu kembali dimatikan.

Lantunan irama musik mulai berbunyi dan lampu panggung menyala. Zidan dan si kembar pun bernyanyi mengikuti alunan musik.

Linang air mata haruku tak terbendung menyaksikan anak-anak dan suamiku, yang begitu bersemangat memberi kejutan ini untukku.

Perfomance dari ketiganya itu diakhiri dengan memberikan setangkai bunga mawar merah dan ciuman di pipi

"Selamat hari Ibu," ucap Zidan dan anak-anak bersamaan.

Raynal menghapus air mataku dengan kedua ibu jarinya sambil tersenyum. "Hari Ibu dirayakan kapan aja nggak masalah bukan," tutur Raynal. "Lagipula saat itu, Papah sedang di luar Negeri," tambah Raynal.

Zidan dan Rayhan beranjak dari hadapanku. Persekian detik kemudian, Zidan kembali dengan sebuah kado berukuran besar.

"Ini kado dari Raynal dan Rayhan," jelas Raynal.

"Silahkan dibuka," tutur Zidan.

Aku bangkit dari tempat dudukku dan mendekati kado jumbo. Perlahan aku membukanya.

"Duarrrr!" Rayhan keluar dari kado jumbo itu mengejutkanku.

"Astaghfirullah," ucapku mengusap dada.

Tawa ke tiganya pecah melihat raut wajahku. Rayhan keluar dari kado jumbo itu dan memberikanku sebuah kado berukuran sedang.

"Ini untuk Mamah. Rayhan dan Raynal beli dari uang tabungan sendiri," tutur Rayhan polos dan tuluas

"Terima kasih sayang," ungkapku mengusap lembut puncak kepala Raynal dan Rayhan.

"Hari ini Raynal dan Rayhan mau quality time sama Mamah dan Papah untuk merayakan hari Ibu," jelas Raynal.

"Ya Allah ... apa anak-anak sudah tahu kalau aku dan Zidan akan berpisah sebentar lagi dan itu sebabnya mereka melakukan ini?" batinku.

"Sayang ... terima kasih untuk semua kejutan yang kalian kasih untuk Mamah hari ini. Mamah sangat menyayangi kalian," ungkapku merentangakan kedua tanganku.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang