Part - 27

5.9K 343 6
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

"Aku tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, namun aku akan berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, namun aku akan berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan."

***

Dokter pun berlalu dengan menepuk bahu Revan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ayo ... aku antar kamu dan anak-anak pulang," tutur Revan padaku.

"Bagaimana dengan Ica?" tanyaku risau.

"Iya Om ... gimana Ica?" tanya Rayhan.

"Gohan ... Ica ditemani sama suster dulu," jelas Revan singkat.

"Iiihhh! Rayhan Om bukan Gohan," protes Rayhan.

"Iya ... Rehan," kata Revan.

"Om! Rayhan bukan Rehan," Protes Rayhan lagi.

"Ok... ok, Ray--han," jelas Revan mengusap-usap kepala Rayhan.

Aku hanya diam melihat perubahan Revan yang begitu drastis. Kami pun berlalu dari rumah sakit. Revan mengantarku dan anak-anak pulang ke rumah.

***

Zidan Pov

Aku telah sampai di Kairo. Waktu menunjukkan pukul 03.54 dini hari. Aku menaiki taksi untuk sampai di rumah pak Gajali.

Sesampainya dibrumah pak Gajali, aku melihat Hadid bersama dengan Ayesha di ruang tamu sedang mengobrol dan bercanda gurau. Hadid tampak sedang menunggu waktu subuh untuk menunaikan sholat subuh di masjid. Aku mengetuk pintu dan masuk.

"Assalamualaikum," ucapku berlalu tanpa melihat ke arah mereka.

"Walaikumssalam," sahut Hadid dan Ayesha bersamaan.

"Zian," sapa Hadid.

Aku menghentikan langkahku dan menghadap mereka. Aku melihat ke arah Ayesha sesaat dan mengalihkan pandanganku dengan cepat.

"Iya Hadid," sahutku singkat.

"Kamu darimana?" tanya Hadid.

"Saya pulang ke Indonesia, Ibu mertua saya meninggal," jelasku singkat.

"Innalillahiwainailahi roujiun," kata Hadid dan Ayesha.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang