Part - 44

6.3K 332 7
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarkan aku melepasmu, dan bahagialah bersamanya."

***

"Zidan ... aku mau mangga muda," pintaku datar.

"Berapa banyak?" tanya Zidan sambil menikmati secangkir kopi tanpa mengalihkan pandangannya dari surat kabar di tangannya.

"1 ton!" ketusku.

"Kenapa tidak 100 ton sekalian?" tanya Zidan.

"Mah ayok. Nanti Raynal sama Rayhan telat ke sekolahnya," tutur Rayhan menggoyangkan tanganku bersama Raynal.

Aku menatap intens Zidan. "Terserah! Setelah aku kembali dari sekolah, aku mau yang aku inginkan sudah ada di rumah." Aku beranjak bersama anak-anak.

***

"Mamah sama Papah marahan?" tanya Raynal di dalam mobil.

"Iya Mah ... jangan marahan sama Papah. Kayak Tante Ayesha sama Papah, mereka berteman gak marahan," celoteh Rayhan.

"Ehm ... enggak sayang. Mamah berteman juga kok sama Papah. Oh iya, semalam udah ketemu Ica belum?" tanyaku mengalihkan topik.

"Udah Mah ... ditambah Tante Ayesha ikut jadi makin seru," jelas Rayhan semangat.

"Nggak ada momen lebih seru kalau Mamah nggak ikut!" lirih Raynal.

"Tapikan Tante Ayesha juga seru. Semalam Tante Ayesha belikan kita es krim, balon, dan kita juga main ke taman. Tante Ayesha juga seru kayak Mamah," tutur Rayhan.

"Nggak! Tante Ayesha yah Tante Ayesha. Jangan sama-samakan Mamah sama Tante Ayesha!" geram Raynal mengepalkan tangannya di depan Rayhan.

"Aku pikir Raynal sudah menerima Ayesha," Batinku.

"Raynal ... Rayhan, sudah jangan berdebat. Mamah gak suka," ucapku pelan.

"Maaf," ucap Raynal datar menyodorkan tangannya pada Rayhan tanpa melihat Rayhan.

"Raynal," tuturku.

"Maaf," kata Raynal mengulanginya sambil melihat ke arah Rayhan.

"Ehm ... iya, maaf juga. Kamu benar, cuma Mamah yang paling seru," tutur Rayhan menunduk.

***

"Sekolah yang benar yah sayang. Jangan nakal. Raynal, jagain Rayhan dan Rayhan patuhi Raynal sebagai kakak kamu yah sayang," tuturku menyetarakan diri dengan keduanya sambil mengusap pucuk kepala mereka.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang