Part - 15

7.3K 418 1
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintaimu karena Allah, bukan semata-mata karena mencari pengganti."

***

"Assalamualaikum," ucap Zidan mencium punggung tangan gurunya

"Walaikumssalam Zian," sahut beliau.

Aku dan ibu hanya mengikuti Zidan bersama dengan si kembar. Kami dipersilahkan duduk untuk menunggu kedatangan Arkhan.

"Zidan ... aku mau buang air kecil," bisikku di kuping Zidan.

Zidan bangkit dari duduknya dan pamit untuk mengantarku pergi ke toilet. Ibu tetap tinggal bersama si kembari di ruangan itu.

Aku dan Zidan berjalan menyusuri gedung besar itu. Aku melihat banyak sekali orang-orang yang menuntut ilmu di sini dari berbagai negara.

Seseorang berlari membawa beberapa buku dan tak sengaja menabrak Zidan. Barang yang di bawa perempuan itu seketika berjatuhan, dan bergegas Zidan membantu orang itu membereskannya.

"Zidan," kata perempuan berniqab yang sedang membantu Zidan mengumpulkan buku-bukunya.

Zidan terdiam sesaat sambil menatap perempuan di depanya itu untuk mengenali suara perempuan yang ada di balik niqab itu.

"Zidan,"ucapku menepuk pelan pundak Zidan.

Zidan tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Maaf," ucap Zidan singkat.

Aku dan Zidan hendak berlalu meninggalkan perempuan itu, namun perempuan itu menghentikan langkah kami.

"Zidan, di mana David dan Davin?" tanya perempuan itu.

"Ayesha," kata Zidan berbalik menghadap perempuan itu.

Aku ikut membalikkan tubuhku ke arah perempuan itu bersama Zidan.

"Ayesha, ini kamu?" tanya Zidan perlahan mendekati Ayesha.

Perempuan yang tidak lain adalah Ayesha mantan kekasih Zidan itu hanya diam mengangguk pelan.

Zidan reflect memeluk Ayesha di hadapanku dan menangis di pelukkan haru Ayesha. Aku memutuskan untuk berlari pergi dari hadapan mereka.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang