Part - 32

5.8K 325 8
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan abaikan yang mencintai dan peduli padamu. Jangan sampai engkau terlambat menyadari bahwa bulan telah hilang di saat kau sibuk menghitung bintang."

***

"As-Syifa ... kamu tidak apa?" tanya Zidan cemas membantuku berdiri.

"Hmm ... nggak Zidan. Aku gak apa," Sahutku singkat. "Istighfar Zidan ... kamu hampir aja menyakiti Maryam," tambahku.

Wajah Zidan nampak resah dan tak meresponku. Kami semua beranjak menuju mobil untuk kembali pulang.

Ponsel Zidan berdering dan Zidan pun menjawab panggilan masuk itu yang tidak lain adalah Maryam, sambil mengemudikan mobil.

"Ya Maryam," kata Zidan dingin.

"Apa benar ini suami Maryam?" tanya seorang lelaki dari ponsel Maryam.

"Iya ... saya suaminya. Anda siapa? Kenapa ponselnya Maryam bisa ada pada Anda?" tanya Zidan kesal.

"Maryam pemilik ponsel ini telah menjadi korban tabrak lari. Nyawa Maryam tidak bisa diselamatkan. Anda bisa ke rumah sakit sekarang," jelas orang itu.

"Innalillahiwainailaihi rojiun," ucap Zidan.

Aku terkejut mendengar ucapan Zidan dan spontan Zidan menginjak rem mengehentikan mobilnya. Air mata Zidan menetes.

"Tolong kirimkan alamat rumah sakitnya," titah Zidan singkat.

Zidan menutup panggilan, lalu menghamburkan rambutnya. Aku mengusap pelan pundak Zidan untuk menenangkannya.

"Apa yang terjadi dengan Maryam?" yanyaku pelan.

"Maryam telah meninggal As-Syifa. Maryam menjadi korban tabrak lari," jelas Zidan sambil menangis.

"Yeyyyy!" sorak Rayhan dari kursi belakang.

"Rayhan!" hardik Zidan.

Seketika Rayhan terdiam dan menunduk.

"Zidan ... lebih baik kita kerumah sakit sekarang untuk memastikan benar atau nggaknya informasi ini," jelasku menenangkan Zidan.

Zidan hanya diam dan kembali mengemudikan mobilnya.

***

Sesampainya di rumah sakit, Zidan langsung berlari menuju ruang IGD untuk menemui Maryam. Aku dan anak-anak ikut serta di belakang Zidan.

Dari kejauhan, aku melihat sesosok wanita sudah tertutup dengan kain putih dan tak sadarkan diri. Spontan Zidan berlari menghampiri jenazah itu dan membukan kain putih yang menutupinya. Aku dan anak-anak mengahampiri Zidan.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang