Part - 40

6.4K 329 4
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulai terbiasa dan berdamai dengan rasa sakit."

***

"Tidak Syifa ... aku baik-baik saja," jawab Ayesha lemas.

"Kamu sakit?" tanyaku lagi sembari memeriksa suhu tubuh Ayesha.

"Aku hamil," ucap Ayesha singkat.

"Hamil?" tanyaku kaget.

"Iya aku hamil," jelas Ayesha.

"Masya Allah ... Alhamdulillah," syukurku bahagia.

Ayesha Pov

Ponselku tiba-tiba saja berdering dan aku pun segera mengeluarkannya dari dalam tasku.

"Assalamualaikum," kataku membuka obrolan.

"Walaikussalam, ini aku Hadid. Aku sudah tiba di Indonesia," jelas Hadid.

"Hadid ...  ini nomor siapa dan untuk apa kamu datang kemari?" tanyaku heran.

"Kamu tidak perlu tau ini nomor siapa dan kedatanganku ke Indonesia untuk meminta tanda tangan kamu di surat perceraian kita. Dan dengan hormat, aku akan menikahkan kamu dengan Zidan lelaki pujaanmu. Temui aku di hotel Grand Plaza, nomor 180 lantai 3, sekarang!" jelas Hadid panjang lebar dan langsung menutup panggilan tanpa salam.

Seketika air mataku berjatuhan membasahi pipiku, setelah mendengar penjelasan dari Hadid. Aku terdiam mematung dengan pandangan kosong ke depan.

Syifa Pov

"Ayesha ... ada apa? Kenapa kamu menangis?"  tanyaku mengusap-usap pundak Ayesha untuk menenangkannya.

Ayesha bangkit dari duduknya sambil menghapus air matanya. "Hadid sudah ada di Indonesia dan dia mau agar aku menemuinya sekarang," ujar Ayesha.

"Boleh aku ikut? Aku mau bantu kamu untuk meluruskan permasalahan ini," ujarku.

"Hmmm ... terima kasih Syifa," sahut Ayesha singkat.

***

Aku beranjak dari dapur untuk berpamitan pergi keluar bersama Ayesh pada mertuaku. Dengan berat hati ibu mertua menyetujuinya.

Tak membutuhkan waktu lama, aku dan Ayesha pun tiba di hotel Grand Plaza.

"Ayesha ... itu Hadid?" tuturku tak percaya melihat Hadid di resto hotel bersama dengan seorang perempuan.

Ayesha melihat ke arah Hadid dan mengahampirinya untuk memastikan bahwa itu Hadid atau bukan.

"Hadid!" Kata Ayesha dengan linang air mata yang mulai mengalir secara perlahan.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang