Part - 20

7K 385 6
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

"Jika kamu benar-benar mencintainya, maka mintalah pada yang menciptakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kamu benar-benar mencintainya, maka mintalah pada yang menciptakannya. Cintailah apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Allah akan memberikan apa yang kamu cintai." -Insya Allah-

***

Aku dan Zidan bersiap untuk ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum aku kembali ke Indonesia.

Di rumah sakit, selalu saja kami bertemu dengan Ayesha. Ayesha sedang menemani Maryam yang masih tak sadarkan diri. Aku dan Zidan masuk ke ruangan Maryam dan nampak seorang dokter dan perawat sedang memeriksa keadaan Maryam.

Dokter itu nampak gembira setelah memeriksa keadaan Maryam. Aku berharap dia akam menyampaikan kabar baik untuk kami semua.

"Alhamdulillah Pak Zidan ... istri Anda sudah melewati masa kritisnya. Keadaanya perlahan mulai membaik. Ini benar-benar sulit dipercaya. Jarang sekali saya bertemu pasien seperti Maryam. Semangatnya untuk sembuh nampak luar biasa," jelas dokter itu sambil tersenyum simpul.

"Alhamdulillah," ucap Zidan dan Ayesha.

Aku hanya diam melihat mereka. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Dokter dan perawat tadi berlalu dari ruangan Maryam.

"Syifa ... bagaimana kabar kamu?" tanya Ayesha lembut menyapaku.

"Alhamdulillah aku baik Ayesha ... bagaimana dengan kamu?" tanyaku balik.

Sejak insiden aku terjatuh dan mengalami pendarahan saat itu, Zidan mulai menjaga jarak pada Ayesha dan jarang sekali berbicara dengan Ayesha jika itu tidak terlalu penting bagi Zidan.

Aku menuntun Zidan untuk duduk di samping Maryam dan menyatukan tangan Maryam dengan tangan Zidan. Zidan menghelas napas panjang dan meneguk air liurnya.

Aku mengajak Ayesha untuk duduk di luar ruangan. Sengaja aku biarkan Maryam dan Zidan berdua agar Zidan bisa beradaptasi lebih baik lagi dengan Maryam.

"Alhamdulillah Syifa ... aku baik juga," kata Ayesha.

Aku dan Ayesha duduk sambil mengobrol. Jujur saja hati kecilku terasa sangat perih melihat suamiku bersama Maryam, namun aku selalu mencoba untuk ikhlas dengan pahitnya kenyataan ini. Aku percaya di setiap masalah pasti ada hikmah dan berkahnya tersendiri.

"Ayesha ... boleh aku tau mengenai hubungan kamu dan keluarga Maryam?" tanyaku.

"Aku dan Hadid telah melakukan ta'aruf, sejak 1 bulan yang lalu. Aku dan Maryam pun cukup dekat, namun aku tak pernah tau mengenai masa lalu Maryam dengan Zidan. Jujur saja aku sangat shock dengan kejadian ini," jelas Ayesha.

"Masya Allah ... aku doain semoga lancar yah," kataku singkat.

"Syifa," kata Ayesha serius.

"Iya Ayesha ada apa?" tanyaku.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang