Part - 36

5.8K 311 10
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

"Untuk jatuh cinta lagi mungkin masih bisa, tapi untuk percaya lagi pada seseorang itu sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk jatuh cinta lagi mungkin masih bisa, tapi untuk percaya lagi pada seseorang itu sulit."

***

"Sekali lagi aku tanya Ayesha. Kamu mencintai aku atau Zidan?" tanya Hadid penuh penekanan.

"Aku mencintai Zidan," jawabku singkat dan langsung menutup panggilan itu.

Air mataku menetes. Aku tak bisa membohongi perasaanku kepada Zidan. Aku telah menyakiti Hadid suamiku. Aku sangat mengerti apa yang aku lakukan ini adalah kesalahan besar.

Aku merasa sangat bersalah pada Hadid dan hatiku mulai cemas akan dirinya. Aku memutuskan untuk menelpon Hadid kembali, namun lebih dulu pesan singkat dari Hadid masuk.

- Hadid ❤ -

Aku akan kirim semua berkas untuk perceraian kita malam ini juga. Tolong kamu tanda tangani secepatnya setelah berkas itu sampai. Jangan hubungi aku lagi dan jangan pernah kembali ke Kairo untuk mencari aku.

-

Perlahan air bulir-bulir air mataku berjatuhan membasahi niqab dan pipiku. Dadaku terasa sangat sesak dan napasku pun begitu.

"Ya Allah ... apa aku sudah mulai mencintai Hadid dan mulai mengikhlaskan serta melupakan perasaanku untuk Zidan. Aku merasa sangat hancur membaca pesan singkat dari Hadid," gumamu berdiri di depan sebuah washtafle dan memandangi pantulan wajahku di dalam cermin.

"Jika itu benar, maka persatukanlah aku dan Hadid. Jangan biarkan rumah tanggaku berantakkan dan berikanlah petunjuk serta jalan keluar untuk masalah ini," tuturku sembari menghapus air mataku.

"Ayesha," ucap Fatir dari arah belakang.

Aku sangat terkejut dan berharap semoga Fatir tak mendengar semuanya tadi.

"Iya," sahutku sambil menghapus air mataku.

"Zidan terus mencari kamu. Apa kamu ada masalah?" tanya Fatir.

"Iya ... bentar lagi aku ke sana. Tidak ada apa-apa Fatir," jelasku.

Fatir hanya mengangguk dan berlalu. Aku merapikan pakaianku dan beranjak untuk menemui Zidan.

Sesampainya di ruang rawat Zidan, aku hanya mendapati Fatir yang sedang duduk di sofa. Aku tak melihat keberadaan Syifa, anak-anak dan juga ibunya Zidan.

"Mungkin Syifa sedang istirahat di ruanganya ditemani Tante Fira dan anak-anak. Syifa kan sedang hamil," batinku.

"Ayesha ... kenapa kamu hanya berdiri di situ. Kemarilah, saya menunggu kamu sejak tadi," ujar Zidan lembut.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang