Kepergian Aksa

2 1 0
                                    

Pagi ini, aku bangun terlebih dulu. Karena kuliah pagiku juga dan harus menyiapkan sarapan untuk Aksa.

Aku sudah membuat sarapan dan memasukan kopernya ke mobil. Lalu Aku menyimpan sarapan di meja makan dan coklat panas.

Aku masuk kedalam kamar dan pamit lebih dulu karena aku tidak bisa mengantarkannya ke Bandara.

Aku membuka pintu dan memperlihatkan Aksa yang sedang memakai bajunya. Aku melangkahkan kakiku masuk meskipun ini bukan yang pertama kalinya aku melihatnya berpakaian tapi rasa gugup selalu datang.

"Kak, Isa sudah siapin sarapan dimeja makan. Isa pergi dulu kuliah, maaf Isa gak bisa nganterin ke Bandara." Ucapku cepat karena gugup.

Dia masih memakai pakaiannya dan tidak menoleh sedikitpun hanya mengangguk saja. Aku menarik nafasku dan membuangnya pelan. Setelah itu aku membalikan tubuhku dan membawa tasku.

"Isa pergi dulu." Ucapku pelan dan keluar dari kamar tapi tiba-tiba untuk pertama kalinya setelah sangat lamanya Aksa memegang tanganku dan membuatku sedikit terkejut.

Aku membalikan tubuhku dan memberanikan diri menatapnya. "Ada apa, Kak ?"

"Jangan panggil aku dengan Kakak lagi, panggil saja namaku." Ucapnya. Dan ini kata-kata terpanjangnya setelah kejadian dulu.

Aku tersenyum dan menatapnya. "Iya. Masih ada yang dibutuhkan ?" tanyaku.

Aksa menatapku dan saling bertatapan cukup lama. Aksa mendekatkan wajahnya padaku dan dia mencium bibirku sekilas. Aku terkejut dan mataku membulat menatapnya.

"Kamu jangan macam-macam disini, ingatlah kamu sudah mempunyaiku. Jangan memasukan laki-laki manapun kerumah, dan jika ada apa-apa hubungi aku." Ucapnya dan membawaku kedalam pelukannya.

"Apa maksudnya ini...?" balas Luisa didalam pelukannya.

"Aku akan belajar lagi untuk membuka hatiku dan menerimamu. Maafkan sikapku akhir ini." Jawabnya dan Akupun membalas pelukannya dan tersenyum didalam pelukannya.

"Kamu sudah sarapan ? Sebelum pergi kuliah, temani aku sarapan, setelah itu aku akan mengantarmu."

Akupun mengangguk. Aku terus tersenyum menatap Aksa yang sedikit mulai berbicara dan lebih perhatian.

Aku sudah sampai didepan kampusku. Sebelum aku turun, Aksa mencium keningku dengan sangat tiba-tiba. Aku terdiam sebentar dan setelah itu aku tersenyum kepadanya dengan mukaku yang sudah memerah.

"Tunggu aku pulang, ingat kabari aku." Ucapnya.

"Oke, jangan lupa untuk berlibur kesini dan jangan terlalu cape. Jaga kesehatannya dan minum vitamin yang sudah aku siapkan di kopermu."

"Siap. Yasudah masuk sana nanti telat."

"Oke, kabari Isa kalau udah sampai di Korea."

Luisa keluar dari mobil dan masuk kedalam kampus setelah memastikan mobil Aksa tidak terlihat lagi dari penglihatannya.

Luisa berjalan dengan hati yang senang karena perlakuan kecil yang Aksa berikan. Semoga ini awal yang baik. Dan aku harus belajar lebih keras untuk menerimanya dan melupakan dia yang selalu menjadi orang pertama dihatiku. Batinnya.

Dari dalam mobil disebrang sana, seseorang telah melihatnya. Dia tersenyum lirih dan menjalankan mobilnya kembali setelah melihat seseorang yang selalu ia rindukan.

Aku sangat merindukanmu. Ucapnya di dalam mobil.

Lusa (Luna & Luisa) TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now