Perpisahan

7 2 0
                                    

Pagi ini Gerald masih tertidur ditempat tidurnya dan tanpa sadar Luna sudah berada dipelukannya.

Sita sudah bangun dari tadi pagi dan juga Luisa yang sudah bangun dan sedang berada di ruang keluarga bersama dengan keluarga Ita dan juga kedua anaknya. Rashi dan juga Luisa sangat ada dalam keadaan baik-baik saja dan untungnya tidak ada yang berbahaya.

Sita sedang berkemas, karena hari ini mereka harus pulang ke Jakarta. Karena Gerald harus bekerja esoknya.

Ita tersenyum melihat ketiga anaknya didepan itu telah bermain bersama. Ita mengeluarkan kamera polaroidnya didalam tas. Dan memotret Galen, Luisa, dan Juga Rashi.

Jepret, Photo itu perlahan keluar.

Anak kecil itu menghampiri Ita dan melihat photo itu. Mereka tertawa lalu, Rashi meminta Ibunya itu untuk memotret dirinya dengan Luisa sebagai kenang-kenangan.

Merekapun duduk berdua, dan saling berpegangan tangan. Ita memotretnya dua kali dan memberikannya kedapa ke dua anak itu. 

Luisa langsung berlari kedalam kamar, dengan memegang satu lembar photo dirinya dan juga Rashi. Sita yang mendengar langkah kaki anaknya itu langsung membalikan badannya.

"Jangan lari-lari nanti jatuh." Ucap Sita

"Bunda, tas Isa mana?" balasnya dengan melihat ke arah sekeliling.

"Ini, tasnya. Bangunin Ka Una dan juga Ayah." Ucap Sita

Isa lalu memasukan kedalam tasnya. Dan menyimpan kembali tasnya sebelum dia loncat loncat diatas tempat tidur yang membuat Luna dan Gerald langsung terbangun.

"Isa, jangan loncat-loncat nanti jatuh." Ucap Luna yang masih berada dalam pelukan Ayahnya.

Gerald yang melihatpun langsung menarik lengan Luisa dan membawanya kedalam pelukannya.

"Nakal yah, anak Ayah ini." Ucap Gerald yang langsung dibalas cengengesan dari kedua anaknya itu.

Luna dan Luisa saling tatap lalu duduk dan saling berhadapan yang ditengahnya sudah ada Ayahnya yang masih berbaring.

"Gelitikin Ayah" Ucap mereka bersamaan.  Yang langsung membuat Gerald tertawa dan merekapun tak kalah tertawa. Dan sekarang malah mereka berdua yang kena gelitikan Ayahnya yang tidak ada ampunnya itu.

Posisi mereka berduapun sudah tak karuan. Selimut dan juga bantalpun sudah berjatuhan ke lantai.

Luisa langsung lari dan mengikuti langkah Sita yang keluar kamar. Gerald dan Lunapun langsung berlari ke kamar mandi.

Lima belas menit berlalu mereka semua sudah berada di meja makan dengan keluarga Matteo. Mereka sarapan bersama. Setelah semua beres. Gerald dan juga Sita berpamitan untuk langsung pulang ke Jakarta.

Sebelum Luisa dan Luna masuk kedalam mobil, Galen dan juga Rashi sama-sama berpelukan dan berjanji suatu hari nanti akan bertemu kembali di Villa Gerald.

Sekarang Gerald dan keluarganya sudah masuk ke dalam mobil. Melambaikan tangan, kepada keluarga Matteo juga kepada penjaga Villa.

Mobilpun sudah berjalan menuju perjalanan pulang. Luisa dan Luna hanya menikmati perjalanan dengan melihat ke arah luar. Sita sudah tertidur karena mungkin kecapean.

Tiga jam perjalananpun sudah mereka lalui dan mobil akhirnya masuk ke dalam parkiran rumah.

Sita dan juga kedua anaknya keluar dari mobil terlebih dahulu, sedangkan Gerald sebelum keluar, ponselnya berdering.

"Hallo," Ucap Gerald sambil menempelkan ponsel ketelinganya

Maaf, Pak. Saya mengganggu waktunya. Apa Bapak sudah berada di Jakarta. Ucap seorang perempuan dari teleponnya.

"Sudah, ada apa Bil ?" Dia Bila sekertarisnya di kantor.

Jika Bapak tidak keberatan, apa Bapak bisa kekantor saja. Nanti dibicarakan dikantor saja.

"Baik, saya ke kantor." Ucapnya lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Gerald, lalu keluar dari mobilnya,  dan masuk kedalam rumah. Dia langsung pergi ke kamarnya. Mandi dan berganti pakaian. Setelah beres, Gerald keluar dari kamar dan disana sudah ada Sita yang sedang melihat anak-anaknya bermain di ruang keluarga.

"Kamu, mau kemana?" Ucap Sita

"Aku pergi ke kantor, ada urusan penting." Ucap Gerald yang langsung mencium kening Sita singkat. Kedua anaknya pun tidak mengetahui keadaannya di ruang keluarga, saking sibuknya bermain.

"Tapi kan kamu belum istirahat, sayang." Sita yang berjalan dengan Gerald ke depan.

"Gapapa, nanti kalau aku pulangnya malam. Kamu gak usah nungguin aku yah, istirahat ajah. Pokoknya jangan kecapean."

"Iyah. Kabarin yah kalau ada apa-apa." Balas Sita dengan melambaikan tangannya kepada Gerald.

Gerald membalasnya dan langsung masuk kedalam mobil untuk melanjutkan  ke kantor.

Lusa (Luna & Luisa) TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now