Sedikit Perjuangan Galen

6 0 0
                                    

Setelah mengantar Luisa pulang, dijalan tadi Rashi cuman cengar cengir sendiri. Meskipun ini bukan ciuman pertamanya. Ciuman pertamanya diambil oleh Clarinta dan tentunya tanpa kesadaran karena alkohol waktu itu dan mengakibatkan hubungan terlarang itu. Tapi bagi Rashi itu hanya kesalahan.

Rashi masuk ke dalam rumah, melupakan seseorang yang kini telah menunggunya di ruang keluarga depan kamar mereka.

"Ken, kenapa baru pulang jam segini?" Ucap Galen yang masih duduk memandangi adik satu Ayah dan beda Ibu ini. Galen memanggil Rashi dengan nama Ken. Karena semua orang dirumah lebih meemilih memanggil nama tengahnya. Nama Rashi itu Arashi Kenzie Abayomi. Sedangkan nama asli Galen. Galen Surendra Abayomi. Dan tidak ada yang mengetahui nama asli mereka selain kedua orang tuanya.

"Ken, kamu gak denger apa?" Tambahnya lagi. Kini Galen sudah berdiri didepan Rashi. Rashipun hanya melewatinya dan tersenyum terus masuk ke dalam kamar dan merebahkan dirinya di tempat tidur. Melemparkan tasnya sembarang.

"Len, gue apa boleh bersikap egois?" Ungkapnya. Dan kini Galen makin tidak mengerti dengan adik satunya ini.

"Maksud lo apa, Ken ? Gue gak ngerti." kini Galen menyandarkan tubuhnya di sofa dan memandang ke luar jendela.

"Gue salah gak, kalau gue bersikap egois?"

"Tentang apa dulu?"

"Luisa, Len." Ucapnya sambil memejamkan matanya membayangkan wajah Luisa yang tersenyum kepadanya.

"Maksudnya, lo masih mau memperjuangkan dia. Yang jelas udah sama Cakra." balasnya sambil memegangi dadanya sendiri. Apa sesusah ini, menyukainya dalam diam dan memendamnya sendiri. Andaikan dulu gue lebih cepat datang pasti yang sekarang Luisa tunggu Gue bukan Lo Ken. Batinnya dalam hati.

"Gue mau buktiin sama Luisa. Kalau Gue lebih layak disampingnya dari siapapun itu termasuk Cakra." Ucapnya dengan yakin dan kini merubah posisinya menjadi duduk.

"Terus, Cla gimana ? Bukannya lo janji buat selalu ada untuknya ?" Jawab Galen yang sudah berdiri dari sofa dan berniat untuk pergi.

"Gue janji untuk selalu ada buatnya bukan janji untuk bersama selamanya. Dia juga udah tau untuk siapa hati gue."

"Lo kasih tau Cla ? Kapan?" mulai mendekati Rashi dan duduk disampingnya. Menatap wajah Rashi.

"Tadi, dia ngerti dan juga nerimain itu semua. Meskipun dia gak nerima awalnya tapi gue yakinin dia kalau gue bakal tetep ada untuknya dan menganggapnya sebagai Adik gak lebih." Rashi sekarang memejamkan matanya kembali dan "Gue juga udah ngakhirin, hubungan gue sama Cla."

"Hah, terus apa reaksi Cla setelah itu?" Ucapnya penasaran dengan Clarinta yang semudah ini melepaskan Rashi. Karena Galen tau, perjuangan Cla buat dapetin Rashi itu ga gampang.

"Dia biasa ajah, Gue juga udah balikin cincin yang waktu itu dia kasih. Dan anehnya dia malah dukung gue buat deketin Luisa." balasnya dengan tersenyum dan mulai berjalan ke kamar mandi. Sebelum itu, Galen memperingatinya.

"Gue gak tau sama apa yang Cla pikiran dan akan lakuin sekarang tapi Gue cuman mau ngasih tau ajah. Dia gak bakal ngelepasin Lo segampang itu, Ken. Pasti ada maksud lain yang bakal dia lakuin. Gue yakin itu," ucap Galen, lalu keluar dari kamar Rashi dengan perasaan yang tidak bisa diartikan.

Galen masuk ke kamarnya, dia keluar dan duduk di kursi balkon kamarnya. Dia memandang ke arah langit, melihat langit yang masih setia dengan hujannya yang deras.

"Kenapa, semua ini merasa lebih sulit dari yang gue kira. Gue kira, dengan pacarin Luna. Gue bakal lebih bisa deket sama lo Sa. Gue yang lebih dulu liat lo, daripada Ken. Aaahhhh, gue benci keadaan ini." Ucapnya dengan suara lirihnya sambil memukul dadanya pelan.

Galen memang kehabisan akal lagi untuk agar tetap bisa dekat dengan Luisa, hingga dia nekat menyatakan cinta kepada kembarannya itu. Galen tidak bermaksud untuk menyakiti Luna tapi dia hanya ingin terus dekat dengannya tanpa jarak. Dan kini dia benar-benar bisa melihat Luisa tiap hari dengan alasan belajar bersama dengan Luna dirumahnya. Ingat satu hal, Galen hanya ingin membuat Luisa menyadari perasaannya yang sudah ia pendam semenjak dulu dengan memacari Luna.

Hari ini Galen menangis, menangis karena cinta yang selalu dia pendam. Entah kali berapa dia menangisinya tapi untuk saat ini dia benar sangat sakit sekali. Tapi dia masih menginginkan Luisa. Luisa Kayla Maharani, Cinta pertamanya. Cinta yang selalu ia perjuangkan dengan merelakan untuk tidak ikut pergi bersama kedua orang tuanya dan juga Rashi waktu itu untuk pindah ke Amerika dan lebih memilih untuk di Jakarta dengan Kakek dan juga neneknya. Dan sekarang mereka kembali lagi setelah Kakek meninggal.

Lusa (Luna & Luisa) TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now