Seperti tidak mengenal

3 1 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku. saat membalikan tubuh, aku melihat gadis kecil yang masih terlelap tidur dalam pelukanku.

Semalam gadis ini terbangun, saat aku baru mau masuk kedalam kamar dan dia merengek untuk tidur denganku.

Akupun memindahkan gadis kecil ini dengan pelan. Setelah itu, aku langsung ke kamar mandi dan melakukan rutinitas pagiku seperti biasa.

20 menit berlalu, akupun sudah selesai. Aku keluar dari kamarku setelah melihat Candy yang masih tertidur.

Akupun berjalan ke arah dapur, dan disana sudah ada Saka yang sedang membuat sarapan.

"Gimana tidurnya semalam ? Maafkan Candy, dia biasanya tidak seperti itu tapi saat kenal denganmu dia manja sekali." Ucapnya tanpa melihat ke arahku.

"Nyenyak sekali, terima kasih tapi hari ini aku akan cari penginapan saja. Kalau untuk urusan Candy, jangan terlalu dipikirkan namanya juga masih anak-anak. Aku tidak keberatan sama sekali."

Diapun tersenyum ke arahku dan seketika itu mukaku langsung memanas dan memerah. Senyumannya itu, biasa membuat orang yang melihatnya terpesona.

Setelah itu, aku membantu dia membawa sarapannya ke meja makan. Dia masuk ke kamarku dan beberapa saat kemudian, dia keluar dengan menggendong Candy yang sudah pasang muka cemberut karena terlihat dari rambutnya yang basah. Saka pernah bilang, kalau Candy itu paling susah disuruh mandi, apalagi cuci rambut.

Diapun mendudukan Candy tepat dihadapanku. Candypun menatapku dingin. Aku hanya tersenyum kikuk dengan kelakuan gadis kecil ini.

Kamipun makan bersama, setelah beres aku membereskan kembali piring kotor itu dan mencucinya. Candy makan tadi tapi dengan syarat setelah makan dia ingin main ke pantai bersamaku tapi Saka, dia tidak bisa ikut karena ada kerjaan yang harus diselesaikan dulu dan akan menyusul setelah beres.

Aku dan Candy sudah berada dipantai. Candy bermain pasir dengan alat-alat yang tadi dibawa dari villa.

Aku hanya melihat saja tapi tidak lama kemudian akupun ikut bermain pasir karena Candy tidak ingin sendirian.

Sudah satu jam aku dan Candy bermain. Cuacapun mulai panas. Akupun memakaikan topiku kepada Candy.

"Tante, Candy haus." Ucapnya dengan menghampiriku yang duduk di dibawah pohon kecil.

"Yaudah, tante beli dulu. Candy tunggu disini, jangan kemana-mana yah." aku langsung berdiri dan pergi mencari warung.

Setelah sudah membeli air mineral, aku melihat seseorang yang aku kenal sedang duduk dibangku dan meminum air kelapa. Kak Aksa, sama siapa disana. Apa aku harus menemuinya. Tapi sepertinya aku harus menemuinya dan meminta maaf karena semalam aku pergi begitu saja. Lagian mau bagaimana juga dia suamiku sekarang. Pikirnya. Luisa menarik nafasnya dan membuangnya pelan. Luisa sedikit menoleh ke arah Candy yang tidak jauh darisini. Candy masih bermain dengan pasirnya, akupun melangkahkan kakiku mendekatinya.

Saat ingin lebih mendekat, tiba-tiba langkahku terhenti ketika seorang gadis yang memakai bikini tanpa penghalang lagipun itu memeluk Aksa dan Aksa, dia tidak melawan atau apapun. Lebih tepatnya dia tersenyum kepada gadis itu, setelah itu memberikan kemejanya kepadanya.

Apa itu perempuan yang diceritakan Aksa. Pantas, Aksa tidak bisa melepaskannya dia lebih lebih segalanya dari aku. Gumam Luisa pelan. Dia melihat penampilannya sendiri dan membandingkan dengan perempuan itu yang Aksa sebut Vanka.

Luisa melangkah mundur pelan ketika Aksa memeluk pinggang perempuan itu dan mencium pipinya.

Hatinya sangat sakit, melihat ini semua. Luisa masih bingung dengan perasaannya sendiri yang benar-benar labil seperti ini.

Luisa mematung dan menunduk ditempatnya. Ketika Luisa menegakan kembali kepalanya, dia terkejut ketika Aksa dan perempuan yang sedang bergelayut manja itu menghampirinya.

Jantungnya berdetak cepat, tapi saat jarakpun semakin dekat dan seketika itu juga Aksa hanya melewatinya saja tanpa menegur sama sekali.

Luisa membalikan tubuhnya dan ingin memanggil Aksa tapi semuanya terhenti ketika Saka memanggilnya.

"Kay, kamu sedang apa disini ? Candy mana ?" Ucapnya sambil menghampiriku dan tepat sekarang berada didepanku dengan menghalangiku.

Akupun berusaha melihat ke arah Aksa tapi dia sudah tidak ada. Akupun mendengus pelan dan menunduk. Apa harus seperti pura-pura tidak saling kenal. Apa yang telah kamu lakukan sekarang, aku ini Istrimu sekarang. Batinku dalam hati.

"Kay, kamu kenapa ? Sakit ?" Ucap Saka sambil menggoyangkan pelan tubuhku.

Aku langsung menggelengkan kepalaku dan seketika langsung ingat Candy.

"Candy, Kak." Ucap Luisa dan seketika itu dia langsung berlari ketempat tadi Candy bermain pasir dan diikuti oleh Saka.

Disisi yang berbeda.

Aksa sedang bersama dengan Vanka. Tubuhnya menginginkan dengan Vanka tapi kenapa hatinya selalu ingin bersama dengan Luisa.

Dia tidak bermaksud, untuk melakukan ini kepada Luisa. Tapi karena keegoisannya semalam ketika Luisa tersenyum dengan laki-laki lain membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan benar dan bahkan bisa sangat melukai Luisa.

Ketika melihat Vanka yang sedang tersenyum didepannya dan menceritakan kegiatannya seharian penuh dengan cerewet. Aksa biasanya sangat senang dan moodnya bisa menjadi baik tapi sekarang kenapa perasaannya sedikit Hambar ketika awal pertemuannya dengan Luisa dan saat saling kabar meskipun tidak selalu setiap hari.

Luisa, apa kamu marah ? Aku minta maaf. Tapi untuk kedepannya aku akan benar-benar membicarakannya dengan Vanka dan hidup bersama kamu, Luisa Kayla Maharani.

Lusa (Luna & Luisa) TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now