🦄68

1.8K 81 0
                                    

*Aura POV
Sekarang kami sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Sebenarnya aku ingin sekali mengucapkan Niall selamat ulang tahun. Tapi...,

Flashback on

Setelah selesai, aku langsung menuju ke bawah untuk sarapan.

Di bawah sudah terlihat mom, dad, dan boys tanpa Niall. Aku segera bergabung.

"Morning." sapaku.
"Morning too."

Setelah itu aku langsung memakan sarapanku.

"Kalian tidak pada lupa kan, kalau hari ini ulang tahun Niall." ucap mom membuka pembicaraan.
"Tidak mom." jawab Louis.

"Bagus kalau begitu. Mom dan dad ingin memberi surprise untuknya. Sebenarnya mom dan dad sengaja tidak merayakannya pas tanggal 13 tadi, karena mom dan dad mempunyai rencana."
"Rencana apa mom?" tanyaku.

"Sebenarnya kita sudah sangat telat untuk ini, tapi tidak apa. Mom dan dad berencana untuk membawa Niall liburan, dia ingin sekali ke Sumba. Dia pernah bilang dengan mom."
"Sumba itu Bali kan mom? Indonesia?" tebak Liam. Mom mengangguk.

"Jadi, kita jangan ada yang peduli dulu dengan Niall. Pulang sekolah nanti kita langsung ke airport. Dad nanti akan izin dulu ke sekolah tanpa sepengetahuan Niall. Barang barang kalian, biar mom saja yang mengurusnya. Di sana nanti, kita sekaligus merayakan ulang tahun Niall. Tapi, di sana kita sebentar saja, 3 hari mungkin." jelas mom.

"Kenapa?" tanya Harry.
"Kalian lupa? Kalian akan konser di Berlin." ingat dad.
"Astaga, kami lupa." ucap Louis sambil terkekeh.

"Yasudah, itu rencana yang sangat bagus, mom dad." ucapku.
"Kalau Niall tanya, jawab saja apa yang ada di dalam pikiran kalian." tambah dad.

"Baiklah."

Setelah itu keadaan menjadi hening karena Niall datang.

Flashback off

Aku tidak sabar untuk nanti. Aku juga penasaran bagaimana Sumba itu?

Tak lama kami sampai di sekolah. Aku dan Harry langsung menuju kelas. Sampai di kelas, aku bergabung dengan sahabatku, sedangkan Harry bermain bola di lapangan.

Entahlah, pagi pagi sudah main bola. Biasanya bukan hanya Harry saja, tapi boys juga kadang kadang ikut.

"Hi girls!" sapaku.
"Hi, ayo duduk." ucap Karina menepuk bangku kosong yang ada di sebelahnya.

"Selena kemana?" tanyaku.
"Ke kantor guru. Ngumpul gambaran." jawab Blue. Aku mengangguk.

Tak lama bel pun berbunyi, seluruh siswa mengikuti pembelajaran dengan baik.

***
"Sampai di sini pembelajarn kita. Selamat siang."

Aku segera membereskan buku bukuku dan menaruhnya kembali ke dalam tas.

Setelah itu, aku dan Harry menunggu boys di pintu gerbang.

Tadi pagi, kami berangkat sekolah tidak sendiri. Tapi diantar oleh supir.

Tak lama, boys bergabung denganku dan Harry. Terlihat muka Niall hari ini yang tidak bersahabat, membuatku ingin memberikan selamat kepadanya.

Setelah beberapa menit menunggu, kami di jemput oleh mom dan dad. Tapi yang menyetir adalah supir pribadi.

Mungkin kami langsung ke airport habis ini. Memakai pakaian sekolah? Entahlah!

*Niall POV
Sekarang aku berada di mobil perjalanan untuk pulang.

Sungguh!

Hari ini aku sangat tidak bersemangat untuk melakukan kegiatan. Apakah boys, mom, dad dan Aura benar benar tidak mengingat hari ulang tahunku?

Rasanya aku ingin menangis. Baru pertama kali saat aku ulang tahun tidak ada yang peduli.

Sambil menunggu, aku mengambil ponselku dan membuka aplikasi instagram dan twitter.

Banyak yang memberiku ucapan selamat ulang tahun. Itu aku sudah cukup senang. Di umurku yang sekarang, 20 tahun aku bisa berharap semoga saja karirku bisa berjalan dengan baik, panjang umur, sehat selalu, dan masih banyak lagi.

Kalau kalian tanya, kenapa kami baru sekolah SMA, padahal umur kami 19, 20, 21 tahun?

Karena kami terlambat untuk sekolah. Kami menjalankan karir kami terlebih dahulu, baru sekolah. Aura juga sama.

Kenapa kami tidak masuk kuliah saja?

Entahlah, kenapa pada saat itu kami memilih SMA. Padahal umur kami sudah tidak memungkinkan untuk masuk SMA.

Mungkin kami akan bersekolah sampai SMA saja. Mungkin! Karena karir dengan sekolah? Itu sangat dulit untuk membagi waktu.

Kalau kami dan Aura ada konser atau tour dalam jangka waktu yang lama. Otomatis kami izin sekolah lama juga. Kan sayang meninggalkan pelajaran.

Ah sudahlah, nanti saja lagi!

Tunggu! Kenapa tidak sampai sampai? Biasanya hanya 20 menit sudah sampai rumah. Ini?

Mungkin dad ada pekerjaan entah dimana. Lebih baik aku tidur saja, menenangkan pikiranku yang berantakan ini.

...

"Niall?"

Aku terbangun karena ada yang menggerakkan tubuhku. Saat aku buka mataku, ternyata Zayn.

"Ada apa?" tanyaku.
"Bangun, kita sudah sampai di airport." ucap Zayn.

Airport?

Untuk apa?

"Untuk apa kita ke sini?" tanyaku.
"Entahlah, ikut saja apa kata mom dan dad." jawabnya. Aku mengangguk.

Aku segera turun dari mobil. Terlihat mom, dad, Aura dan Boys yang sedang menurunkan barang barang.

Sebenarnya mau kemana?

"Ayo, kita harus check-in." ucap dad.

Kami langsung masuk ke dalam airport. Setelah melakukan check-in, kami menunggu di ruang tunggu.

Sungguh! Aku bingung akan hal ini.

"Sebaiknya kalian ganti baju, ini mom  membawakan baju ganti." ucap mom menyodorkan satu paper bag besar berisi baju mungkin.

Lalu, Louis membagikan baju kami masing masing. Setelah itu aku menuju toilet untuk mengganti baju.

~~~~
Helloo....
Up lagi nih :))
Maaf lama yaa :v
Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote dan komen.
Terimakasih❤

🇬🇧🇮🇪

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang