🦄7

10.1K 334 8
                                    

PRRAANGG!!!

Damm!! Aku menjatuhkan gelasnya. Sontak boys langsung bangun.
"Maaf, Aura tidak sengaja menjatuhkannya." ucapku.
"Tidak apa, aku panggilkan orang untuk membersihkannya." ucap Harry.

Langsung boys mendekatiku dan menciumku.
"Kalau ingin minum, kenapa tidak bangunkan kami saja, hm?" ucap Zayn lembut.
"Aku tidak mau membangunkan kalian, kalian tidur nyenyak sekali, aku tidak tega membangunkan kalian, maaf." ucapku.
"Yasudah, tapi kau tidak apa apa kan?" ucap Niall. Aku mengangguk.
"Maaf." ucapku lagi.
"Tak apa." balas Louis sambil memelukku.

Setelah dibersihkan, Harry mengambilkan minum yang baru untukku. Setelah itu kami kembali tidur.

***
Aku terbangun dari tidurku, karena tenggorokkanku kering. Aku langsung merubah posisiku, yang awalnya berbaring menjadi duduk.

Aku hanya melihat Zayn disini, yang lain kemana? Entahlah. Seakan tersadar, Zayn langsung menghamprirku dan tersenyum, aku pun membalasnya, lalu Zayn mengambilkanku minum. Tau saja dia kalau aku haus.

Aku melirik ke ruangan ini.
"Pagi kak." sapaku.
"Pagi juga babe.." balas Zayn sambil menciumku.
"Yang lain kemana?" tanyaku.
"Membeli sarapan, kalau kau mau sarapan, makananmu sudah ada di atas meja." ucap Zayn sambil menunjuk ke arah meja.
Dengan cepat aku menggeleng "Aku tidak mau makan makanan disini." ucapku.
"Kenapa?" tanya Zayn.
"Rasanya tidak enak." ucapku.
"Tidak boleh, kau harus makan, dan minum obat."

Akhirnya, dengan terpaksa aku memakan makanan di rumah sakit, padahal rasanya hambar. Setelah makan, aku diberi Zayn obat, lalu ku minum. Setelah selesai, aku memainkan ponselku.

Tiba tiba boys datang.
"Morning sweety." sapa mereka.
"Morning." balasku.
Setelah itu mereka langsung memakan sarapan mereka, sepertinya  mereka kelaparan.

Boys telah menyelesaikan sarapannya, dan sekarang mereka sibuk sendiri.

Aku merasa bosan disini.
"Aku mau pulang." ucapku.
Sontak semua melebarkan matanya.
"Kau bercanda, kondisimu belum terlalu baik." ucap Harry.
"Tidak, aku sudah sehat." ucapku.
"Sudah, aku panggil dokter dulu." ucap Louis.

Akhirnya Louis memanggil dokter. Tak lama Lou kembali bersama dokter. Dokter itu langsung memeriksa kondisiku.

Dokter itu tersenyum ke arahku, aku membalasnya.
"Aura sudah bisa pulang, tapi dia harus menjaga kondisinya, ingat perkataan saya." ucap dokter itu.
"Baiklah dok, terimakasih." ucap Boys.

Dokter itu langsung pergi, sebelum itu, suster melepaskan jarum infus dari tanganku.

Kami langsung bersiap untuk pulang.
"Sudah semuanya?" tanya Niall.
"Sudah."
Setelah itu, kami langsung menuju mobil dan pulang.

Sampai dirumah, Liam mengantarku ke kamarku. Sampai di kamar aku langsung membersihkan tubuhku. Setelah mandi aku langsung beristirahat.

***
Aku terbangun dari tidurku, karena aku merasa tidurku sudah cukup. Aku melihat ke arah jam, sudah jam 7pm. Berapa lama aku tertidur?

Lalu aku menuju kamar mandi untuk membersihkan mukaku. Setelah itu aku langsung menuju ke bawah.

Di bawah terlihat boys yang sedang menonton film di ruang keluarga. Aku ikut bergabung bersama mereka.

Ternyata mereka menonton Marvel.
"Haii babe." sapa mereka.
"Haii." balasku.
Lalu kami menonton film bersama.

Tak terasa, akhirnya film itu selesai. Kami pun sibuk sendiri. Tiba tiba ponsel Louis berbunyi. Lalu Louis mengangkatnya.

Setelah Louis mengangkat teleponnya, ia menghembuskan nafasnya.
"Ada apa? Siapa yang menelepon?" tanyaku.
"Dad menelepon, kita disuruh menyusul mom dan dad ke Indonesia." ucap Louis.
Sontak kami langsung kaget.
"Untuk apa?" tanya Harry.
"Sekedar liburan saja." lanjut Louis.
"Besok kita berangkat jam 8am, sekarang kalian packing baju saja dulu, soal tiket, dad sudah mengurusnya." ucap Louis. Kami mengangguk.

Lalu kami pun menuju kamar masing masing untuk packing baju. Dad aneh, biasanya liburan ke Amerika dan sebagainya. Tapi tidak kali ini, dad menyuruh ke Indonesia.

Jujur saja. Baru kali ini aku berlibur ke Indonesia, selebihnya tidak pernah. Satu pertanyaan, apakah Indonesia menyenangkan?

Sampai di kamar, aku langsung mengambil koperku, lalu packing baju. Setelah packing baju, aku segera istirahat.

*Louis's POV
Besok kami akan liburan ke Indonesia. Kali ini dad memilih Indonesia, entah kenapa. Baru kali ini juga kami pergi ke Indonesia.

Setelah packing, aku menyuruh yang lain untuk ke ruang keluarga. Sampai di ruang keluarga, aku membicarakan soal keberangkatan besok.

Aku melirik ke arah mereka.
"Besok jam 8 kita berangkat, semuanya sudah siap kan?" tanyaku.
"Sudah kok." balas mereka.
"Indonesia beriklim tropis, otomatis disana akan panas, aku yakin Aura tidak akan tahan." ucapku.
"Iya benar. Jadi bagaiman?" tanya Niall.
"Niall saja tidak tahan, apalagi Aura." ucap Harry. Kami terkekeh.
"Dad dan mom sudan tau soal ini. Jadi kita harus menjaga ketat Aura. Aku tidak mau Aura kenapa kenapa, kalian juga begitu kan." jelasku. Mereka mengangguk.
"Jadi aku harap, kita bisa menjaga Aura."
"Tentu Lou, kita akan menjaganya bersama." ucap Liam. Semua mengangguk.

Setelah membicarakan soal keberangkatan besok. Kami langsung menuju kamar masing masing untum istirahat, karena ini sudah larut malam.

~~~~
Hallo :))
Gimana ceritanya? Maaf kalau banya typo disini sama di part lain.
Don't forget to vote and comment:))
Enjoy the story...
Thank you...

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang