🦄14

6.5K 188 3
                                    

*Aura's POV
Aku terbangun dari tidurku. Sekarang kondisiku sudah lumayan membaik. Setidaknya energiku sudah kembali. Tidak seperti tadi.

Aku langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku. Selesai mandi, memakai bajuku, hanya memakai hotpants jeans dan tshirt putih, di kiri atas ada gambar DISNEY TSUM TSUM.

Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, menyisakan poni di samping, dekat telinga, lalu memakaikan lipbalm di bibirku. Segera aku turun ke bawah.

Di bawah sepi, tidak ada orang sama sekali. Tapi aku mendengar keributan di belakang. Lalu aku menuju ke arah sumber keributan itu.

Ternyata di halaman belakang, terdapat boys yang sedang berenang. Pantas saja ribut.

Aku langsung duduk di ayunan yang terbuat dari kayu jati.
"Haii babe, bagaimana kondisimu?" ucap Liam.
"Sudah lumayan baik." balasku.
Mereka mengangguk "Ayo berenang." ajak Niall.
"Tidak, aku sudah mandi." tolakku.
"Yasudah."

Lalu aku sibuk dengan ponselku. Banyak sekali notif dari Instagram dan twitter. Aku pun membukanya. Ternyata hanya tag dari orang dan komen komen.

Aku pun kembali masuk ke dalam rumah, karena boys sudah selesai renang. Aku menunggu boys di ruang keluarga.

Tak lama boys pun ikut bergabung bersamaku.
"Boys, aku lapar." rengekku.
"Pesan saja makanan." balas Louis. Aku mengangguk.

Aku mengambil ponselku dan memesan makanan, aku ingin pizza, jadi aku pesan saja.

Tak lama pesananku datang, lalu membayarnya. Aku menaruh 8 box pizza di atas meja ruang keluarga.

Tiba tiba tangan Niall bergerak menuju box pizza, dengan cepat aku memukul tangan Niall.
"Aww.., kenapa kau memukul tanganku?" gerut Niall.
"Jangan bergerak mengambil pizza dulu, bagi rata." balasku.
"Niall cukup dapat 1 box pizza." ucapku.
"Hah, mana cukup unt-." ucapan Niall terputus.
"Tidak usah mengomel." ucapku. Yang lain hanya tertawa nelihatnya.
"3 box untukku, Louis, Liam, Zayn dan Harry." ucapku.
"4 boxnya buat besok atau nanti malam." ucapku membagi rata. Mereka mengangguk.

Lalu kami makan pizza sama sama. Kadang kadang Niall dan Louis membuat adegan lucu, sampai kami tersedak di buatnya.

Kami telah menyelesaikan makan kami, setelah makan kami sibuk dengan ponsel masing masing.

Aku beranjak ke dapur untuk mengambil minum. Mengambil gelas di dalam lemari lalu mengisinya dengan air putih, walaupun tadi airnya sedikit tumpah.

Setelah selesai, aku menaruhnya ke meja, lalu bergabung kembali bersama boys.

Tiba tiba...

BRRUKK!!.....

Aku terpeleset karena melewati lantai yang basah, aku lupa kalau aku menumpahkan sedikit air tadi. Sungguh ini sangat sakit.

Tak terasa, ada darah yang mengalir dari hidungku, pandanganku menjadi buram, hingga semuanya menjadi gelap.

*Liam's POV
Aura sedang ke dapur untuk mengambil minum, padahal sudah di bawakan oleh bi Ijah, tapi tetap saja kurang bagi Aura.

Tiba tiba ada bunyi kencang. Seperti orang terjatuh.

BRRUKK!!....

Kami terkejut dengan suara itu, lalu kami beranjak pergi untuk ke arah sumber suara.

Betapa kagetnya kami saat Aura sudah terbaring di lantai dengan hidungnya yang mengeluarkan darah.

Kami langsung panik.
"Auraa!!" ucap kami.
Lalu aku menggendong Aura untuk ke kamarnya.

Kami sangat panik sekarang. Sampai kamar, merebahkan Aura ke kasur. Louis langsung mengambil ice gel di dalam tas es, lalu mengusapkan di bagian tengah antara alis dan membersihkan darah yang keluar dari hidung Aura.

Setelah semuanya selesai, kami menjaganya hingga Aura sadar nanti.

***
*Aura's POV
Pusing.

Pusinglah yang terasa di kepalaku saat aku membuka mataku. Apa yang terjadi padaku? Aku mengingat ingat apa yang terjadi padaku.

Ohh!! Aku baru ingat sekarang. Aku terpeleset karena ada air di lantai.

Aku pun mendudukkan tubuhku, terlihat boys yang terlelap, mungkin mereka menjagaku dan akhirnya tertidur.

Aku mencoba membangunkan mereka.
"Kak Zayn, wakeup." ucapku menggoyangkan tubuhnya. Tidak ada jawaban. Memang Zaynlah paling susah untuk dibangunkan.

Aku mencoba membangunkan Leeyum.
"Kak Liam, bangun please." ucapku.
Lalu Liam membuka matanya perlahan.
"Babe, kau sudah sadar." tanya Liam sambil mengusap lembut rambutku.
"Sudah, makanya aku membangunkan kalian." gerutku. Liam hanya tertawa.
"Yasudah kau bersihkan badanmu dulu, biar kakak yang bangunkan mereka." aku mengangguk.

Aku pun turun dari kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Setelah selesai, aku keluar dari kamar mandi dan melihat kamarku yang sudah kosong. Ternyata mereka sudah bangun.

Aku menuju walk in closet.
Malam ini pakaianku cukup sederhana saja, hotpants jeans dan tshirt putih bertuliskan STAR WARS bercorak pink.

Menuju meja rias, menyisir rambutku dan memberikan polesan lipbalm, lalu menuju ke bawah.

Di bawah boys sedang menonton tv di ruang keluarga, aku ikut bergabung bersama mereka.

Aku duduk di tengah tengan antara Zayn dan Louis.
"Kami ingin bertanya, kenapa kau jadi bisa seperti tadi." ucap Louis.
"Maaf, tadi itu Aura ingin mengambil minum, mungkin ada sedikit air tumpah, jadinya terpeleset." ucapku.
"Yasudah tak apa, tapi lain kali hati hati, kami tadi sangat panik." ucap Harry.
"Iya maaf." ucapku. Mereka tersenyum.

Kami pun lanjut menonton tv bersama sama. Tak terasa sudah larut malam.
"Ayo tidur, besok kita sekolah." ucap Liam. Kami mengangguk.

Setelah itu kami menuju kamar masing masing, sebelum itu aku mendapatkan rutinitas malam dulu dengan boys. Pelukan dan ciuman hangat.

~~~~
Hallow...
Gimana ceritanya?
Vote dan komen yaa..
Ini aku sempatin banget untuk up :))
Thankss❤❤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang