🦄49

2.6K 101 6
                                    

Keadaan menjadi hening sekarang. Perutku sakit jika di gerakkan. Kapan ini akan sembuh?

"Mom, ini kapan sembuh?" tanyaku sambil menunjuk ke arah perutku.
"Kata dokter Kay 1 bulan, tapi tergantung kamunya sayang." jawab mom.

Huft...

1 bulan bukan waktu yang singkat menurutku. 1 bulan tidak bergerak itu sangat membosankan.

Seandainya ini tidak terjadi, sekarang aku masih bisa bergerak, latihan di studio dan latihan dance untuk konser.

Berbicara soal konser, konserku bagaimana?
"Dad, konser Aura bagaimana?" tanyaku.
"Terpaksa di batalkan, tunggu kamu sembuh dulu. Kalau sudah sembuh, konser bisa di jalankan." ucap dad.
"Baiklah."

Aku sangat ingin menjalankan konser, sekarang. Walaupun pertama kali dad suruh aku tidak mau. Tapi, sekarang aku benar benar excited.

"Mom, apakah ada makanan?" tanyaku. Aku sangat lapar sekarang.
"Iya mom, kami juga belum makan." sambung Niall.
"Sepertinya anak anakmu sudah lapar. Sebagai mom yang baik, buatkan mereka makanan." ucap dad.

Kami semua tertawa. Ada ada saja.
"Baiklah, tunggu sebentar. Mom akan membuatkan kalian makanan." ucap mom.

Sambil menunggu mom, aku memainkan ponselku, sekalian menghilangkan rasa bosan.

Lalu, tak lama mom datang.
"Boys, kalian makan di bawah." suruh mom. Boys mengangguk.
"Aura?" tanyaku.
"Di sini." ucap mom.

Sungguh, aku ingin sekali ke bawah. Tapi apa bisa, bergerak saja susah.

Mom berjalan mendekatiku.
"Mom suapi, atau makan sendiri?" tanya mom.
"Mom, tolong bantu Aura duduk." ucapku.

Mom membantuku duduk, jujur saja sakit sekali.
"Sakit mom." gerutku.
"Makanya, sekarang makan lalu minum obat. Supaya cepat sembuh." ucap mom. Aku mengangguk.

Alhasil aku di suapi oleh mom. Setelah makan, aku langsung minum obat, lalu istirahat.

Enaknya ngapain ya? Dengan keadaan seperti ini. Aku sangat bosan.
"Mom, Aura bosan." ucapku.

Mom tersenyum, "Aura mau apa?" tanya mom.
"Ke studio." ucapku.
"Jangan yang tidak tidak dulu, sayang." ucap mom.
"Lalu bagaimana mom?" tanyaku lagi.
"Main laptop?" usul mom. Aku menggeleng.

Laptop sama saja dengan ponsel.
"Tidur saja." ucap mom.
"Ok fine." finalku.

Walaupun aku tidak mengantuk, tapi tak apalah. Daripada aku bosan. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur.

***
Finally.....

Setelah 1 bulan aku menderita, akhirnya luka di bagian perutku sembuh total.

Sekarang aku bisa membalas dendam karena 1 bulan tidak bisa apa apa.

Sekarang aku ingin berangkat ke sekolah dengan boys.
"Kalau sudah selesai sarapan, cepat berngkat. Nanti terlambat." ucap mom. Kami mengangguk.

Aku dan boys langsung naik ke mobil untuk menuju ke sekolah.

Sampai di sekolah, aku dan Harry langsung menuju ke kelas. Lama sekali aku tidak melihat sekolah ini.

Sampai di kelas, aku langsung duduk di kursiku sendiri. Tak lama pembelajaran pun di mulai, semua siswa mengikutinya dengan baik.

***
*Author POV
Kring...kring...kring...

Akhirnya bel pulang berbunyi, semua siswa berhambur untuk keluar kelas. Mereka tidak sabar bertemu dengan orang yang mereka sayangi di rumah.

Begitupun dengan keenam saudara ini, dengan wajah yang ceria. Mungkin sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kasur.

Setelah mereka di jemput oleh supir, mereka langsung bergegas untuk pulang.

*Aura POV
Sampai di rumah, aku langsung mengganti bajuku dan menuju ke bawah.

Aku ikut bergabung dengan mom dan dad di ruang keluarga.
"Hai mom, dad." sapaku.
"Hai sayang, sudah makan siang?" balas mom.
"Tidak. Aura tidak lapar." ucapku.
"Yasudahlah, tapi kalau lapar segera makan." ucap mom. Aku mengangguk.

Aku memainkan ponselku, tapi aku rasa memainkan ponsel lebih enak di halaman belakang.

Aku pun menuju halaman belakang, duduk di salah satu sofa yang terdapat di sana.

Aku ingin bercerita dengan mom tentang sesuatu yang berkaitan dengan perasaan atau hatiku.

Entahlah, akhir akhir ini ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. Aku ingin bercerita dengan mom, tapi aku takut.

Tiba tiba ada yang menepuk pundakku, aku menoleh ke sampaing, ternyata mom.

Apakah ini waktu yang tepat?

"Mom?" ucapku.
"Lagi apa?" tanya mom.
"Tidak apa apa kok." jawabku.

Setelah aku pikir pikir, lebih baik aku bercerita dengan mom.
"Mom, Aura boleh curhat?" tanyaku.

Mom tertawa, "Hey, ada apa ini? Tiba tiba putri mom ingin curhat?" tanya mom.

Aku tersenyum, "Sebenarnya aku lagi naksir dengan seseorang." ucapku jujur.

Memang sih, aku lagi suka dengan seseorang. Dia itu seangkatan denganku, tapi berbeda kelas. Dia juga kapten basket junior. Banyak yang menyukainya, bukan hanya aku seorang. Sepertinya semua perempuan seangkatanku.

"Anak mom sudah mulai besar nih." ucap mom menggodaku.
"Mom, jangan menggodaku." gerutku.

Mom tertawa lagi, "Sama siapa, hmm?" tanya mom sambil mengelus rambutku.
"Dia kapten basket junior di sekolah, seangkatan dengan Aura, tapi berbeda kelas. Namanya Kevan." ucapku.

"Mom tidak melarangmu untuk menyukai lawan jenis, menurut mom itu hal yang wajar, karena mom pernah mengalaminya." ucap mom.

"Lalu bagaimana?" tanyaku.
"Kau normal, sayang." jawab mom.
Aku mengerutkan dahiku, "Maksud mom?" tanyaku.

"Menyukai lawan jenis itu, berarti kamu normal. Tapi, kalau kamu suka dengan lawan jenis, belum tentu kamu bisa memilikinya." ucap mom.
"Yes, i know." balasku.

"Kalau pacaran itu berbeda apa yang terjadi sekarang dengan yang sebetulnya. Aura sudah tau apa tujuan pacaran atau maksud pacaran?" tanya mom.

Aku menggeleng, "Belum." ucapku.

"Tujuan pacaran itu sebenarnya untuk orang yang mau menikah, bukan tujuan untuk jalan berdua atau sebagainya. Itu salah." ucap mom.
"Yang benar apa mom?" tanyaku.

"Menyukai lawan jenis, it's okay. Berarti kalau kamu sudah naksir, otomatis perasaanmu sudah di ceritakan. Seperti sekarang, Aura cerita dengan mom." ucap mom.

"Baiklah mom." ucapku.
"Satu lagi, mom tidak melarang kamu untuk naksir dengan orang lawan jenis. Tapi Aura harus mandiri dan siap berkomitmen terlebih dahulu." jelas mom.

Aku langsung memeluk mom.
"Terimakasih mom." ucapku.
"Sama sama sayang. Mom ke dalam dulu." balas mom. Aku mengangguk.

Sekarang aku sudah lega. Sebenarnya mendengar ucapan mom tadi, susah juga untuk memiliki. Tapi, apa salahnya mencoba?

~~~~
Haii...
Up lagi nih :))
Gimana ceritanya? Jelas aja kan.

Di part ini ceramah yaa :)
Siapa di sini yg udah naksir, hayoo

Jangan lupa vote dan komen ya
Makasih💗🖤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang