🦄17

5.1K 174 1
                                    

Sekarang kami sudah berada di rumah, dengan segera kami langsung menyiapkan untuk ulang tahun Liam.

Aku memilih yang ringan ringan saja, aku meniup balon yang aku ambil tadi. Setelah selesai meniup balon, aku langsung menempelnya di dinding bersama balon balon lainnya juga.

Kami mempersiapkan ini dengan senang hati. Semoga saja Liam suka dengan ini.

Aku pun menuju kamarku setelah semuanya selesai. Aku mengambil kotak sepatu tentunya dengan sepatunya yang ada di dalam kotak.

Aku ingin membungkusnya. Aku ambil paper bag yang tadi aku beli, lalu mengambil birthday card dan menulis sesuatu di dalamnya.

'Happy birthday kak Liamm..., sekarang kau sudah menginjak umur 20 tahun ya? Semakin tua ya..
Maaf, Aura cuma bisa ngasih kak Liam ini saja. Semoga suka....
Doa yang terbaik saja untuk kak Liam, semoga saja karirnya semakin sukses.
WISH YOU ALL THE BEST...'

-Aura xx

Setelah menulis pesan, aku langsung menempelkannya di depan kotak sepatu, lalu memasukkannya ke dalam paper bag.

Semuanya sudah selesai saat aku kembali ke bawah, aku menghampiri mom.
"Aura bisa bantu apa mom?" tanyaku.
"Eh, sayang, tidak usah, sebaiknya kau istirahat saja, mom tidak mau kalau penyakit Aura kambuh. Istirahat saja." ucap mom.
"Baiklah."

Aku pun kembali naik ke atas. Aku berfikir kalau di kamar pasti bosan. Aku ingin ke kamar Zayn saja.

Akhirnya aku menuju kamar Zayn dan mengetuk pintunya.
Tok..tok...tok..

Tak lama pintunya terbuka.
"Aura, masuk." ajak Zayn. Aku mengangguk.

Aku masuk ke dalam kamar Zayn dan duduk di kasurnya.
"Kenapa babe?" tanya Zayn.
"Apakah mom dan dad masih menyayangiku?"
"Heyy, kenapa berbicara seperti itu?" ucap Zayn bingung.
"Entahlah, saat aku berulang tahun, mom dan dad tidak datang kesini. Kasih ucapan saja tidak, sedangkan ulang tahun kak Liam, mom dan dad datang dan membuat kejutan."

Zayn langsung menarikku ke dalam pelukannya. Aku mencium dalam dalam aroma tubuhnya.

"Tidak, mom dan dad sangat menyayangi Aura. Saat itu mungkin mom dan dad lagi sibuk." ucap Zayn menenangkanku.
"Sesibuk itukah, sampai tidak ingat dengan ulang tahunku?" tanyaku.
"Bukan begitu, mungkin saja mom dan dad benar benar sibuk."
"It is true?"
"Certain."

Setelah itu aku di suruh Zayn untuk beristirahat di kamarnya.

***
Aku terbangun dari tidurku karena tubuhku menjadi berat. Aku membuka mataku dan melihat Zayn yang memelukku.

"Haii.." sapa Zayn. Aku tersenyum.
"Cepat bangun, sudah pagi." ucap Zayn sambil mencium pipiku.
"Iya aku akan bangun, ini kan libur juga." ucapku.
"Kakak tau, tapi kau harus bangun dan pergi ke kamar Liam." ucap Zayn. Aku mengerutkan dahiku.
"Unt-." ucapanku terpotong.
"Jangan banyak bicara babe..., cepat bangun."

Aku pun bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Tadi malam, tepat pukul 12am, Liam genap memasukki umur 20. Dia sangat kaget karena kami kasih kejutan. Tadi malam benar benar menyenangkan.
(maaf ya gak ceritain kejutannya:v)

Tak lama, aku sudah menyelesaikan mandiku, memakai baju, cukup simpel, memakai skinny jeans putih dan baju berwarna biru campuran tanpa lengan.

Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberikan polesan bedak dan lipbalm. Selesai.

Aku pun langsung menuju kamar Liam, sesuai dengan apa yang dikatakan Zayn.

Sampai di depan kamar Liam, aku mengetuk pintunya.
Tok..tok..tok..

Tak lama pintunya terbuka.
"Hai babe, good morning." sapa Liam sambil menciumku.
"Morning, kenapa kakak nyuruh Aura ke sini?" tanyaku.
"Masuk dulu." aku mengangguk.

Aku pun masuk ke dalam kamar, dan duduk di sofa, di samping Liam.
"Cuma mau bilang, terimakasih untuk hadiahnya, itu sepatu yang kakak inginkan dari dulu." ucap Liam.
"Tak apa kak, kakak senang kan?"
"Senang banget." ucap Liam girang.
"Sebelumnya kakak minta maaf, karena ulang tahun Aura kemarin, kakak tidak mengasih hadiah."

Aku tersenyum "Tak apa."
"Sebagai gantinya, ini kakak berikan untuk Aura khusus." ucap Liam.
"Apa ini?" tanyaku.
"Buka saja." aku mengangguk.

Aku membuka paper bag yang di kasih Liam dan mengeluarkan isinya. Aku melebarkan mataku, lalu menoleh ke arah Liam.

"Ada apa?" tanya Liam.
"Ini serius untuk Aura?" tanyaku.
"Iya,untuk adiknya Liam tersayang."
Aku tersenyum dan langsung memeluk Liam.
"Terimakasih." ucapku.
"Sama sama, kau sudah menginginkan ini sejak lama kan." aku mengangguk.

Aku di kasih macbook apple dan kamera oleh Liam, memang macbook ini sudah aku inginkan sejak dulu. Tapi dad belum membolehkanku karena aku masih belum bisa menjaganya.

Sekarang Liam memenuhi keinginanku. Macbook apple sekaligus kamera. Aku senang sekali.

"Kau senang." tanya Liam.
"Sangat sangat senang." ucapku dengan gembira. Liam hanya tertawa melihatku.
"Terimakasih."
"Sama sama babe."

Setelah itu aku keluar dari kamar Liam dan menuju kamarku untuk menaruh barang yang di kasih Liam tadi. Lalu turun ke bawah.

Di bawah sudah ada boys, mom dan dad.
"Morning." sapaku.
"Morning too." balas mereka.
"Kenapa baru keluar?" tanya mom.
"Tadi ada perlu di kamar kak Liam." ucapku.
"Baiklah, kau sarapan dulu." ucap mom. Aku mengangguk.

Aku menuju meja makan, ada spageti di sana, aku membawa sarapanku menuju halaman belakang.

Di halaman belakang, aku memakan sarapanku sambil menghirup udara segar.

Aku sangat senang saat Liam memberikan hadiah itu, kata Liam hadiah itu ingin diberikan pada saat ulang tahunku, tapi katanya nunggu waktu yang tepat.

Walaupun aku senang, tapi tetap saja kurang bagiku. Mom dan dad. Itulah yang membuatku terasa kurang.

Entahlah, kenapa aku malah memikirkan hal ini. Because i'm jealouse of Liam. Mengapa? Pasti kalian tahu kan jawabannya.

Sudahlah, mungkin sampai kapan pun, mom dan dad tidak akan pernah mengingat ulang tahunku.

~~~~
Heelloww.....
Gimana ceritanya?
Ini aku ada waktu luang, makanya up :))
Don't forget to vote and comment.
Enjoy the story ;)
Thanks❤❤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang