🦄10

9.2K 297 8
                                    

*Aura's POV
Aku terbangun dari tidurku, karena mendengar alarm dari ponselku. Aku bergegas untuk mandi. Tapi yang kurasakan, kepalaku sakit sekali.

Untung saja aku tahan. Jadi aku mandi. Setelah mandi, aku memakai baju. Hanya memakai rok jeans pendek di pinggirnya ada pelangi. Lalu memakai baju setengah lengan berwarna putih bertuliskan AURA.

Lalu menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku. Memberikan polesan lipbalm. Lalu menuju bawah.

Di bawah, sudah ada mom dan boys saja. Dad tidak ada.
"Morning." sapaku.
"Morning too." balas mereka
"Masih ada yang sakit?" tanya mom sambil menuangkan susu ke gelas.
"Masih sedikit, di bagian kepala." balasku.
"Habis sarapan, kau minum obat dan itu harus." ucap mom. Aku mengangguk.

Asalkan kalian tau. Aku susah sekali kalau ingin meminum obat. Rasa obat itu pahit. Seperti muka Louis. Hahaha, bercanda. Maafkan aku kak Louis.

Setelah sarapan, aku meminum obatku, itupun dipaksa oleh boys. Lalu kami berkumpul di ruang keluarga.

Tiba tiba mom datang dengan keadaan rapih.
"Mom mau kemana?" tanyaku.
"Menyusul dad ke kantor. Hari ini mom dan dad akan pulang malam, jadi untuk Louis, Liam, Zayn, Niall, Harry, jaga Aura." ucap mom.
"Baiklah mom, hati hati." ucap Niall.

Lalu kami sibuk sendiri dengan ponsel kami masing masing. Tapi kenapa kepalaku sangat pusing.

Aku mencoba untuk ke dapur, mengambil minum. Aku berdiri, mungkin akibat pusing, energiku disedot, alhasil aku jatuh ke lantai. Syukur saja tidak pingsan.

Dengan segera, boys langsung membantuku.
"Babe, kau kenapa?" tanya Liam dengan panik.
"Kepalaku sangat sakit." ucapku lemah.
Lalu Zayn langsung mengangkatku ke kamarku.

Sampai di kamarku, aku direbahkan ke kasurku. Lalu boys duduk di pinggir kasurku.

Seharian ini, boys menemaniku dan menjagaku di kamarku. Tak lama, kami terlelap.

***
*Zayn's POV
Aku terbangun dari tidurku. Kami tertidur di kamar Aura. Aku melihat Aura di jepit olehku dan Louis.

Aku mencoba membangunkan Aura. Aku menepuk nepuk pipinya.
"Aura, bangun." ucapku.
Tapi hasilnya, dia tidak bangun.

Aku pun langsung membangunkan boys.
"BOYSS!!" teriakku.
Sontak, boys langsung bangun.
"Kau ini, kalau membangunkan orang yang benar." gerut Louis.
"Ihh.., Auraa, aku bangunin, tapi gak bangun." ucapku panik.
"Benarkah."

Boys langsung membangunkan Aura. Tapi hasilnya sama, Aura tidak kunjung bangun. Segera kami bawa Aura ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, aku langsung mengangkat Aura ke dalam. Suster langsung membantuku. Aura masuk ke UGD.

Kami semua panik. Bayangkan, Aura tidur tapi tidak bangun lagi. Aku takut terjadi hal yang tidak di inginkan.

Tak lama, seorang dokter keluar dari ruangan. Kami langsung mendekat ke arah dokter itu.

Dokter itu tersenyum tipis.
"Penyakit Aura semakin berkembang." ucap dokter itu.
Kami langsung melebarkan mata.
"Tidak mungkin!!" ucapku dengan mata yang berkaca kaca.
Segera Harry dan Niall menenangkanku, sedangkan Liam dan Louis berbicara dengan dokter.

Dari tadi, Harry dan Niall terus menenangkanku.
"Tidak mungkin, Aura sehat Harry, Niall." ucapku frustasi.
"Tenang Zayn, Aura aman dengan adanya dokter." ucap Harry.

Tak lama, Louis dan Liam datang dengan wajah tanpa ekspresi.
"Apa kata dokter?" tanya Niall.
"Penyakit Aura berkembang, kanker stadium 2." ucap Louis.
Aku terkejut dengan perkataan Louis.

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang