🦄46

2.6K 98 5
                                    

"Pelan pelan, Niall." ucap Louis.
"Tahan sedikit kak Lou." jawabku.
"Selesai." ucapku.
"Terimakasih." ucap Louis. Aku mengangguk.

Setelah selesai mengobati tangan Louis. Aku berjalan menuju ruangan Aura. Walaupun aku tidak bisa menyentuhnya, tapi aku masih bisa melihatnya dari kaca.

Aku memandang Aura yang terbaring lemah di dalam sana. Alat alat medis yang melekat di tubuhnya sangat banyak.

God!! Aku tidak tega.

Tiba tiba ada yang memegang pundakku. Aku menoleh ke samping, ternyata Harry.

"Harry?" panggilku.
"Kasihan Aura, gara gara kita dia menjadi seperti ini." ucap Harry.

Aku menghembuskan nafasku pelan.
"Ya, kau benar. Seandainya tadi malam kita tidak sibuk sendiri, pasti Aura tidak seperti ini." ucapku.
"Entahlah, kenapa tadi malam kita sama sekali tidak memikirkan Aura, kita malah bercanda dengan D-Aur." ucap Harry.

"Kita juga tidak memikirkan makanan tadi malam. Seandainya kita memikirkan kalau Aura tidak bisa memakannya, pasti tidak seperti ini." ucapku.

Tadi malam itu kan makan malam bersama dengan D-Aur. Aku sempat melihat makanan yang ada di hadapanku.

Makanannya adalah ayam, kepiting, steak, dan lain sebagainya. Entahlah, kenapa kami jadi tidak memikirkan Aura yang tidak bisa memakan itu.

Aku sangat menyesal, setelah mengetahui kenapa Aura menjadi seperti ini. Karena kecerobohan kami sendiri.

"Kita doakan saja, semoga Aura tidak kenapa napa." ucapku. Harry mengangguk.

Kami kembali lagi ke ruang tunggu. Di sana hanya ada Liam dan Louis. Dimana Zayn?

Aku dan Harry bergabung bersama mereka.
"Darimana?" tanya Liam.
"Melihat keadaan Aura." jawabku. Liam mengangguk.
"Kak Zayn, mana?" tanya Harry.
"Jemput mom dan dad." jawab Liam.

Akhirnya mom dan dad pulang juga. Kami sangat merindukan mereka.

*Zayn POV
Aku sedang dalam perjalanan menuju airport untuk menjemput mom dan dad.

Sampai di airport, aku langsung mencari keberadaan mom dan dad. Tak lama aku menunggu, akhirnya mom dan dad keluar juga.

"Hallo jagoan." sapa dad sambil memelukku.
"Hai dad, mom. Apa kabar?" tanyaku.
"Baik, kau sendiri?" tanya dad. Aku mengangguk.
"Adikmu, bagaimana?" tanya mom.
"Sebaiknya kita ke mobil. Nanti Zayn ceritakan." ucapku. Mom mengangguk.

Aku, mom dan dad langsung kembali ke mobil. Ini jam 07.45am. Entahlah, aku sangat mengantuk. Aku dan boys tidak bisa tidur tenang tadi malam, karena keadaan Aura.

"Zayn?" panggil mom.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kau tidak tidur semalaman, matamu coba lihat." ucap mom. Aku tersenyum.
"Kalau tidak kuat menyupir, dad saja." ucap dad.
"Tidak usah, Zayn saja." tolakku.

Setelah masuk ke dalam mobil. Aku langsung menancapkan gasnya.

Di perjalanan, aku mencoba menceritakan semuanya kepada mom dan dad.

Setelah aku menceritakan semuanya, dad langsung menoleh ke arahku dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"3 perempuan itu sudah di bawa ke polisi?" tanya dad.
"Kak Lou yang membawanya." jawabku.
"Baiklah." ucap dad.

Akhirnya, kami sampai di rumah sakit. Aku langsung membawa mom dan dad untuk melihat keadaan Aura.

"Mom, dad." sapa boys.
"Hallo boys, apa kabar kalian?" tanya dad sambil memeluk boys.
"Baik dad." jawab Liam.
"Mom ingin melihat anak mom, dimana?" tanya mom.
"Zayn antarkan." ucapku.

Aku mengantarkan mom dan dad untuk melihat Aura. Walau hanya bisa melihat dari kaca.

Sampai di ruangan Aura. Aku melihat gadis kecilku terbaring lemah di dalam sana, dengan alat alat medis yang melekat di tubuhnya.

God! Aku tidak tega melihat ini semua.

"Mom dan dad hanya bisa melihat dari sini saja. Tidak bisa masuk ke dalam." ucapku.
"Baiklah." ucap mom.

Lalu aku pergi untuk bergabung dengan boys. Aku membiarkan mom dan dad di sana.

Aku duduk di samping Louis, merebahkan kepalaku di sandaran kursi dan memejamkan mataku. Aku sangat letih.

"Kau sudah menceritakan semuanya?" tanya Louis.
"Hmm..." tanggapku.

*Louis POV
Aku melihat Zayn yang sedang memejamkan matanya. Aku tahu ia sangat lelah.

Tak lama mom dan dad kembali. Mom melirik ke arah Zayn yang, maybe tertidur.

Mom tersenyum, "Sebaiknya kalian pulang saja." suruh mom.
"Tidak mom." tolak kami.
"Coba lihat Zayn, kasihan dia." ucap mom.

Benar juga, tapi kasihan kalau cuman mom dan dad yang menjaga Aura.
"Kalian pulang saja dulu, bersih bersih." suruh dad. Aku mengangguk.
"Kalian sudah makan?" tanya mom.
"Belum!" ucap kami serempak.

Mom dan dad melebarkan matanya.
"Kalian ini, nanti sakit bagaimana?" tanya dad.
"Nanti saja." jawab Liam. Mom dan dad menggelengkan kepalanya.

Tapi aku ingat, kalau Aura harus segera di operasi.
"Mom, dad?" panggilku.
"Ada apa?" tanya dad.
"Kata dokter Kay, Aura harus segera di operasi." ucapku.
"Apakah dokter Kay ada di ruangannya?" tanya dad. Aku mengangguk.
"Dad dan mom ke ruangan dokter Kay dulu. Kalian pulang." ucap dad.

Dad dan mom menuju ruangan dokter Kay, sedangkan kita pulang menggunakan bus.

***
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar ponselku berbunyi. Dengan malas, aku mengangkatnya.

"Hallo."

"...."

"Benarkah?"

"...."

"Baiklah, Lou akan kesana bersama adik adik."

Sambungan telepon terputus. Aku langsung membuka grup chat '5 idiot man'

Me:
- Boys
P
P
P
P

Zayn si jambul:
- Ada apa kak Lou?

Liam si bijak:
- Hmm...?

Harry si curly:
- Yak?

Niall si blonde:
- What?

Me:
- Kalian siap siap sekarang, kita ke rumah sakit. Aura akan segera di operasi.

Liam si bijak:
- Okay

Niall si blonde:
- ^^^

Zayn si jambul:
- ^^^

Harry si curly:
- ^^^

Setelah itu, aku langsung menuju kamar mandi, untuk menyegarkan tubuhku.

Selesai mandi, memakai bajuku, hanya memakai jogger sweatpants hitam dan tshirt putih.

Menuju meja rias, sekedar merapihkan rambutku. Sebenarnya aku tidak bisa, selama ini yang merapihkan rambutku dan boys hanya Lou atau tidak mom.

Setelah selesai, aku langsung menuju ke bawah. Sambil menunggu boys, aku mempersiapkan mobil terlebih dahulu.

Setelah semua siap, kami langsung menancapkan gas menuju rumah sakit.

~~~
Haii...
Up lagi nih :))
Gimana ceritanya? Jelas aja kan.

Makasih buat saran sarannya. Bersambung di part selanjutnya ya...

Jangan lupa vote dan komen :)
Terimakasih🖤💙

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang