🦄44

2.5K 115 12
                                    

*Louis POV
"Aura hilang." ucap Liam.

Apa? Hilang? Lucu sekali bercandanya!!

"Lucu sekali candaanmu, Liam." ucapku.
"Aku tidak bercanda kak Lou. Ini serius." ucap Liam yang sudah mulai gusar.
"Kenapa bisa?" tanyaku yang mulai panik.
"Tidak tahu, tadi Aura cuman bilang ingin memesan cream sup, tapi tak kembali kembali. Aku susul dia ke restoran, ternyata tidak ada." jelas Liam.

God!!

Kemana Aura? Aku khawatir dengannya, apalagi dia masih sakit!!

"Boys, ikut aku!!" perintahku lalu pergi.

Kami keluar dari karantina, siapa tahu Aura sedang jalan jalan di sekitar sini.
"Ada ap--." ucapan Harry terpotong.
"Shut up, bantu aku cari Aura." ucapku.
"Apa?" tanya Harry.
"Aura hilang, cepatlah. Aku takut terjadi apa apa dengannya." ucapku.

Kami mencari di sebuah taman dekat karantina. Taman ini tidak terlalu ramai, jadi kami bisa lebih mudah mencari Aura.

Kami sudah mencari Aura di sekitar taman, tapi hasilnya nihil.

Sayang, kau dimana?

"Sudah ketemu?" tanyaku.
"Belum." jawab boys.

Argh..!!

Ini sudah malam, kemana dia? Aku benar benar takut.

Kami melanjutkan mencari Aura di tempat tempat lainnya.

***
*Aura POV
"Tolong lepaskan aku." mohonku.
"Sudah aku bilang tidak akan pernah, sampai kau mati dulu. Baru aku lepaskan!!" ucap Vita.
"Untuk apa kalian ingin membunuhku?" tanyaku.
"Hanya ingin membalas dendam kami kepadamu." jawab shila.

Boys!! Tolong aku, aku benar benar takut sekarang.

Sekarang aku hanya bisa diam. Semuanya aku serahkan kepada tuhan saja. Tapi aku berharap, boys bisa menemukanku.

"Bagaimana kalian bisa tahu aku di sini?" tanyaku, sekedar basa basi.
"Bodoh sekali kau Aura!!" ucap Shila.
"Kenapa?" tanyaku.
"Karena kami tinggal di sekitar sini, dan kemarin kami melihatmu. Jadi ini kesempatan yang bagus kan?" jelas Shila.

"Lepaskan aku. Please!!" mohonku lagi.
"SUDAH AKU KATAKAN TIDAK, KERAS KEPALA SEKALI SIH!!" teriak Vita di depan mukaku.

Vita menarik rambutku dengan sangat kencang.
"Aww!!" jeritku.
"Kau tahu, aku sangat benci denganmu. Maka dari itu aku akan membunuhmu." ucap Vita.

Lalu Vita mengeluarkan sebuah pisau. God!! Aku mohon bantu aku, siapapun itu!!

"MAU APA KAU!!" teriakku.
Mereka tertawa, "Sekarang saatnya di mulai." ucap Shila.
"JANGAN MENDEKAT!!" teriakku.

Mau sekeras apapun aku berteriak, tetap saja mereka menghiraukannya. Vita mengarahkan pisau itu ke arah perutku.

Aku memejamkan mataku.

Tuhan tolong aku!!
Ku serahkan semuanya padamu.

*Zayn POV
Bagaimana bisa Aura hilang. Aku khawatir dengannya, apalagi ia dalam keadaan sakit.

Kami sudah mencari Aura kemana mana, tapi tetap saja tidak ketemu. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke karantina.

"Kita harus mencari Aura kemana lagi?" tanyaku.
"Entahlah." jawab Niall.

Sekarang Louis frustasi. Kalau tentang Aura, Louis benar benar yang paling shok.

Aku mengambilkan air minum untuk Louis, siapa tahu ia bisa lebih tenang.
"Ini kak Lou, minumlah dulu." ucapku.
"Terimakasih." jawabnya. Aku mengangguk.

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang