🦄13

7.2K 224 8
                                    

Pagi.

Aku terbangun dari tidur nyenyakku. Akhirnya aku bisa tidur enak di kasur empukku. Beberapa minggu dengan kasur rumah sakit, rasanya badanku retak retak.

Aku pun langsung menuju kamar mandi. Hari ini aku ingin sekolah. Sudah lama aku meninggalkan sekolah. Walaupun itu sekolah punyaku sendiri. Tapi aku sangat rindu dengan sahabat sahabatku.

Setelah mandi, aku langsung memakai seragam sekolahku. Lalu menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku dan menyisakan sedikit poni di pinggir dekat telingaku. Lalu memberi polesan bedak dan lipbalm, supaya fresh.

Ku lengkapi pakaianku dengan kaos kaki, sepatu dan tas, dan langsung menuju ke bawah.

Di bawah ada boys yang sudah rapi dengan seragam sekolah yang sama denganku.

Aku langsung bergabung bersama mereka.
"Morning boys." sapaku.
"Morning too." balas boys.
Lalu mereka melihat ke arahku dengan tatapan terkejut.
"Kau sekolah, babe?" tanya Niall. Aku mengangguk mantap.
"Tidak tidak, kau harus istirahat dulu, jangan beraktivitas di luar dulu." ucap Liam.
"Tidak, aku bosan di dalam ruangan terus, aku ingin sekolah." ucapku memaksa.
"Tapi babe, keseh-." ucapan Harr terpotong karenaku.
"Aku ingin sekolah, aku tidak ingin membahas kesehatanku!!" ucapku sampai ada air yang menetes ke pipiku, lalu pergi ke luar tanpa sarapan.
"Aura, tunggu." teriak Zayn.

*Zayn's POV
Kami langsung mengambil tas dan langsung mengejar Aura, tentunya memakai mobil. Tadi ada air mata yang jatuh dari matanya. Aku dan boys lain tidak ingin membuat Aura menjatuhkan air matanya. Tapi kami sendiri yang menjatuhkannya.

Kami masih teliti mencari Aura di pinggir jalan. Tak lama, akhirnya Aura ketemu. Aku langsung keluar dari mobil dan menghampirinya.

Aku langsung memeluk Aura erat. Dia masih menangis. Aku tidak tega. Aku mengelus rambutnya dan mencium puncaknya.
"Hapus air matamu, dan masuk ke dalam mobil." ucapku sambil menenangkannya.
"Tidak, nanti kalian malah mengantarkanku pulang." bantahnya.
"Tidak, kau ingin sekolah kan, ayo kita masuk ke mobil." ucapku.

Kami sudah sampai di sekolah, walaupun ini sudah terlambat, tapi tak apa, toh ini sekolah kami juga kan.

Lalu penjaga sekolah langsung membukakan pagar untuk mobil kami masuk.

Kami turun dari mobil dan ke kelas masing masing.

*Aura's POV
Akhirnya aku bisa melihat sekolah ini lagi. Aku dan Hazza pun menuju kelas kami. Sampai di depan kelas, ternyata pembelajaran sudah dimulai. Aku melihat ke arah pergelangan tanganku.

Pantas saja pembelajaran telah dimulai, ini sudah jam 09.15am. Lalu Harry mengetuk pintu. Sontak semuanya langsung menoleh ke arah kami.

Mrs. Emma yang lagi mengajar pun langsung tersenyum dan berjalan ke arah kami.
"Pagi bu." ucapku dan Harry.
"Pagi, kalian langsung masuk saja ya." ucap Mrs. Emma.
"Maaf bu kami terlambat." ucap Harry.
"Tak apa."

Lalu kami masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi kami masing masing. Dan kami mengikuti pembelajaran dengan baik.

***
Krringg..krringg..krringg...

Akhirnya jam pembelajaran pun selesai, bel tanda isturahat pun sudah berbunyi.

Lalu aku segera membereskan buku bukuku. Lalu bergabung bersama sahabatku. Harry? Mungkin bersama temannya atau boys.

Aku pun menghampiri sahabatku.
"Hallo girl." sapaku.
"Haii Auraa." balas mereka sambil memelukku.
"Kami sangat rindu denganmu." ucap Selena.
"Benarkah, aku tidak." ucapku bercanda. Lalu mereka cemberut.
Aku tertawa "Bercanda girl, aku juga sangat merindukan kalian." ucapku. Lalu mereka tertawa.
"Let's go to canteen?" tanya Blue.
"Let's go." ucapku.

Lalu kami keluar dari kelas dan menuju ke kantin. Hampir sampai kantin, tapi terlebih dahulu ada yang memanggil namaku.
"Babe.." panggil Louis.
Aku pun berhenti.
"Kenapa kak?" tanyaku.
"Ikut kakak." ucap Louis.

Aku langsung menatap sahabatku. Lalu dia menganggukkan kepalanya yang berarti 'pergilah.'

Lalu aku ikut dengan Louis. Louis menggandeng tanganku.
"Mau kemana?" tanyaku.
"Dipanggil ke ruang kepala sekolah." balas Louis.
"Aura saja?" ucapku bingung.
"Tentu tidak, kita semua."
Aku mengangguk.

Sampai di ruang kepala sekolah, aku masuk ke dalam. Di dalam sudah ada boys. Lalu aku dan Louis dipersilahkan duduk bergabung bersama boys.

Mrs. Sara tersenyum ke arah kami.
"Akhirnya kalian masuk sekolah lagi." ucap Mrs. Sara membuka pembicaraan. Kami tersenyum.
"Dan Aura, syukurlah sudah sembuh."
"Iya." balasku.
"Saya di sini cuma ingin mengetahui kabar kalian saja." ucap Mrs. Sara.
"Baiklah, kami boleh keluar sekarang." tanya Harry.
"Silahkan."

Akhirnya kami keluar dari ruangan kepala sekolah. Kami ingin ke kantin. Tapi tiba tiba kepalaku terasa pusing. Sangat sakit.

Jalanku terhenti. Boys yang menyadarinya langsung mendekatiku.
"Kenapa, babe?" tanya Liam panik.
"Kepalaku, sangat sakit." balasku lemah.

Lalu dengan cepat dan sigap, Zayn langsung membawaku ke ruang kesehatan.

*Zayn's POV
Di koridor. Banyak yang memperhatikan kami dengan pandangan iri, kecewa, marah, dan lain lain, karena aku menggendong Aura.

Heeyy!! Aura ini adik kami. Kenapa mereka marah? Aneh aneh saja.

Sampai di ruang kesehatan, aku langsung merebahkan Aura ke ranjang yang terdapat di sini.

Tadi Niall dan Louis mengambil obat seperti ice gel untuk meredakan pusing yang terasa di kepala Aura. Obat itu diberikan oleh dokter. Tinggal bawa saja ice gelnya, tapi dimasukkan ke dalam tas es khusus.

Tak lama Niall dan Louis kembali. Lalu Liam mengusap ice gelnya ke rasa sakitnya kepala Aura. Cukup 5 menit saja mengobati Aura dengan ice gelnya.

Dokter pernah bilang, kalau Aura mearsakan sakit, apapun itu, pasti akan menyedot energinya. Seperti sekarang, ia terlihat seperti tidak berenergi.

Louis menyuruh pulang saja. Kasihan dengan Aura. Lalu aku menuju kelas Aura untuk mengambil tasnya. Tak lupa aku meminta izin dengan pengawas harian. Kalau tidak di izinkan, siapa dia? Seenaknya saja tidak mengizinkan kami. Hahah.

Lalu aku menyusul boys ke mobil dan langsung pulang. Tak perlu waktu lama untuk menempuh perjalanan pulang.

Kami sudah sampai, lalu Liam mengangkat Aura untuk masuk ke dalam rumah. Pasti kalian sudah tahu kan, menggendong dengan cara apa?

Aura kami rebahkan di kasur kamarnya. Kondisi Aura sekarang sudah mulai meningkat, energinya sudah sedikit kembali.

Lalu kami membiarkan Aura untuk istirahat. Dan kami keluar dari kamar Aura, langsung menuju kamar kami masing masing.

~~~~
Hiii, i'm back. :))
Aku punya waktu, jadi aku nulis cerita deh, walaupun capek banget.
Jangan lupa vote dan komen.
Mungkin habis ini off lagi deh, tapi liatin aja dulu. :)
Makasihh❤❤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang