Jatuh Cinta disetiap Pagi♡

916 43 3
                                    

Mas Tara mengajakku berbicara dalam perjalanan kembali ke penginapan.

"Dek, mas gak tega liat kalo adek terlihat lemah seperti tadi".

"Trus?".

"Mas akan buat adek tidak mengeluarkan darah lagi".

"Ini darahnya juga udah gak keluar mas..".

"Bukan darah lukanya".

Aku mengernyitkan kening tak mengerti. Entah karena kelelahan atau kurang fokus hari ini, aku jadi harus berfikir keras setiap mas Tara menggunakan teka teki dalam pembicaraannya.

"Lalu?".

"Mas akan buat adek.....".

Mas Tara menaik turunkan alisnya. Menggodaku dengan serangainya.

"Masih belum faham juga?".

Mobil sudah sampai didepan penginapan saat mas Tara melancarkan aksinya. Setelah mesin mobil dimatikan, mas Tara mencondongkan badannya ke arahku. Seolah akan menciumku.

"Mas akan membuat adek hamil agar adek tidak mengeluarkan darah lagi dan gak perlu sakit-sakit lagi".

Berbisik ditelingaku yang membuatku membulatkan mata. Dan aku segera mencari cara cepat melarikan diri darinya.

Kubuka pintu mobil. Meninggalkan mas Tara yang mematung menyaksikan bayanganku yang membekas disisi tempat duduknya.

Mas Tara berlari mengejarku. Mengikutiku masuk ke dalam penginapan. Aku ngambek lantaran omongan mas Tara yang sedari tadi tak terkondisi.

Sampai di depan kamar, tanganku langsung meraih gagang pintu dan memutarnya. Tapi pintu gagal kubuka. Pasti dikunci sebelum berangkat tadi.

Mau meminta kunci ke mas Tara, gengsi. Tadi aku yang ninggalin masa sekarang manggil duluan seh...gak cocok ini namanya.

Jadilah aku berdiri didepan pintu bak patung selamat datang menunggu tuannya pulang.

"Kenapa masih diluar dek?".

Tak lebih dari lima menit suara mas Tara sudah terdengar dekat dari tempatku berdiri.

"Dikunci".

Jawabku dengan jaimnya.

Cup.
Aku menoleh kearah samping saat sebuah kecupan singkat menghangatkan wajahku.

"Modus".

"Makanya sama suami jangan suka ngambek...gak dapet kunci kan...".

Ucap mas Tara tanpa berdosa sembari mengambil kunci dari sakunya. Memasukkannya kelubang pintu, lalu membukanya.

Mas Tara sudah masuk ke kamar lebih dulu sementara badanku masih enggan untuk berjalan. Aku tak menyadari jika pintu dihadapanku sudah terbuka lebar. Hingga sosok suamiku muncul dihadapanku kembali. Menarik lembut pergelangan tanganku. Tak lupa dilengkapi dengan jurus maut, senyum andalannya yang membuatku meleleh seketika. Ditambah pula rayuannya yang selalu bikin baper.

"Jangan berdiri diluar lama-lama, mas mu ini seorang pencemburu. Mas gak mau bidadari mas yang masyaAllah cantiknya ini dilihat yang bukan mahramnya. Karena sejatinya kecantikanmu hanyalah milik suamimu".

"Kata cantik itu rayuan apa sindiran yaw.."

Kataku tanpa melihat kearahnya.

"Itu bukan sindiran apalagi rayuan sayang... itu adalah fakta. Kalo istri mas ini memang palingggg cantik... yang bisa membuat mas jatuh cinta disetiap harinya. Dan akan selalu bertambah disetiap paginya".

Ajak Aku Ke Surga BersamamuWhere stories live. Discover now