Hari Pertama♡

1.1K 51 1
                                    

"Pengantin baru sudah masuk kerja aja... gimana rasanya nikah???".

"Nyesel".

"Nyesel kenapa? Gak enak ya...".

"Nyesel gak nikah dari dulu".

Hahahha. Kami tertawa bersamaan menimbulkan kegaduhan di halaman belakang mini market. Candaan pertama setelah cuti menikah.

"Mbak Mia, kamu sudah bekerja?? Cuti menikahnya kan belum selesai?".

Kak Joe yang melihat kami berkumpul langsung menghampiri.

"Ditinggal suami tugas keluar kota, pak". Lapor Vanesa pada kak Joe.

Ih.. Vanesa, harusnya aku gak memberitahunya tadi. Sekarang anak-anak pada tahu kan... kalo suamiku lagi keluar kota..bisa diledekin aku...

Kak Joe senyum-senyum meledekku. Aku jadi sebal.

Kak Joe meninggalkan kami yang semenit kemudian sudah tidak ada kerumunan lagi. Semua menempati posisi masing-masing. Melaksanakan pekerjaannya.

Aku dan Vanessa sedang melakukan pengecekan barang digudang. Sambil memeriksa kami bisa melanjutkan percakapan kami. Seperti kawan lama yang terpisah waktu sekian tahun. Banyak yang ingin diceritakan.

"Ia, pak Satya seperti anak ayam kehilangan induknya sejak kamu cuti kemarin".

"Memang kenapa sama kak Satya?".

"Key gak punya pegangan tanpa kamu".

"Ada-ada aja kamu".

Kami diam ketika terlihat bayangan tubuh perempuan berjalan mendekat ke arah kami.

"Mbak Mia, ditunggu pak Satya di rumahnya sekarang".

"Tuh..Ia, sudah dicariin... sepertinya pak Satya tuh sudah hafal banget bau-bau keberadaanmu".

Rindu dengan pekerjaan setelah beberapa waktu kutinggalkan. Saat di rumah rasanya menggebu-gebu ingin segera bekerja. Tapi saat dihantui pekerjaan yang seabreg, kangen dengan yang namanya liburan. Seperti itulah kehidupan. Tidak pernah memberikan kepuasan ketika kita memburunya.

Maka jangan jadikan pekerjaan sebagai prioritas hidup. Bekerjalah untuk melangsungkan kehidupan. Bukan menghabiskan hidup untuk pekerjaan.

Seimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Dunia jalan... akhiratnya juga harus jalan. Bekerjalah seolah engkau akan hidup selamanya dan beribadahlah seolah engkau akan mati besok pagi.

Jam tanganku menunjukkan sudah memasuki waktu dzuhur. Alhamdulillah. Satu pekerjaan sudah terselesaikan.

Sebelum sholat aku dan beberapa teman kerja makan siang bersama. Tentu makan siang kami tak lengkap tanpa diwarnai cerita-cerita yang terjadi belakangan ini. Mereka menceritakan entah masalah pembeli yang super nyebelin, dimarahin kak Joe karena pekerjaan gak beres dan juga mami yang ikut turun tangan membantu mini market. Semua diceritakan padaku.

Makan siang berakhir. Acara selanjutnya sholat dhuhur.

Ambil wudhu. Pakai mukena. Sholat.

Bersujud pada pemilik hati. Berbisik pada bumi tapi didengar oleh langit. Begitu istimewanya sholat.

Salah satu doa yang diijabah sama Allah adalah pada saat sujud. Pada saat duduk sebelum salam. Dan lagi, saat kita sedang sholat kita membawa serta dosa-dosa kita. Diletakkan di kepala dan pundak. Saat ruku'dan sujud itulah dosa-dosa kita berguguran. Jadi jangan buru-buru ketika sholat.

Sholat merupakan sarana komunikasi makhluk dengan Allah. Bermesraan dulu sama Allah. Mendekat sama Allah. Pokoknya belajar untuk berlama-lama menghadap Allah.

Ajak Aku Ke Surga BersamamuWhere stories live. Discover now