Desember Di Bulan Januari♡

687 39 0
                                    

Hari yang paling dinanti. Hari dimana biasa bangun siang setelah melaksanakan sholat shubuh. Hari yang terbebas dari rutinitas pekerjaan. Rasanya sangat rindu waktu bersantai seperti sekarang. Waktu langka yang sering aku abaikan.

Aku ingin menikmati hidupku.

Tapi sda sesuatu yang mengganggu hatiku. Tapi apa... aku tak tahu. Semacam ada kerinduan yang amat sangat. Hatiku terasa sedih. Aku juga bingung memikirkannya, ada apa dengan hatiku?

Kalo benar ini rindu, tapi rindu pada siapa?

"Mia, temenin aku ke taman bunga yang lagi hits itu dong!", suara cempreng seorang wanita membuatku berhenti melamun. Suara Nayla.

Aku mengangguk. Bersiap berangkat.

"Minta tolong jagain Salma. Mbak lagi repot banget ni". Ucap kak Hasna dengan Salma digendongannya.

Aku dan Nayla saling lempar pandang.

"Ajakin aja. Salma kan anak baik dan gak akan rewel. Iya kan nak... Nayla gak keberagan kan...", kak Hasna memberikan solusi yang terdengar sedikit memaksa.

Nayla yang namanya disebut jadi tidak enak hati untuk menolaknya. Alhasil Salma kugendong dan ikutlah jalan-jalan.

Antisipasi agar tidak menangis dan mengganggu nanti, Salma kuberi satu permen lolypop. Karna Salma, balita dua tahun ini sangat menyukai lolypop.

Nayla yang boncengin aku lantaran Salma tidak mau digendongnya. Sepanjang berjalanan balita satu ini terus saja berceloteh ria dengan bahasa yang hanya ia sendiri yang mengerti.

Berkendara motor melintasi persawahan hijau bak permadani. Jauh dari kebisingan kota. Pemandangan yang bertolak belakang ketika kita keluar sedikit saja masuk area kota. Disini udaranya masih terasa bersih. Kendaraan bermotor yang melintas hanya segelintir saja. Bisa dihitung dengan jari.

Aku dan Nayla dibuat bingung karna Salma tiba-tiba menangis. Aku berusaha menenangkannya tapi Salma tetap menangis.

Tanpa sengaja mataku melihat kearah genggaman tangannya. Lolypopnya sudah tak dia bawa. Pasti itu sebabnya Salma menangis.

Nayla menghentikan motornya. Sementara aku turun untuk mengambil lolypop yang terjatuh tak jauh dari tempat kami berhenti. Salma mulai diam dalam gendonganku. Mungkin dia sekarang sudah mengerti kalo lolypop kesukaannya akan segera ditemukan.

Benar saja lolypop itu terjatuh. Aku hendak mengambilnya. Tapi dari arah berlawanan ada satu motor yang melintas. Maka aku mengalah dan berdiri sedikit mundur. Biar pengendara itu lewat lebih dulu.

Ststs. Pengendara motor berhelm hitam. Berjaket hitam itu justru berhenti tepat di depanku. Aku bengong melihatnya.

Dia mengambil lolypopnya. Aku bengong melihatnya. Tetap duduk santai diatas motornya tanpa menghentikan mesinnya. Dia mengdongakkan kepala setelah menunduk mengambil lolypop. Lalu memberikannya padaku.

Dia tersenyum membuatku terpaku. Lebih gak percaya lagi dengan apa yang kulihat. Siapa yang ada didepan mataku sekarang.

Waktu seakan berhenti. Ditengah persawahan ini aku hanya merasa ada aku dan dia saja. Salma juga Nayla tak kurasakan kehadirannya.

Laki-laki yang pernah aku kecewakan tapi dia masih bersikap manis padaku. Yang membuatku menyimpan rasa bersalahku selama ini padanya. Sosok laki-laki yang pernah mengisi hatiku.
Pernah singgah dan menetap di tempat terindah hatiku.

Dia datang lagi. Kebaikannya membuatku semakin menyalahkan diriku sendiri. Laki-laki sebaik dia, aku lukai hatinya yang lembut. Perempuan seperti apa aku ini!!!.

Pertemuan tanpa sengaja ini juga membuka luka lama. Aku terluka kembali dengan mengingat kejadian masa lampau. Luka karna ulahku sendiri. Kesalahanku padanya seperti disuguhkan di depanku. Aku malu bertemu dengannya lagi. Tapi disisi lain aku sangat bahagia bisa melihatnya kembali.

"Permisi", katanya sembali melajukan motornya. Kembali tersenyum.

Sejenak menghentikan diamku.

"Terima kasih". Menatap kepergiaannya sampai hilang tertutup tikungan.

Aku menghampiri Nayla, melanjutkan perjalanan kembali

Aku masih terbayang kejadian barusan. Senyuman yang sama ramahnya seperti dulu. Yang pernah membuatku rindu. Tunggu. Tunggu. Rasa itu sudah mereda. Rasa aneh sempat mengusik hatiku tadi.

"Apa dia sosok yang hatiku rindukan????"

---------
Sejak pertemuan itu, wajahnya selalu terlintas dalam pikiranku. Aku menjadi selalu menginginkan bertemu dengannya lagi.

"Aku merindukanmu. Desember di bulan Januari",

Desember adalah bulan kelahirannya. Aku ingat benar tentangnya sekalipun kami bertahun-tahu tak pernah bertemu. Tak aku pungkiri dia juga sempat menghilang dari hidupku. Bukan karna aku lupa tapi aku tak ingin hatiku semakin terbebani rasa bersalah. Mengingatnya, mengingatkan kenangan yang pernah kami lewati.

"Aku merindukannya. Aku ingin bertemu dengannya kembali". Kataku seorang diri.

"Ya Allah, jika kami memang masih berjodoh maka pertemukanlah aku dengannya kembali. Aku ingin memperbaiki hubunganku dengannya. Aku ingin menebus kesalahanku. Aku mohon ya Allah. Aamiin".

Aku selalu berdoa agar aku dan dia berjodoh. Masih diberi kesempatan untuk untuk menjadi bagian dari hatinya.

Ajak Aku Ke Surga BersamamuWhere stories live. Discover now