Indahnya Pacaran Halal♡

1.2K 54 2
                                    

Malam yang panjang. Semakin larut semakin nampak ramai jalanan ini.

Kaki kami terus melangkah bersamaan. Saling tertawa. Saling bercanda. Dunia memang milik kami berdua.

Seperti inikah rasanya pacaran setelah menikah?? Pacaran dalam ikatan halal??

Jujur.. aku memang tidak pernah pacaran. Tapi kalo suka sama cowok.. ya... aku akui itu pernah aku rasakan. Tapi Alhamdulillah.. Allah menjagaku untuk tidak melangkah lebih jauh dari itu. Dan sekarang Allah membuatku merasakan indahnya pacaran yang berpahala. Bersama suami tercinta. Muhammad Tara Ramadhan.

"Mas mas !!! Berhenti deh !!". Ucapku sembari menahan lengan mas Tara agar berhenti berjalan.

"Ada apa, dek? Adek lelah? Mau mas gendong aja?".

Aku menggeleng pelan. Tanganku semakin erat memeluk lengannya.

"Mas Tara nyium bau apa gitu gak?".

Mas Tara mencoba mengendus bau yang aku katakan.

"Gak ada bau apa-apa dek.. ayuk jalan kita balik ke parkiran..biar adek bisa istirahat di mobil."

"Gak mas... beneran ada bau-bau gitu..".

Aku meyakinkan mas Tara. Dan lagi. Mas Tara mencari baunya kembali.

"Gak ada dek... atau jangan-jangan... adek kentut yaw... makanya bau...".

"Ish.. mas Tara nyebelin... adek gak kentut. Beneran ada baunya masak mas Tara gak nyium se...".

Ku gandeng lengan mas Tara dan kembali berjalan. Setelah empat langkah, aku membaritahunya kembali bahwa baunya tercium kembali. Bahkan semakin tajam.

"Klo ini bau sate ayam dek...tu lihat di depan itu ada warung satenya".

Mas Tara menunjuk warung sate. Bersamaan dengan itu suara cacing-cacing diperutku sudah terdengar minta jatah.

"Adek laper yaw...?".

Tanya mas Tara perhatian.

Ya memang itu yang ingin aku bilang sama kamu mas..

"Bilang aja adek laper gitu...pake acara nyium bau-bau segala".

Aku tersenyum.

"Adek mau makan sate?".

Aku mengangguk dengan ekspresi bahagia.

Kami bergandengan tangan layaknya abg yang lagi pacaran. Berjalan menuju warung sate.

Mengambil tempat duduk dengan cahaya temaram. Mas Tara memesan satenya dan aku menunggunya.

Menikmati angin malam yang semilir
Duduk bersandar di bahu sang pujaan
Berselimut malam
Berkawan jutaan bintang Berteman cahaya bulan Menyatu dalam kehangatan
Bersama kekasih
Merasakan indahnya pacaran dalam kehalalan

Sabar menunggu sesaat. Alhamdulillah. Datang juga!!!

Satu porsi sate sudah tersaji didepanku.

Aku tidak langsung menyantapnya. Aku tertegun melihat sate dihadapanku. Pasalnya sate yang aku lihat sekarang itu beda dari biasanya. Porsinya lebih besar. Lebih banyak. Dan yang pasti aku gak akan mungkin menghabiskannya sendiri. Ini mah bisa dibilang dua atau tiga porsi.

Aku melihat ke arah mas Tara.

"Tadi mas yang minta sama bapaknya untuk butain dua porsi dijadiin satu wadah.. biar kita makannya bisa samaan.. adek gak keberatan kan...".

Ajak Aku Ke Surga BersamamuWhere stories live. Discover now