Walimatul 'Ursy♡

1.4K 54 2
                                    

Sholat jum'at sudah selesai. Berarti acara walimatul 'ursy atau resepsi pernikahan segera berlangsung.

Tamu undangan mulai berdatangan. Ada teman-teman madrasah. Teman SMA juga ada beberapa yang diundang. Salah satunya Anti.

"Selamat yaw... semoga samawa sampai kakek nenek. Cepet dapet momongan", kata Anti saat menyalami kami dan memberi ucapan selamat.

"Aamiin". Aku dan Tara mengaminkannya barengan.

"Do'akan saja. Semoga kamu juga". Sambungku.

"Tar... jagain shohib gue yaw... jangan macam-macam!!!! Jangan diapa-apain!!!".

"Tenang , An!! Gak akan macam-macam cuman satu macam. Tapi kalo gak diaapa-apapin yaw... gimana gitu...gimana bisa jadi...".

Aku malu mendengar percakapan mereka. Aku tahu kemana arah pembicaraanya. Memang kalo sudah bercanda tak pandang tempat. Belum berubah ternyata sifatnya.

Alhamdulillah. Teman-temanku bisa hadir di hari spesialku. Yuanita. Lesti. Cemara. Anti. Padahal semua menetap di luar kota tapi mereka balik kampung untuk menghadiri acara. walimatul 'ursy. Teman satu kerjaan juga sudah muncul batang hidung mereka. Thanks ya Alllah.

"Cie... cie... yang udah halal nempel mulu dari tadi". Goda Della.

"Apaan seh , Dell". Tara menjawab sinis.

Tamu berikutnya geng sewaktu SMA yang nyamperin aku ke panggung. Eh... Anti ikutan gabung lagi setelah tadi dia memberiku selamat.

"Selamat yaw... buat kalian... akhirnya jadi juga merriednya...".

"Awet banget se... hubungan kalian..dari SMA sampai sekarang udah nikah... awet sampai nanti yaw... sampai ajal memisahkan cinta kalian".

Aku tersenyum menanggapi. Hatiku ingin bilang, "kalian gak tahu aja.. berapa lama penantianku menungggu saat ini".

"Apaan se ngomongin ajal.. baru juga nikah". Tara berkomentar setelah lama diam mendengar rumpi-rumpi the geng.

Acara berlangsung sederhana namun meriah. Para tamu silih berganti memberikan ucapan selamat.

Kini rombongan keluarga kak Satya yang membanjiriku ucapan selamat.

"Selamat ya, Mia... semoga kalian berdua bahagia. Bersama dunia akhirat. Cepet dapet baby. Aamiin". Do'a mami kepada kami. Dilanjut kak Satya, kak Angga beserta istri. Kak Joe beserta istri juga turut memberi selamat dan do'a.

Aku dan Tara selalu mengaminkan setiap do'a yang para tamu berikan.

Eh iya aku belum memperkenalkan Tara pada keluarga kak Satya. Mereka menyambut perkenalan Tara dengan lembut. Tapi kak Satya.....

"Ini kak Satya. Yang paling bawel dan baperan", kataku menunjuk kak Satya memberitahu. Tara mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Kak Satya sebal aku ngatain dia baperan.

"Kak Satya, ini Tara". Sambungku.

"Sudah tahu kalo namanya Tara. Diundangan kan sudah terpampang paling besar nama kalian".

Ketus kak Satya membuat kak Joe dan mami kaget mendengarnya.

"Satya!!! Jangan bicara seperti itu. Gak Sopan!!".

Mami marahin kak Satya lalu menjewer telinga kanannya sampai memerah. Kak Satya memohon ampun barulah mami melepaskan jewerannya. Kemudian meminta maaf pada Tara.

"Maafin Satya ya, nak Tara. Satya memang jahil. Dia cuma bercanda. Iya kak Sat?".

"Sorry. Sorry cuman beneran tadi". Kak Satya minta maaf tapi masih dengan bercandaan.

Ajak Aku Ke Surga BersamamuKde žijí příběhy. Začni objevovat