71

95K 3.2K 349
                                    


Detik ini dan saat ini Kinara sudah berada di pernikahan Yogi dan Fauziah. Kini hanya terbayang masa-masa indah bersamanya sewaktu menjalin kasih masa SMA. Di sana terlihat Nampak mewah, hiasan dengan dekorasi dominan berwarna pink serta abu-abu, dan tamu undangan begitu antusias dan merasa bahagia karena akhirnya most wanted SMA Karta Wijaya sudah menemukan sesosok wanita untuk pendamping hidupnya.

Di depan pintu saja Kinara sudah merasakan sesak di dada. Bagaimana tidak mungkin, sekarang dirinya sedang berada di pernikahan mantan sekaligus laki-laki yang masih dia cintai sejak memutuskan hubungan tiga tahun yang lalu.

Perasaannya tidak bisa di bohongi, dia menutup cintanya untuk semua orang kecuali untuk Yogi seorang, kapan pun itu otak Kinara hanya ada Yogi, Yogi, dan Yogi.

Banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya tapi Kinara jelas-jelas menolaknya.

Kelakuan bisa membohongi tapi hati dan perasaan tidak akan bisa membohongi situasi yang di alami.

Tidak terlihat pengantinnya karena belum waktunya untuk keluar. Acara akad belum di mulai, sekitar jam 10 pagi akad akan di laksanakan. Sekarang masih jam 9 artinya 1 jam lagi akan di mulai.

Dan di saat itu pula Kinara akan merasakan pahitnya cinta yang datang. Kinara berusaha tegar untuk menghadapi semua itu, sesetes air mata keluar untuk menyambut kesedihan yang akan mendatang.

Kinara berpakaian serba putih dan sedikit asesoris sederhana yang menyangkut di badannya. Ponselnya di genggam seraya melihat poto-poto bersama Yogi, sang mantan yang akan menikah dengan perempuan yang sudah jelas-jelas tidak di cintai olehnya.

"Lo harus kuat Kin" Tiara yang senantiasa mensupport Kinara dan merangkulnya saat merasakan kesedihan yang mendalam.

Kinara menghapus air matanya seraya berusaha tersenyum kuat. Kinara harus kuat saat melihat proses akad di hadapannya sendiri. Melihat mereka bahagia dengan pilihannya dan merasakan tertekan di hati Kinara.

Coba saja Yogi mengatakan sebelumnya, kejadian ini pasti tidak akan terjadi. Kinara bingung harus melakukan apa sekarang.

Jika melerai pun rasanya tidak enak dan merusak acara ini. Ingin rasanya Kinara berbicara kepada Yogi secara langsung

‘Kenapa gak bilang sebelumnya, Kinara akan bantu Yogi. Tapi sekarang apa yang harus Kinara lakuin, cara apa yang tepat untuk mencegah supaya acara ini gak terjadi?’

Kinara memasuki rumah Yogi yang masih Nampak sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sedikitpun.

"Apa yang gue lakuin sekarang Tiara?" Kinara mengatakannya dengan bergetar. Menahan kepedihan itu sulit baginya, tapi untuk saat ini biar takdir memilih dan memihak kepada siapa yang pantas untuk bahagia.

"Udah. Semoga pernikahan ini batal" Tiara mengusap punggung Kinara dengan tersenyum prihatin melihat temannya sendiri menahan perihnya luka di hati.

"Nggak mungkin batal lah Tiara. Secara, mungkin Yogi juga udah cinta sama dia dan sebaliknya"

"Dia cintanya sama lo bukan sama Fauziah"

Sedikit demi sedikit Kinara mengusap air matanya. Melihat dekorasi indah dan megah menghiasi ruangan. Penuh bunga yang menggambarkan kebahagiaan dan keceriaan.

Tapi bagi Kinara ini adalah sebuah kesedihan mendalam dalam lubuk hatinya. Ini merupakan hati jadi Kinara dengan kesedihan menyayat hati.

"Fotonya bagus" Senyuman Kinara terukir di kala melihat poto mereka. Nampak bahagia dan bisa di bilang candid.

"Kenapa gak bilang dari awal coba. Mungkin sekarang Kinara gak bisa cegah semua ini"

Bendungan air mata Kinara tidak bisa lagi di tahan. Bukan tetesan air mata lagi bahkan tangisannya hampir keluar. Rasanya ingin sekali berteriak kencang.

My Ice Boy [END]✔Where stories live. Discover now