My Ice Boy [END]✔

64

Kinara menatap kosong ke arah depan, sesekali air matanya kembali turun. Masih tidak percaya jika Yogi kembali tapi tidak kembali kedalam kehidupannya.

"Mungkin kamu sudah bahagia dengannya"

"Apakah cinta ini menyakitkan? Ingin di tepis tapi memang benar"

"2 tahun sangat lama dan semua itu pasti akan berlarut setelah kamu pergi kembali"

Kinara menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya "Argh kenapa Yogi selalu ada dalam benak Kinara?"

"KINARAAA"

Kinara kaget dan segera menghapus air matanya. Dia tahu jika itu adalah Irpan.

Irpan duduk di samping Kinara "Lo ngapain kesini?"

"Pengen aja" Jawab Kinara datar.

"Kenapa? Sedih lagi? Perasaan gue lo gak bosen-bosen sedih mulu. Kapan bahagianya?" Tanya Irpan santai.

Kinara melihat mata Irpan dan kembali menangis.

"Hei kenapa nangis? Apa muka gue serem? Ko lo tiba-tiba nangis pas liat muka gue?"

"Aaaa Ka Pan jangan gitu dong" Kinara ingin menangis tapi tidak terjadi karena lelucon Irpan.

"Kenapa hah?" Irpan mengusap rambut Kinara lembut sambil bertanya pelan.

"Yogi Ka Pan" Kinara menunduk dan meremas erat tangannya sendiri.

Irpan mengerutkan dahinya "Yogi?"

Kinara mengangguk pelan "Yogi udah pulang"

"Hah? Waktu kapan?"

Kinara menggelengkan kepalanya "Kinara baru tau tadi"

"Maksudnya?"

"Waktu pagi Kinara dapet telpon dari nomor yang gak dikenal. Dan setalah suara itu terdengar, Kinara lemes. Ternyata itu Yogi Ka Pan"

"Terus?"

"Terus Kinara langsung siap-siap ke rumahnya. Ternyata bener dia udah pulang. Tapi Kinara gak boleh masuk sama satpam katanya Yogi lagi gak bisa di ganggu. Eh ternyata pas Kinara keluar dari gerbang, Yogi malah jalan-jalan sama Ka Zah" Kinara merasa sedih dan gagal untuk bertemu Yogi.

"Ketemu sama dia?"

"Kinara gak ketemu sama dia Ka Pan"

"Udah jangan sedih, besok bisa lagi kan ketemu sama dia" Irpan membawa kepala Kinara untuk bersandar di pundaknya.

Perlahan Irpan mengusap rambut Kinara "Kadang manusia dilatih agar dia bersabar menunggu sesuatu yang indah"

"Tapi kenapa Kinara gak kayak gitu?"

"Kata siapa gak kayak gitu? Lo bakal bahagia suatu saat Kin"

----

Dia tersenyum kecut melihat pemandangan itu.