32

74.7K 3.5K 336
                                    

Pagi hari tiba, Yogi dengan manisnya menunggu Kinara terbangun. Sebenarnya Yogi sudah bangun dari jam 6 pagi tapi dia harus membelikan sarapan pagi untuk Kinara.

Setelah membeli makanan, Yogi memperhatikan wajah Kinara yang terlihat tenang saat tertidur.

"Hoaaam" Kinara menguap dan perlahan membuka matanya, dia mengucek matanya.

"Jangan di kucek matanya" Kata Yogi sembari memegang tangan Kinara.

"Kakak belum pulang?" Tanya Kinara dengan suara serak khas bangun tidur.

"Belum" Jawabnya singkat.

Kinara perlahan terduduk sambil membenarkan rambutnya yang berantakan. Dia terdiam, berusaha mengumpulkan nyawanya sendiri.

"Nih makan. Jangan ngelamun terus nanti gila" Yogi menyerahkan makanan.

"Kinara gila bukan karena itu tapi karena Ka Yogi" Jawab Kinara polos sembari mengambil makanan dari Yogi.

Yogi terdiam tidak menyaut apa-apa. Di situlah hening seketika sampai Kinara selesai makan.

"Ka Sa gak bakal marah?" Tanya Kinara tidak menatap wajah Yogi.

"Nggak"

"Udah ngabarin dia?"

"Udah" Yogi berbohong karena sebenarnya dia tidak sama sekali menghubungi Sasa. Bahkan chat maupun telpon darinya tidak di respond.

"Kinara pengen ke taman"

"Lo masih lemah"

"Issh"

Brak

Pintu di dobrak oleh Rizal, dia selalu membuat keributan, untung ini rumah sakit punya pamannya. Jadi lebih sedikit aman lah.

"HAI HAI HAI EPRIBADIIIIH" Sambutan yang luar biasa terdengar di ruangan saat ini.

Irpan, Rizal, dan Tiara datang dengan membawa bingkisan. Kinara menoleh kanan kiri, dia tidak menemukan Sasa di sana.

"Kenapa Kin?" Tanya Tiara.

"Ka Sa gak ikut?"

"Nggak, kita-kita gak ngajak dia. Iya kan?"

"YOI BROO. Lagian dia aja gak suka kalo kita-kita ada pas dia berduan sama Yogi. MANA Mungkin KITA ngajak DIA" Jawab Rizal dengan nada naik turun.

"Jangan berisik, ganggu tau gak" Ketus Yogi.

Yogi berjalan ke arah sofa ruangan dan di ikutin oleh dua bayi kudanil itu. Tiara duduk di kursi samping Kinara.

"Eh eh tunggu-tunggu. Lo dari malem nungguin Kinara yah?" Mata Rizal menyipit menelusuri.

Yogi terdiam, tidak menjawab.

"WAW WAW WAW IS EMEZZIIIN BROHH" Rizal kembali berteriak tepat di telinga Yogi sambil menepuk pundak Yogi.

"Brisik bego" Irpan menoyor kepala Rizal.

"Yang lain gak bakalan protes, malahan pada sembuh kalo denger teriakan gue" Ucap Rizal bangga.

"Bukan sembuh, tapi malah nambah sakit kali" Sambung Tiara dengan cekikikan.

"Mereka sakit karena gak liat muka gue secara live" Rizal berkata dengan penepuk-nepuk dadanya sendiri di tambah kepedeannya yang sangat over. 

"Kalo berisik meningan keluar deh" Kata Yogi dengan muka datar.

"Santai bos santai. Ko baper sih si masnya, Kinara aja gak protes, ko lo yang sewot sih Gi. Apa something nih sepertinya pemirsaah" Rizal membuka bingkisan yang dia bawa sendiri lalu memakannya tanpa permisi.

My Ice Boy [END]✔Where stories live. Discover now