20

82.5K 3.7K 92
                                    


Disini lah mereka berada. Di toilet terakhir yang mereka kerjakan untuk di bersikan. Aroma menyekat khas toilet mampu membuat Kinara menutup hidupnya dan mual.

"Oee oee"

Kinara begitu tidak bisa menahan aroma busuk ini. Toilet paling busuk dari toilet sebelum sebelumnya.

"Minum nih" Yogi memberikan sebotol air minum yang masih utuh.

Dengan cepat Kinara meneguknya dan perlahan pergi ke depan toilet untuk menghirup udara segar.

Yogi menghampiri Kinara yang tengah terduduk memijit keningnya.

"Kenapa?"

"Nggak, cuma mual doang. Abisnya bau banget ish"

"Yaudah biar gue yang bersihin sendiri"

"Bareng dong. Telatnya juga gara-gara Kinara. Nanti Kinara istirahat dulu. Capek"

Yogi menunggu Kinara selesai beristirahat. Sangat letih yang di rasa oleh Kinara. Bayangkan saja di sekolah ada 20 toilet dengan tempat yang berbeda. Di tambah aromanya yang tidak bisa di terima oleh hidung.

"Jam berapa?" Tanya Kinara dengan sedikit menyipitkan matanya karena matahari sudah naik.

"Jam 11"

"Ayo bersihin lagi. Matahari udah naik, belum hormat bendera 2 jam nanti" Dengan malas Kinara membersihkan toilet.

Yogi bertugas menyikat lantai toilet dan Kinara hanya memberikan cairan pewangi saja. Tugas lainnya Yogi yang mengerjakan. Sebetulnya yang pantas di beri gelar 'LETIH, CAPEK' itu adalah Yogi.

Tapi bisa di bayangkan jika perempuan akan merasa lemah saat bekerja seperti ini.

Menit terus berubah, detik terus berjalan, serta jam mulai berputar. Akhirnya mereka sudah menyelesaikan hukuman 1 tinggal hukuman 2 yang belum mereka selesaikan.

"Kinara capek, pengen minum" Minum yang di berikan Yogi sudah habis. Kini dia tengah bersandar di pundak Yogi tanpa Yogi melarangnya.

"Pengen makan. Kinara laper, kinara haus, kinara pengen tudur, kinara capek, kinara pengen pulang, kinara pengen jadi pacar Yogi" Kinara terus saja mendumel tidak jelas. Yang jelas sih pengen jadi pacar Yogi wkwk.

"Hormat!!" Suara yang sumbernya di belakang mengejutkan mereka berdua. Dengan cepat langsung berdiri menghadapnya.

"Cepet sana hormat!"

"Gak bisa beli makanan dulu gitu pak?" Sebetulnya Kinara sudah tidak kuat lagi. Tapi dia harus kuat untuk saat ini.

"Gak ada makan makan dulu. Sekarang hormat"

"Iya pak" Yogi menarik tangan Kinara dan melaksanakan perintah.

Sinar matahari membuat mata Kinara menyipit dan sengetannya mampu membuat butiran-butiran keringat bercucuran. Bayangkan saja gimana rasanya saat matahari terik jam 11:30. Panasnya bukan kaleng-kaleng.

Siswa belum keluar dari kelasnya karena istirahat masih 30 menit lagi. Jadi tidak ada yang tahu jika Most Wanted SMA sedang di hukum.

Tenaga Kinara perlahan gugur dan kepalanya pusing. Di tambah teriknya matahari yang membuat kepala tambah pusing.

Yogi melirik ke arah Kinara yang berkeringat sampai menetes dari keningnya. Wajahnya memerah dan bibirnya pucat. Yogi melihatnya tidak tega, dia memajukan badannya agar sinar matahari tidak mengenai Kinara karena tertutupi oleh dirinya.

Saat ini sinar matahari sudah tertutup oleh tubuh Yogi. Kinara tersenyum dengan tetap hormat. Dia merasa senang karena perlahan Yogi mulai peka dan perhatian.

My Ice Boy [END]✔Where stories live. Discover now