60

64.5K 2.7K 199
                                    


Keberangkatan Yogi sepertinya tidak penting bagi Kent, Rizal, dan Irpan. Begitu mereka tahu masalah ini, mereka merasa tidak di anggap teman lagi oleh Yogi.

Beda halnya dengan Kinara, dia ingin sekali bertemu dengan Yogi dan mengantarnya ke bandara untuk terakhir kalinya. Karena menunggu 4 tahun adalah waktu yang sangat lama.

Kinara diam-diam pergi ke.bandara karena 10 menit lagi keberangkatan Yogi. Kinara dengan cepat menerobos apapun di depannya saking ingin bertemu dengan Yogi.

Langkahnya terhenti saat melihat Yogi dengan Fauziah bersama. Mungkin kedua orangtuanya sudah berangkat duluan.

Hanya terlihat Yogi dan Fauziah yang bercanda. Ternyata Fauziah juga akan pergi kesana bersama Yogi.

"Jadi mereka kesana bareng" Kata Kinara pelan sambil melihat pemandangan itu dari kejauhan.

Kertas kecil yang sudah dia tulis semalam akan dia berikan kepada Yogi tapi bukan dia yang akan memberikannya.

"Permisi" Kinara mencoba agar orang lain yang memberikannya.

"Iya kenapa mbak?" Tanya perempuan yang tua yang lebih tua darinya.

"Mbak bisa bantu saya gak?"

"Oh dengan senang hati saya akan bantu mbak"

"Mbak bisa kasih surat ini gak ke laki-laki itu?" Kinara menunjuk laki-laki yang dia maksud yaitu Yogi.

"Oh laki-laki yang pake baju hitam? Bisa mbak"

Kinara tersenyum dan memberikan surat kepada perempuan itu "Ini mbak"

Parempuan itu langsung menemui Yogi dan memberikannya surat. Dengan cepat Kinara bersembunyi agar mereka tidak melihatnya.

"Misi mas"

"Iya, ada apa yah mbak?" Kata Fauziah.

"Mas ini saya mau ngasih surat"

Yogi mengerutkan keningnya "Dari siapa?"

"Dari perempuan yang ada disana" Tunjuk perempuan itu ke posisi Kinara tadi.

Mereka mengerutkan keningnya karena arah yang perempuan tunjuk itu tidak ada siapa-siapa.

"Perempuan yang mana ya Mbak?" Tanya Fauziah sekali lagi.

"Tadi ada disana mbak, mas. Dia minta saya buat kasih surat ini ke Mas nya"

"Yaudah makasih"

"Sama-sama. Yaudah saya permisi dulu"

Mereka mengangguk mengiyakan. Kinara keluar dari persembunyiannya dan menatap sendu Yogi dan Fauziah pergi menuju pesawat karena sepentar lagi akan terbang.

Nafas Kinara sesak karena tidak kuasa menahan sesuatu yang sangat berharga akan pergi dan jauh darinya.

Dan untuk terakhir kalinya Kinara tidak bisa mengobrol dengan Yogi. Walaupun Kinara merasa kecewa saat Yogi mengakui jika dirinya cinta kepada oranglain tapi hatinya masih mencintai Yogi.

Kinara terdiam melihat pesawat yang di tumpangi mereka akan terbang dan pergi jauh.

Air mata Kinara tak kuasa terbendung. Cairan bening keluar dari mata indahnya.

"Kau meninggalkan ku sendiri. Disini. Selamat tinggal" Kinara berlari keluar dari bandara dan mencari ketenangan.

"Jika pergi adalah adalah hal yang mudah tapi kenapa melepaskannya sulit?" Kinara bertanya kepada dirinya sendiri.

Kinara mengusap gusar wajahnya, merasa prustasi dan tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

"AAAAARGH"

My Ice Boy [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang