14

99K 4.4K 67
                                    


"Bi Ijah bikin Kinara teh anget dong" Pinta Kinara.

Dirinya tengah duduk di kursi ruang makan dengan memainkan ponselnya.

"Non kenapa atuh? Gak biasanya minta teh anget? Non sakit?" Bi Ijah khawatir karena dia sudah menganggap Kinara sebagai cucu nya sendiri.

Biasanya setiap pagi Kinara selalu meminta susu. Jadi Bi Ijah merasa khawatir saat Kinara meminta teh hangat

Mamah Kinara tidak pernah nampak karena biasa lah ibu-ibu zaman now yang selalu arisan jadi ninggalin anaknya. Masih pagi udah pergi arisan hmm. Jika di tanya masalah Papah nya. Dia sedang ada tugas di luar negeri.

"Nggak ko Bi. Cuma flu doang"

"Kalo Non sakit meningan jangan sekolah. Nanti Bi Ijah kabarin guru non"

"Gak usah lah bi. Cuma sakit biasa ko"

"Ini makan rotinya. Nanti Bibi bikinin teh anget dulu"

Roti selai coklat kesukaan Kinara yang selalu Kinara makan jika tidak menyantap nasi goreng.

Selama Bi Ijah membuatkan teh hangat Kinara tidak henti-hentinya di telpon oleh Tiara. Tidak biasanya seperti ini. Ada apa?

"Iya ada apa Tiara? Ini masih pagi ko udah rame sih" Cibir Kinara lewat telpon yang kini tersambung.

"GUE BAHAGIAAAAAAA KIN"

"Kenapa lho bahagia?" Kinara sesekali melahap roti yang di buatkan oleh Bi Ijah.

"Emang gue gak berhak bahagia yah?" Tanya Tiara dengan nada kecewa.

"Udah ah nanti aja ceritanya di sekolah. Gue juga udah mau berangkat nih"

Tut..tut..tut

Kinara memutuskan panggilan sepihak tanpa memberikan kesempatan pada Tiara untuk menjawabnya.

"Ini Non teh anget nyah" Bi Ijah menyuguhkan teh hangat.

"Makasih ya bi"

"Sama-sama non"

"O iya Bi. Bilangin sama Mamah kalo main jangan kelamaan dan bilangin juga sama papah jangan sibuk sama pekerjaan" Wajah Kinara biasa saja, tidak memancarkan bahwa dirinya sedih dan ingin menangis.

"S..siap Non. Nanti Bi Ijah bilangin. Yaudah Bibi ke sana dulu, banyak yang belum di kerjakan" Bi Ijah lantas meninggalkan Kinara dan kembali mengerjakan tugasnya sebagai pembantu rumah tangga.

"Kapan bisa kumpul?" Gumam Kinara.

"Ah meningan gue ke sekolah sekarang"

"Hacim" Kinara menggesek hidungnya karena gatal.

"Flu dah gua"

----

"KINARAAAAAAAA GUE BAHAGIAA" Belum sempat Kinara masuk ke sekolah kini Tiara tengah menyambutnya dengan teriakan cetar membahana badai yang dia berikan.

"Masih pagi Tiara jangan teriak-teriak. Kuping gue bisa jadi CONGE kalo denger lho teriak"

"Ah maafin gue. Lho tau gak?"

"Nggak"

"Ya iya lah jelas lho belum tahu. Gue kan belum kasih tahu lho" Mereka berbincang sembari berjalan menuju kelasnya.

"Nih yah Kent semalem bales chat gue" Ucapnya girang dengan memeluk Kinara di tengah koridor sekolah yang sedikir ramai.

"Issh jangan peluk-peluk gue Tiara" Kinara mendorong tubuh Tiara untuk menjauh darinya.

My Ice Boy [END]✔Where stories live. Discover now