🐺38_chapter_5🐺

1.1K 53 5
                                    

Barbarone yang berbentuk bayangan hitam mulai mendekati para warrior yang sedang bertarung. Barbarone menangkap beberapa pasukan Dylan dengan cakarnya, kemudian dia menelannya hidup-hidup. Kejadian itu mampu membuat pasukan Dylan mengambil langkah mundur.

"Haha.. rasakan balasan dariku!" Pricil tertawa puas menyaksikan pasukan Dylan yang ditelan oleh Barbarone.

"Sial! Kalau seperti ini caranya pasukan kita akan berkurang sangat banyak"

"Nine apa teman-temanmu bisa melakukan apa yang dilakukan dia?" Zoe menunjuk Barbarone ketika mengatakan 'dia'.

"Tidak!"

"Apa boleh bu.."

Belum sempat Zoe menyelesaikan kalimatnya hantaman kekuatan Barbarone membuatnya terpental jauh. Tidak hanya Zoe melainkan semua pasukan Dylan. Hali ini menjadikan bukti betapa dahsyatnya kekuatan raja kegelapan tersebut.

"Seperti kata Cetta kita hanya perlu mengulur waktu sebanyak mungkin untuknya!" Dylan bangkit sembari meraih pedangnya yang tertancap di tanah.

"Anda benar. Five gabungkan kekuatan kita semua!" ucap Zero memerintah temannya. Delapan dari sepuluh teman-teman Zero berkumpul, mereka menggabungkan kekuatan dan tubuh mereka sehingga mereka menjadi makhluk yang lebih besar.

"Ten lihat mereka menggabungkan kekuatan!" Nine bersorak ria ketika teman-temannya berhasil menggabungkan kekuatan.

"Kau benar Nine! Andai saja kita sudah sebesar mereka pasti kita juga akan ikut bergabung" balas Ten.

"Brr.. lawanlah aku!"

"Tidak aku sangka makhluk hina itu berguna juga!" ucap salah satu malaikat klan Gabrill.

"Jaga bicaramu! Mereka adalah makhluk-makhluk berharga bagi Angelo. Aku akan membantu mereka!" Gaby berlari secepat cahaya. Disusul Lani di belakangnya.

"Zero ijinkan kami bergabung dengan kalian!"

"Tunggu Gaby!" cegah Lani,  "Untuk bergabung dengan mereka kita butuh satu dari mereka yang bersedia melindungi kita"

"Siapa? Sudah tidak ada waktu lagi untuk itu"

"Beraninya kau menentangku, aku Barbarone sang raja kegelapan tidak takut pada siapapun!" suara Barbarone terdengar sangat menggelegar.

"Lihat mereka!" Lani menunjuk Nine yang sedang menjadi temeng bagi Zoe dan Peter. "Yang kita butuh adalah dia, tidak terlalu besar untuk melindungi kita"

Barbarone melayangkan beberapa kekuatan hitamnya pada tubuh gabungan Zero dan teman-temannya. Kekuatan sihir hitam itu dapat di halau Zero dengan pedangnya. Walaupun mereka sama memiliki tubuh yang besar, namun kekuatan Zero tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Barbarone. Benar saja Zero berkali-kali jatuh karena kekuatan Barbarone.

"Cepat Nine tidak ada waktu lagi!"

Kedua malaikat itu memasuki tubuh Nine yang mulai bergabung dengan Zero.

'Zero pinjamkan kami tubuhmu!'

Tubuh Zero mengeluarkan cahaya yang terang, sepasang sayap bercahaya tumbuh dari punggung Zero. Gada besar berkepala garuda tergenggam gagah di tangan kanannya. Kini sempurnalah tubuh Zero, menjadikan dia lawan seimbang untuk Barbarone. 

Di sisi lain Cetta mulai memasuki lembah berkabut tersebut mengikuti cahaya yang terpancar jauh di dalam sebuah gua. Ketika dia mulai memasuki mulut gua, terbaringlah beruang berwarna putih kecoklatan di sana.

"Brrr.. grrr.."

Cetta dengan sangat hati-hati melangkah di depan wajah beruang tersebut, namun tiba-tiba Pedang Orion muncul dan menancap ke tanah.

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now