🐺37_chapter_4🐺

903 45 0
                                    

Triple update siapa yang suka?? #krik_krik

Karena saya lagi ulang tahun (widiww tambah tua) #hbd_author saya update double hari ini.. makasih yang udah sempetin buat baca.

🎉Happy reading!!🎉

***********************************

Clark yang mengambil alih tubuh Cetta berlari semakin jauh memasuki hutan. Hutan terlihat semakin gelap jika berjalan lebih jauh.

'Clark cepatlah!'

Clark tidak menjawab mindlink dari Cetta dia mencoba fokus untuk saat ini. Tujuan mereka adalah ke lembah yang berada di lereng pegunungan Zoula. Di gunung tersebut terdapat sebuah pusaka yang sangat kuat, yang mampu memusnahkan raja kegelapan bahkan dunia sekalipun.

Malam sebelum perang.

"Cetta di mana tamannya?" Jesslyn mengejar Cetta yang melangkah lebih dulu darinya.

"Ikuti aku!"

Sedari tadi Jesslyn merasa jenuh jika terus menerus berada di dalam ruang kamar, dia ingin pergi ke suatu tempat yang terdapat banyak bunga di sana untuk sekedar menghirup udara segar. Sehingga Cetta mengajaknya pergi ke taman pack.

"Indah sekali!" Jesslyn berlarian menghampiri bunga mawar putih yang berjejer rapi di taman pack.

Taman pack adalah tempat hiburan bagi warga Blackmoon pack. Tidak siang tidak malam mereka selalu mengunjunginya untuk sekedar melihat bintang yang bertaburan di langit atau sekedar menghirup udara segar.

"Akh.." tiba-tiba Jesslyn merasakan ada tangan dingin yang menutupi kedua matanya. "Cetta?"

"..."

"Cetta jangan bercanda! Kau Cetta kan?" ulang Jesslyn.

Cetta melepaskan kedua tangannya sembari tersenyum menatap Jesslyn. Cetta terus menatap Jesslyn tanpa memalingkan pandangannya. Entah kenapa wajah Jesslyn semakin hari semakin terlihat cantik, membuat Cetta tidak bosan untuk memandanginya. Sementara itu, Jesslyn yang dipandanginya merasa gugup dan pipinya mulai terasa memanas. Tiba-tiba setangkai mawar berwarna peach Cetta selipkan didekat telinga Jesslyn. Seketika panas yang merambat di kedua pipi Jesslyn semakin terasa. Jika saja malam ini adalah siang hari, pasti Cetta dapat melihat jelas wajahnya yang sekarang merah padam.

"Ceta lihatlah perbuatanmu, semua orang sekarang melihati kita!" ucap Jesslyn yang menyadari bahwa sekarang mereka menjadi pusat perhatian para werewolf. Cetta hanya tersenyum seolah tidak peduli pada mereka yang melihatinya.

"Kenapa kau hanya ter.." belum sempat Jesslyn menyelesaikan ucapannya ciuman Cetta sudah mendarat di kening polos Jesslyn. Semakin panas kedua pipi Jesslyn karena perbuatan Cetta ini, membuat dia memilih diam.

"Hai! Apa kau pangeran pack ini?" tiba-tiba seorang shewolf kecil menghampiri mereka. Jesslyn dan Cetta sedikit tersentak kaget karenanya. Jantung Jesslyn yang tadinya berdetak kencang perlahan mulai netral kembali.

Jesslyn menghampiri shewolf kecil tersebut kemudian berjongkok, "siapa namamu?"

"Barbarone!"

"Namamu Barbarone?"

Dia menggelengkan kepalanya. "Pangeran, Barbarone dia besok akan bangkit kembali! Perangmu akan sulit jika dia tidak dapat dikalahkan. Kalahkan Barbarone pangeran!" dia tidak menggubris Jesslyn tetapi malah menghampiri Cetta.

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now