?21?

1.8K 90 5
                                    

🎉selamat hari raya idul fitri🎉

_______________________________________


Pagi harinya suasana begitu indah. Pelangi terbentang indah dari belakang bukit ke arah sungai.

'Wow pemandangan yang indah!' Clark yang baru muncul langsung berdecak kagum.

'Yayaya..' Cetta hanya menanggapinya seperti itu, walaupun sebenarnya dia juga terkagum.

'Hai es! Biarkan aku mengambil alih, rasanya aku ingin sekali meraih pelangi itu. Siapa tau ada bidadari cantik..' minta Clark.

'Kau ini bagaimana sih? Kita sudah punya mate bodoh!' omel Cetta.

"Cetta, apa yang kau lakukan?" tiba-tiba suara Necklya mengagetkan.

"Hanya lihat pelangi.."

"Bersiaplah kau akan latihan sebentar lagi.."

'Ah.. ayolah es, kita nikmati pelangi itu. Biarkan aku berlari ke arahnya!' Clark terus saja merengek, dan melolong tersiksa.

"Dengan siapa aku berlatih? Dan dimana?" seperti biasa kepada orang yang masih asing, Cetta menggunakan mode datarnya. Walaupun orang tersebut lebih tua darinya.

"Phoenix.." balas Necklya tak kalah datar.

'Aauu.. Aaauuuu...' Clark terus melolong.

'Hei diamlah!' Cetta memutuskan mindlinknya sepihak.

Langkah yang berat membawa Cetta menuju ke kamarnya. Kamar yang tidak terlalu besar namun mewah dan rapi.

"Darimana saja!" pintu kamar James terbuka.

"Cari angin! Apakah harus berlatih dengan phoenix?"

"Iya, karena dengan kau berlatih dengannya pedang Orion akan muncul menghampirimu.." terang James.

Cetta hanya menganggukkan kepalanya, kemudian berlalu masuk ke kamarnya. Menurutnya phoenix itu hanya ada dalam negeri dongeng, atau mungkin ada tetapi hanya ada pada zaman purba. Ketika dia masih menjadi Dane pula dia tidak percaya akan hal itu. Namun sekarang dia harus berlatih dengannya, dengan burung phoenix yang dia anggap dongeng.

"Cetta cepatlah jalannya! Bukankah kau seorang alpha? Kenapa kau berjalan bagaikan seekor siput?" oceh Necklya dari tadi.

'Hai es! Biarkan aku mengambil alih.. apa kau mau terus-terusan diejek olehnya?' Clark kesal karena dia adalah serigala yang sensitif jadi dia mudah marah.

'Biarlah seperti ini! Dia hanya sedang menguji emosi kita..' entah kata-kata bijak darimana Cetta berkata seperti itu.

'Kau benar sekali..' dalam hatinya Necklya berkata, sambil tersenyum.

"Cetta cepatlah!"

"Iya Necklya.."

Cetta memanggil Necklya dengan namanya, karena dia tidak suka di panggil dengan embel-embel 'nyonya' atau yang lainnya. Dia lebih suka di panggil dengan namanya, walaupun umurnya jauh lebih tua. Namun wajahnya yang awet muda, menipu sekian banyak makhluk yang bertemu dengannya.

"Kenapa kita ke gunung?"

"Di tempat inilah phoenix bersarang.." balas James.

"Bagaimana aku bisa kepuncaknya?" Cetta melihat puncak gunung tersebut sangat tinggi "kau enak bisa terbang Necklya sedangkan aku?"

"Kau juga bisa terbang sepertiku Cetta!"

Cetta menatap James yang melayang di udara, atau lebih tepatnya terbang.

"Bagaimana bisa?"

Necklya mendekat ke arah Cetta, lalu tangan lentiknya menaburkan bubuk kuning pada tubuhnya.

"Apa ini?"

"Kau tahu Tinkerbell? Itu bubuk yang sama seperti di kartun itu!" James melayang lebih tinggi.

Cetta yang masih tidak percaya dengan kemustahilan ini, namun keadaan memaksanya. Walaupun secara logika manusia itu tidak ada, namun sekarang dia bukan lagi manusia.

Sesampainya di puncak gunung, seekor burung yang besar tengah terbaring. Burung berwarna merah hitam yang di yakini Cetta phoenix.

"Phoenix bangunlah!" Necklya berteriak.

Kelopak mata yang besar perlahan terbuka. Burung tersebut terbangun dari tidurnya.

"Jadi dia yang akan ku latih?"

Cetta terkejut mendapati seekor burung dapat berbicara.

"Iya, cepat latihlah dia. Kau tahu bukan sebentar lagi waktunya akan tiba.." ucap Necklya.

"Ok baiklah!"

Cetta di tuntut untuk lebih berani dan tidak banyak bertanya. Pertama Cetta dikenalkan cara mengenali musuh dengan mata tertutup. Hal itu melatih indra penciumannya terhadap bau makhluk immortal maupun mortal.

Sedangkan Necklya dan James mereka tengah menyusun sebuah strategi. Dengan keduanya di bekali umur yang panjang, mereka sudah hafal strategi yang digunakan para makhluk bayangan.

"Cetta sekarang berubahlah menjadi serigalamu!"

Cetta mempersiapkan diri, beberapa detik kemudian terdengar suara retakan tulang. Wujud Cetta membesar, sehingga baju yang dia kenakan robek dimana-mana. Bulu-bulu putih yang seputih salju memenuhi tuhuhnya. Moncongnya mulai tumbuh. Seketika tubuh Cetta telah diambil alih oleh Clark. Serigala salju dengan warna bulu yang seputih salju tanpa warna lain. Bola mata yang berwarna biru samudra menambah kecantikannya.

Kali ini Cetta di tuntut untuk lebih gesit dan lincah. Namun sebelum itu, phoenix melakukan penyerangan.

Cetta adalah keturunan satu-satunya yang berwujud serigala salju. Hal tersebut dalam mengakibatkan kekuatan yang berbeda pada dirinya. Seperti Alex yang memiliki darah devil membuat emosinya tak terkontrol. Dan Cetta mungkin dia juga menpunyai kekuatan.

Penyerangan sukses dapat ditangkis oleh Clark. Namun emosinya yang tak terkontrol mengambil alih tujuannya semula. Tubuhnya membesar, taring dan cakarnya juga semakin panjang.

"James lihat!" Necklya terkejut melihat perubahan Clark.

"Apa dia sama seperti Alex?"

"Clark kendalikan amarahmu!" suara phoenix menggema. Namun Clark sudah kalap, dan dia tidak dapat berhenti.

Tubuh Clark terus mengeluarkan asap putih tipis, perlahan tanah yang dia pijak berubah menjadi es. Dari lehernya terukir lambang butiran es.

"Apa kau berpikiran sama denganku James? Es elemen yang Clark kuasai.."

"Yah kau benar!" balas James "aku rasa Clark akan mudah mengendalikannya.."

"Kenapa begitu?" Necklya mengangkat alis kanannya "bukankah dia pemarah?"

"Karena Cetta sifatnya dingin dan Clark dia memang sensitif. Tapi hanya Cetta yang dapat mengendalikannya jika dia lepas kendali.." tutur James.

Memang tidak bisa dipungkiri jika Clark adalah serigala yang senditif, dia mudah sekali terbawa emosi namun dia belum pernah sekalipun lepas kendali.

Pusaran angin disertai dengan es menggulung-gulung. Membuat lingkungan sekitar Clark porak-poranda. Gumpalan angin tersebut berpusat pada Clark, dan membentuk sebuah badai es. Badai es tersebut semakin besar dan kuat membuat Clark lemas karena tenaganya terkuras banyak. Seketika dengan badainya reda tubuh Clark tumbang.

**********************************

Hola!!

Maaf ngaret,,, lagi sibuk ngerjain work lainnya. Sebenernya aku punya banyak cerita yang belum di publikasikan.

🎉selamat hari raya idul fitri🎉
Bagi umat muslim selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Author minta maaf ya kadang sering ngaret.. belum nepati janji :))

Di maafin yah man teman.. love u all❤❤

salam

~kimjihyun752

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now