🐺27_chapter_1🐺

1.3K 70 2
                                    

"To..loong! Tolong aku! Ku mohon siapa saja tolong selamatkan aku!"

Suara yang tidak asing lagi bagi Cetta, suara perempuan yang terdengar merdu walaupun sedang ketakutan. Rasanya kematian yang begitu nyata di depannya. Bagaimana tidak, gadis itu tergulung gulung ke dalam ombak besar tersebut.

"Selamatkan aku toloong! Cetta selamatkan aku!"

Dia memanggilnya, memanggil nama itu. Suara suara itu tampak nyata, terus mengusik dan mengganggu konsentrasinya. Jika dia gagal entah jadi apa dunia ini, walaupun peluang berhasilnya kecil.

"Cetta selamatkan aku!"

Nama itu, panggilan itu, dan suara itu terdengar lagi.

"Cetta!"

'Jesslyn!'

**************************************

"Apa tidak apa dia sendirian di sana?" tanya James, terlihat sekali rasa khawatirnya.

"Buat apa khawatir seperti itu!" saut Zarga.

Mereka berempat tepatnya berlima dengan Zoe sedang menunggu. Menunggu hasil yang di bawa Cetta.

Hari sudah pagi, matahari sudah menampakkan dirinya ke permukaan menyapa bumi. Namun anehnya Cetta belum juga pulang, entah apa yang terjadi dengannya.

"Entah apa yang terjadi di sana!" gumam Necklya. "Pasti dia akan jadi lemah jika di hadapkan dengannya!"

"Siapa yang kau maksud!" Zoe yang sedang meramu obat menjadi tertarik dengan perkataan Necklya barusan.

"Siapa lagi kalau bukan matenya! Saat saat setelah menemukan mate, werewolf biasanya selalu memikirkannya dan mereka akan melalukan apa saja untuk matenya! Bukan begitu?" Necklya menatap James.

"Kau benar! Entah kuat atau tidak Cetta menghadapi godaan itu"

"Pasti kuat!" Zoe sangat yakin, entah keyakinan seperti apa yang jelas hatinya merasakan sesuatu yang baik.

"Kau yakin?" Zoe hanya menganggukkan kepala.

"Apa dia.."

"Aku pulang!" tiba tiba sosok yang sedang dibicarakan muncul di hadapan mereka berlima.

"Bagaimana kau mendapatkannya?" tanya Zoe, semua orang berkumpul untuk mendengar jawaban Cetta. Mereka semua sangat penasaran.

"Ini!"

**************************************

"Ini?"

"Apa maksudnya?"

"Aku tidak mau menjadi pengikut dia lagi! Aku ingin ikut bersamamu Brave, membela yang benar" terang Zyla ketika di tanya Brave.

"Benarkah? Kau mau membantu kami? Kalau begitu kau bisa bilang apa yang direncanakan oleh Drack?" ucap Brave.

"Iya, satu lagi kak! Kakak bisa beri tahu kami semua apa yang kakak tahu tentang Drack." tambah Jesslyn.

"Kau benar Rissa. Akhirnya kau punya seorang teman, Zyla tolong jaga adikku selagi aku dan Brave pergi!" pinta Peter.

"Tentu!"

Hari ini hari yang cerah, secerah wajah Zyla dan Jesslyn. Perasaan Zyla sudah lega karena dia sudah menghilangkan beban hatinya. Ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan pada Brave. Beruntung sekali dirinya.

"Jesslyn kau di mana?" teriak Zyla ketika mendapati Jesslyn tidak ada di kamarnya.

"Aku di belakang kak!"

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now